Share

Bab 18. Jangan Berani Menyakitinya

Tiba di hotel, mereka langsung menuju kamar.

"Masuk dan istirahatlah. Nanti kita akan pergi!"

"Aku belum melihat yang lain, kemana mereka?"

"Mencari hiburan," jawab Jovan asal.

"Hiburan, kenapa aku tidak diajak?"

"Untuk laki-laki, kamu dilarang."

Ayana hanya mengangguk dan masuk kamar.

Tidak berselang lama, yang lain juga kembali ke hotel. Mereka langsung menuju ke kamar Jovan.

Mereka bergerak pagi. Mencari titik tempat dan informasi terkait Paman dan Bibi Ayana.

Duduk di sofa.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Jovan.

"Mengagumkan." Brox terkekeh.

"Pamannya kecanduan judi, dan Bibinya bergaya glamor, tapi dompet kosong." Vincent tersenyum heran.

"Pikirannya jadi sesat, karna perilaku sendiri." Leo mendesah.

"Kita beraksi malam ini. Tadi Ayana sudah minta, agar kita mengambil barang berharganya di tempat Paman bejatnya." Jovan menatap semua.

"Malam hari, sepertinya orang itu akan ditempat perjudian," sahut Robin.

"Kita ambil dulu barang Ayana, lalu menangkap si Paman gila itu di tempatnya be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status