Share

Kamu yang enak, kami yang repot.

"Dari pada kamu ngoceh, mending kamu bantuin paman jemur karpet. Bagaimanapun juga ini karpet kotor karena perbuatan suami kamu!"

Pria berjanggut putih itu mendelik, memelototi keponakannya yang hanya berdiri berkacak pinggang seraya mengoceh tiada henti.

"Hei, Anjani!"

Untuk kedua kalinya, Mbah Rejo meneriaki keponakannya dari ambang pintu. Pria dengan blanko usang bewarna coklat tua itu menghentikan aktivitas menarik karpet miliknya, mengusap peluh pada pelipis sejenak kemudian merapikan kemeja batik lusuhnya. Deru nafasnya naik turun, kedua lengan tuanya tampak gemetar saat menarik karpet coklat itu.

Anjani menoleh sejenak kemudian membuang muka. Tak sudi rasanya jika harus mencuci karpet bekas pergumulan sepasang manusia laknat yang telah mengkhianatinya.

"Woi bantuin ini!"

Lagi lagi teriakan sang paman harus mengagetkan Anjani. Pria tua yang jago bersilat lidah itu tampak ngos ngosan saat harus menarik karpet tebal miliknya.

"Dibuang aja kenapa sih, Paman!" sahut Anjani a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status