Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh

Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh

Oleh:  Xysrxnxa  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 Peringkat
27Bab
5.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah menyelesaikan study-nya, Zylva Tsania mendadak harus menikah demi menyelamatkan perusahaan keluarganya yang tengah bangkrut. Zylva yang tidak pernah berkencan dan menjalin hubungan dengan lelaki mana pun, menjadi takut dan marah besar. Dia terpaksa mengubur impiannya untuk membuka butik! Ditambah lagi, pria yang dijodohkan dengannya juga dikenal lemah, buta, dan buruk rupa, sampai harus menyembunyikan wajahnya di balik topeng. Yang paling mengerikan adalah pria itu tetap angkuh, sehingga kalangan atas memberi julukan “Tuan Muda Angkuh” padanya. Akankah Zylva bisa menjalani semua ini?

Lihat lebih banyak
Istri Dadakan Si Tuan Muda Angkuh Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Tuwit Tawit
up up up up up up up up
2022-11-10 17:27:32
2
user avatar
Tuwit Tawit
Knp belum ada up sih Thor.. ceritanya bagus dan seru kok.. ayo semangat dong Thor
2022-11-10 17:25:49
1
user avatar
Mblee Duos
Hadir kak. Semangat terus nulisnya ya kak! kak saling support juga yuk, di cerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI. Terimakasih......
2022-10-29 07:22:36
2
27 Bab
Terpaksa Menikah
Seorang gadis dengan gaun ungu bergradasi kuning penuh renda dalam keadaan mengkhawatirkan mengamuk dan membanting semua yang ada di atas meja dalam sebuah ruangan yang tertutup. "Kenapa aku harus melakukannya? Kenapa harus aku?! Semua orang tahu aku ini Desainer muda yang baru saja naik daun! Semua orang tahu betapa buruk dan hinanya dia!" Gadis itu bertindak di luar batas hingga beberapa orang pengawal harus selalu memegangi tubuhnya yang ringkih dan lemah. "Aku tidak mau mengorbankan karirku hanya untuk melakukan apa yang Ayah perintahkan! Aku tidak mau! Tidak akan pernah!" “Bagaimana bisa?! Apa Ayah ingin Image ku hancur dan dipermalukan!” Pajangan dari pahatan kayu jati berserakan di atas lantai, menggelinding tepat di kaki seorang gadis lain yang baru saja datang dan berdiri di depan pintu. Valencya, gadis itu melihat Adiknya mengamuk seperti orang gila, melayangkan protes dengan cara yang tidak mengenal etika. Dia tahu ini situasi yang buruk, tapi dia tidak mau bertanya pa
Baca selengkapnya
Seperti Apa Putra Tuan Dony?
Tetapi nasibnya seperti tangan tak sampai. Dia menatap ibunya dengan netra yang pilu, berusaha tersenyum meski tidak mungkin. Sakit sekali. "Ibu, apa aku tidak salah dengar? Bagaimana bisa... kenapa aku harus selalu berkorban untuk perempuan ini? Aku anak Ibu! Aku yang Ibu kandung! Aku yang,” "Tapi dia juga anak Ibu. Dia kakakmu, dia bekerja dan dia punya mimpi saat ini." Entah seperti apa hatinya kini, tapi ... kata-kata sang ibu seperti menggambarkan bahwa dia tidak berhak punya mimpi.”Memang benar, Zylva hanya gadis tomboy yang baru saja lulus sekolah. Dia belum bekerja, dan tidak seperti menunjukkan punya cita-cita. Setiap hari, dia hanya akan pulang untuk melemparkan tas, bermain, lalu pergi dan keluar lagi entah ke mana. Berbeda dengan Cya yang rumahan, Zylva lebih bahagia di luar rumah daripada di rumahnya sendiri. Saat air mata itu hampir jatuh, dia mengelapnya dengan cepat lalu bertolak pinggang. "Jadi aku harus berkorban lagi untuk anak ini? Dia hanya berpura-pura lema
Baca selengkapnya
Teman Baik ku
