Share

Pertempuran Antar Komandan

Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.

Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou.

"Ting...."

Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.

Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan.

"Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.

Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa.

Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa.

"Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan Youjung.

Kapten spesialis senjata meriam ledak besar melakukan penyerangan terhadap Komandan Youjung termasuk prajurit Komando Kerajaan Rowa.

Kapten Roi berlari maju dengan kekuatan penuh menyerang Komandan Youjung dengan pedang. Terlebih tubuh, Kapten Roi sama besar dengan Komandan Youjung.

"Ting...."

Kedua pedang kedua Kapten dan Komandan langsung berlaga, dengan posisi tubuh saling menekan pedang mereka.

"Kuat juga kamu kamu ya." ucap Komandan Youjung.

Kapten Roi terus menekan pedangnya agar tubuh Komandan Youjung terjatuh.

Tapi Komandan Youjung langsung mundur dengan melompat jauh seperti ninja.

Huuuf. Lompatan Komandan Youjung terjadi.

Langsung Komandan Youjung menebas Kapten Roi dengan satu tebasan dibagian samping tubuhnya dengan cepat.

Sringg...

Kapten Roi lengah dan kesakitannterkena tebasan pedang. Komandan Youjung menendang Kapten Roi hingga terlentang.

Komandan Youjung berlari memeriksa setiap tenda prajurit. Tapi 4 prajurit Komando Kerajaan Rowa berlari mengelilingi Komandan Youjung untuk menghalanginya.

"Jangan halangi saya." Teriak Komandan Youjung.

Komandan Sinco sedang berdiri melihat pertarungan prajuritnya dengan Komandan Sinco. Lalu Diofu diam di tenda melihat situasi semakin kacau akibat pertarungan.

Komandan Youjung menerima tebasan pedangnya oleh prajurit komando Rowa yang menyerang.

Diofu melihat Komandan Youjung tidak bisa dihentikan dan sangat tangguh membuat Diofu dalam kondisi terpuruk. Karena masih harus melakukan negosiasi.

Komandan Youjung menerima tebasan pedang, oleh prajuritnya dengan berkata mengejek.

"Lemah." ucap Komandan Youjung.

Komandan Youjung pun langsung mendorong prajurit Komando hingga terjatuh. Ketiga prajurit komando langsung maju dengan menebas di bagian kaki belakang tubuh dan bagian depan tubuh secara bersamaan.

Tapi tubuh Komandan Youjung lebih tinggi, terlebih dia memakai rompi tubuh baja, Komandan Youjung menahan pedang seorang prajurit dengan satu kaki bagian kanan saat ingin menebas kakinya.

Lalu, wajah seorang prajurit langsung ditendang hingga terpental agak jauh dan terjatuh terlungkup.

Kemudian, pedang seorang prajurit komando Kerajaan Rowa ditahan oleh tangan Komandan Youjung, hingga membuat dan mengangkat pedang prajurit yang dipegangnya hingga tubuhnya ikut di angkat juga.

Lalu melempar prajurit komando Rowa hingga terpental jauh hingga merubuhkan tenda oleh tubuhnya yang dilempar. Hingga membuat dirinya kesakitan.

"Aaaakhh.."

Seorang prajurit komando juga menyiapkan tali untuk menarik dirinya dengan cara melilitkan bagian kakinya.

Kemudian prajurit itu langsung menarik kaki Komandan Youjung tapi tubuhnya terlalu besar membuat Komandan Youjung tali itu hingga membuat dirinya terbang mengarahnya.

Lalu Komandan Youjung langsung memukul prajurit itu dengan satu pukulan yang keras saat dirinya terbang,hingga membuat prajurit itu langsung terluka di bagian pipi.

Aaaaakh...

Prajurit Komando Kerajaan Rowa langsung terluka kesakitan akibat pukulan.

Lalu Komandan Sinco langsung menyuruh banyak prajurit memberikan komando untuk menahan Komandan Youjung.

"Prajurit buat formasi melumpuhkan musuh." Buat barisan berlapis dan gunakan senjata berat untuk menahannya." Teriak Komandan Sinco.

Komandan Youjung terlalu besar dan kuat, membuat prajurit susah menahan Komandan Youjung menyerang, padahal surat negosiasi sudah dikirim.

Para prajurit langsung berdantangan dengan membawa senjata berat untuk mengikat Komandan Youjung.

Tali pengikat mulai dilontarkan oleh prajurit menggunakan senjata.

Sluuurp.... bagian kaki pertama terlilit.

Sluuurp... bagian tangan terlilit.

Sluuurp....bagian leher terlilit.

Sluuurp... bagian tubuh terlilit.

Bagian kaki, tangan serta seluruh tubuhnya Komandan Youjung, terlilit tali senjata besar hingga dirinya terbujur kaku.

"Menyerahlah Komandan Youjung, pasukan kami telah membuatmu tidak bisa menyerang." ucap Komandan Sinco.

"Komandan Sinco, kamu ingin negosiasi. Saya sudah curiga dengan penumpukan pasukan sebanyak itu." ucap Komandan Youjung.

"Memang tujuan kami untuk negosiasi, agar Kerajaan besar dapat bekerja sama." ucap Komandan Sinco.

"Pertempuran, sejak dulu sudah terjadi. Tapi jika ingin negosiasi, maka kami akan tetap menyerang." ucap Komandan Youjung.

