Share

43. Curiga

Lewat Maghrib, saat Rara tiba di rumahnya. Dengan langkah cepat, Rara membuka pagar dan garasinya, sendiri. Begitu pun saat menutup dan menguncinya lagi dengan rapat.

Kemudian masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai. Tak ingin rasanya bertemu dengan Evan. Ah, jadi punya pikiran untuk kembali pulang ke rumah orang tua. Namun, tidak punya keberanian untuk berbohong andai Ayah dan mamanya bertanya perihal kenapa pulang.

"Sudahlaah, anggap saja tak pernah ada masalah," desisnya lirih, kemudian menghela nafas panjang dan di buangnya kasar.

"Bismillah," ujarnya lagi, kemudian dengan dibuat setenang mungkin, Rara menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Sampai di ujung tangga, bayang suaminya masih juga tidak tampak.

"Aman ...."

Sambil melangkah menuju ke kamar, tangan kanannya mengelus dada, sedangkan tangan kiri menjinjing tas kerjanya.

Di bukanya pintu perlahan setelah sebelumnya dia mengetuk pintu itu, pelan.

Aman! Di dalam kamar dan kamar mandi, tak ada Evan, mungkin ada di ruang kerja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status