Tuan Faizal merangkak di atas lantai, menyeret wibawanya di kaki sang putri untuk memohon. "Jika kau tidak melakukan ini, apa kau ingin melihat ayah mati?" Dengan air mata yang berjatuhan, Zylva dengan wajah datar menarik dalam napas yang sesak, dengan suara putus-putus lalu berkata, “Ayah, apa tidak pernah... sedikit saja, walau hanya satu setetes saja... Ayah mencintai aku?”TES! Jatuh air mata gadis itu tepat di tangan ayahnya. Tuan Faizal terdiam, dia bangun dan menatap putrinya dengan kemarahan. "Kau ini bicara apa? Ha?!" Zylva yang tadi tidak menatap mata sang ayah, membalikkan tubuhnya dan mulai tersedu-sedu sembari berkata, "Dalam hidupku, sekali pun, aku bahkan tidak pernah punya waktu untuk mengasihani diriku. Terserah kalian." Dia berlari dengan cepat, menabrak pintu, dan menabrak tubuh Cya tanpa mengatakan apa pun lagi. Di depan sebuah gang, Zylva memanjati pagar beton yang tak begitu tinggi. Dia duduk di atasnya dengan kedua kaki yang ditekuk, lalu menggigit sepotong
Baca selengkapnya
Cinta Pandangan Pertama
Waktu terasa begitu cepat berlalu. Entah sejak kapan keputusan ini dipilih, Nyonya Frida yang sedang berdiri di tepi pintu menatap Zylva yang berwajah murung, setelah memberikan gaun yang begitu cantik dan anggun. "Zylva, malam ini kita harus bertemu dengan Tuan Besar. Pakailah gaunnya, dan Ibu akan merias wajahmu.” Bukannya bergegas, Zylva meraih gaun itu, menatapnya lama sebelum membuangnya ke sudut kamar. "Ibu pilih kasih," ketusnya tak terima. Mendengar jawaban putrinya, Nyonya Fryda menutup pintu. Dia berjalan mendekati sang putri dan duduk di sebelahnya. Tangan yang dingin begitu halus mengelus rambut sang putri. Nyonya Fryda memberikan senyuman terbaik yang ia punya untuk putri yang sangat ia cintai. Zylva tidak menanggapi. Dia mengusap air matanya dan melempar wajah menjauh dari sang ibu. "Ibu tahu putri Ibu dengan baik. Putri Ibu adalah gadis manis yang baik hati dan beruntung." Suara Nyonya Fryda sangat lembut dan mendayu, persis seperti wajah dan tatapannya yang tedu
Baca selengkapnya
Pertemuan Dengan Calon Mertua
Nona, Tuan dan Nyonya Stuward akan datang sebentar lagi. Bisakah Anda masuk sekarang?" "Siapa pemuda tadi?" tanya Zylva tanpa memedulikan pertanyaan sebelumnya. Para pelayan yang baru saja mendatanginya bingung, lalu setelah beberapa saat tersenyum dan menjawab, "Dia adalah Tuan Muda Reza Stuward, putra kedua Tuan Dony, Nona." Mata Zylva membola penuh. Maniknya memantulkan cahaya purnama yang terang. Kemungkinan ini besar sekali. Hanya akan ada dua putra Tuan Dony yang bisa menjadi suaminya. Putra keempat masih muda, putra kedua adalah satu-satunya. Seperti kebanjiran berlian, Zylva berlari, melupakan rasa sulitnya berjalan dengan sepatu bertumit. Para pelayan yang sejak tadi kebingungan melepaskan pandangan dari Zylva, lalu saling melemparkan pandangan dan tersenyum. Suami Untuk ZylvaDrap! Drap! Drap! Apa yang ia lihat adalah Zylva yang masuk dengan wajah sumringah, dan duduk dengan cepat di atas sofa. Tuan Faizal melihat ekspresi putrinya yang terlihat begitu bahagia. Sem
Baca selengkapnya
Akhirnya Menikah
Zylva terkunci pada tombak yang menusuk hatinya. Hidup selama lebih dari 20 tahun nyatanya membuatnya terjebak dalam pernikahan yang tidak pernah dia harapkan. Di dalam mobil, Nyonya Fryda mengelus rambut putrinya dengan lembut dan penuh kasih. "Terima kasih sudah menerima pernikahan ini, Sayang. Ibu senang sekali atas keputusanmu. Pernikahan akan dilakukan tertutup, kau tidak perlu khawatir pada pandangan orang lain. Ibu yakin dia adalah pria yang baik." Zylva ingin sekali menjawab, tapi apa gunanya mengatakan penolakan sekarang? Dia meremas gaunnya yang indah, menahan tangis yang sudah sejak tadi tercekat di tenggorokan nya.Dia tidak bicara pada ibu dan ayahnya sejak tadi. Dan saat turun dari mobil pun dia tidak mengatakan apapun. Dia melewati semua orang dan berlari ke kamar. Nyonya Fryda menatap putrinya dengan rasa bersalah, sementara Tuan Faizal hanya bisa mengelus dada. Zylva ingin segera masuk ke kamar. la menemukan Cya sedang duduk di atas ranjangnya, memainkan tali wa
Baca selengkapnya
Pergi Ke Rumah Tuan Muda
Tidak ada ciuman hangat, tidak ada sentuhan, pria itu kembali cepat didorong keluar dari ruangan setelah pernikahan terjadi. Lia merasa seperti orang bodoh yang berdiri sendiri di sana, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan.Hanya saja, tatapan Reza yang menghanyutkan dari kejauhan padanya begitu berkesan, hingga membuatnya merasa begitu tenang dalam sekejap.Dari balik selayar pada kepala yang penuh, Zylva mengintip sekali lagi suami yang sedang dibawa pergi. Sepertinya sang suami benar-benar lemah dan bodoh, tangannya saja terkulai begitu. Dan wujudnya juga tidak pernah bisa dilihat oleh banyak orang.Saat yang bersamaan, Zylva melirik pada Cya yang tersenyum licik padanya dari kejauhan, seperti meledeknya dengan tatapan kehinaan."Mengapa nasibku semalang ini? Aku harus lari. Aku harus lari dari pernikahan ini. Ya, benar. Setelah turun di rumahnya, aku akan kabur dan pergi. Tidak peduli ibu dan ayah akan marah. Cya bisa bebas, mengapa aku tidak bisa?” batinnya. Zylva mengepal erat
Baca selengkapnya
Akankah Aku Bisa Melarikan Diri
Zylva ragu-ragu berjalan mengikuti wanita yang memimpin di depan, mengarahkan pada kamar utama yang tampaknya paling besar di mansion itu. "Sebelah sini, Nyonya." Mereka mengulurkan tangan ke pintu utama kamar guna menyambut Zylva."Anda tunggulah di sini, kami akan segera kembali."Zylva tak mau banyak bergerak. Untungnya, sejak tadi ia tidak melihat suaminya ada di sana. Bahkan mobil yang dikendarai suaminya juga tidak ada di halaman utama mansion.Zylva lupa, tubuhnya sedang ada di atas kemewahan yang indah. Ranjang yang begitu empuk, juga besar dan lebar, membuatnya sedikit takjub. Hanya saja, bangunan itu tidak berseri sama sekali. Gelap, bahkan auranya sangat tidak baik. Tidak ada bunga, tidak warna, bahkan tidak punya cahaya yang cukup untuk malam gelap yang mengerikan.Namun, bukankah ini kesempatan yang bagus untuk lari?Zylva yang semakin kalut karena takut tidak bisa lari, menemukan situasi yang sangat menguntungkan untuknya. Tidak peduli malam ini dia harus bermalam di man
Baca selengkapnya
Tuan Muda Angkuh
"Siapa kau?"Sebuah belati yang agak tajam terulur tepat di depan mata Zylva. Sekilas dia melihat wajah itu, wajah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, tapi sang pemilik wajah menutupnya cepat dengan lengan kemeja yang terbuka."Siapa kau yang berani masuk kemari?"TesTesTesHujan tiba-tiba turun dengan lebat. Zylva tidak bisa berkata-kata pada pemandangan yang baru saja dia saksikan. Meski pencahayaan yang remang-remang, dia yakin dia tidak salah lihat. Persis seperti adegan kolosal, kamera seperti berputar saat menyorot pertemuan keduanya, waktu terasa berjalan lebih lambat.Pria itu bertubuh tinggi, dengan celana panjang dan kemeja putih yang baru saja dia kenakan saat Zylva menerobos masuk ke dalam. Tubuhnya dipenuhi otot-otot yang seksi, juga mata setajam elang yang sangat indah dan menawan, rahang yang tegas, juga suara yang berat dan khas."Siapa kau yang bisa masuk kemari?"Pria itu menodongnya dengan belati lebih dekat. Namun, Zylva hanya bisa terdiam."Bukankah itu pot
Baca selengkapnya
Pelayan Pribadi Untuk Zylva
"Anda tidak perlu takut pada suami Anda sendiri.""Siapa yang tidak akan takut pada orang yang mengerikan, dengan perawakan yang begitu buruk?" pikir Zylva.Setelah para pelayan selesai mengobati luka Zylva, mereka semua keluar satu per satu."Nyonya, malam ini akan jadi yang pertama untuk Tuan Muda. Mohon sambutan yang baik untuk beliau. Mandilah, dan pakailah pakaian yang wangi dan rapi. Tuan Muda suka kerapian dan wewangian. "Saat Bi An keluar dari kamar, saat itulah Zylva semakin kalut dan ketakutan.TikTikTikDetik jam terus berputar, waktu demi waktu terus berganti, hingga tengah malam gadis itu tidak pernah menyingkir dari ranjang bahkan untuk mandi. Dia ketakutan. Dia ingin pergi tetapi pengawal ada banyak di luar sana. Dia terus saja menatap gagang pintu yang dingin, hingga akhirnya,..Tok!Tok!Tok!Pintu diketuk oleh seseorang."Apa ini benar-benar akan jadi malam pertamaku yang menyedihkan?"Zylva meremuk alas ranjang semakin erat. Dia tidak ingin bermalam dengan pria i
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status