Komandan Youjung, mencoba melepaskan tubuhnya dari tali pengikat. Namun tali tambang yang tebal dan banyak dengan senjata berat membuat tubuhnya tidak bisa bergerak.

"Menyerahlah prajurit Kerajaan Souling, Komandan kalian telah tertangkap. Tujuan kami adalah untuk negosiasi. ucap Komandan Sinco.

Seluruh prajurit Kerajaan Souling langsung menyerah dan meletakkan senjata mereka.

Komandan Sinco, lalu memasukkannya ke tenda tahanan prajurit Kerajaan Rowa. Sementara prajurit Kerajaan Rowa berbaris di halaman luar untuk dipulangkan kembali ke tenda Kerajaan Souling.

"Semua prajurit Kerajaan Rowa beserta Kapten masing-masing prajurit semua jenis pemegang senjata. Hari ini Kami akan melakukan negosiasi dengan antara Kedua Kerajaan. Mohon kerjasama agar bisa menahan diri untuk tidak melakukan pertempuran, dan kembali ke tenda Kerajaan Souling untuk sementara.ucap Komandan Sinco dalam pidato kepada semua prajurit Kerajaan Rowa.

"Bagaimana dengan Komandan Youjung?" Tanya Kapten petarung jarak dekat."

"Komandan Youjung, akan ditahan disini, demi kepentingan keamanan militer." ucap Komandan Sinco.

"Sampaikan kepada seluruh prajurit Kerajaan Souling untuk sementara pemegang seluruh perintah prajurit sementara Kerajaan Souling, akan ditunjuk oleh Kapten Johen bagian perbatasan." ucap Komandan Sinco.

"Baik, Komandan Sinco." ucap seorang Kapten Prajurit petarung jarak dekat.

Seluruh pasukan Kerajaan Rowa kembali ke Kerajaan Souling dengan memegang senjata masing-masing.

Komandan Sinco kembali ke tenda, menemui Diofu yang bersembunyi.

"Semua sudah aman Diofu." ucap Komandan Sinco.

"Baik." Terimakasih sudah mengatasinya." ucap Komandan Diofu.

Lalu Kapten Johen, sedang berada di tenda untuk memeriksa kertas laporan harian berjaga hari ini. Kapten Jei masuk dan melapor.

"Lapor Kapten, Komandan Youjung tertangkap oleh Prajurit Kerajaan Rowa. Sekarang Komandan Youjung ditahan di tenda." ucap Kapten Jei.

"Apa, baik." ucap Kapten Johen.

"Komandan besar dari Kerajaan Souling mengangkat Kapten sebagai Komandan sementara Kerajaan Souling." ucap Kapten Jei.

"Baik."

"Bagaimana perintah selanjutnya Komandan Johen." Tanya Kapten Jei.

"Segera beraktivitas latihan militer seperti biasa selama Negosiasi berlangsung." ucap Komandan Johen.

"Baik." ucap Kapten Jei.

Lalu Diofu diskusi mengenai Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling agar bisa bertemu Raja mereka.

Komandan Sinco, menjelaskan bahwa disana terdapat pasukan menjaga ketat Kerajaan Rowa.Walaupun Komandan Sinco adalah prajurit militer pangkat tertinggi.

Diofu memahami ada militer lagi di Kerajaan Rowa. Jadi butuh pertarungan lagi agar bisa menemukan Rajanya.

Komandan Sinco menjelaskan kepada Diofu, jumlah prajurit dan pertahanan sangat modern dan banyak serta sulit untuk dijangkau militer biasa.

"Lalu untuk Kerajaan Sow bagaimana status militernya."

"Saya tidak tahu keadaan Kerajaan Sow."

Diofu berpikir untuk mencari cara untuk negosiasi. Lalu Diofu menemukan cara untuk negosiasi dengan Kerajaan Rowa dan Kerajaan Sow.

Pagi hari hari Diofu dan Komandan Sinco mengirim surat untuk Kapten Johen.

Kapten Johen menerima surat berisi penyerangan Kerajaan Rowa.

Kapten Johen memerintahkan kepada Kapten Jei untuk mengumpulkan seluruh pasukan bertempur untuk berangkat Ke Kerajaan Sow.

Diofu, Komandan Sinco, Kapten Lou dan seluruh prajurit Kerajaan Rowa bersiap meninggalkan tenda Kerajaan Rowa.

Para prajurit sedang sibuk berkemas barang dan senjata.

Lalu seluruh prajurit Kerajaan Rowa siap berangkat Ke Kerajaan Sow tanpa surat resmi.

Begitu juga Kapten Johen bersama Kapten Jei dan seluruh prajurit bertempur bersiap berangkat ke Kerajaan Sow.

Di perjalanan, Penduduk Kerajaan Sow melihat banyak prajurit berjalan melewati pemukiman penduduk biasa.

Penduduk biasa melihat prajurit dengan wajah heran.

Lalu, setelah Diofu dan prajurit Kerajaan Rowa sampai di pintu masuk gerbang Kerajaan Sow. Pintu masuknya ditutup.

Kapten Johen bersama Kapten Jei telah sampai di pintu masuk Kerajaan Sow.

Para prajurit Kerajaan Sow melihat dari atas pilar bahwa ada banyak prajurit berkumpul secara terang terangan tanpa perlawanan.

"Hah, banyak prajurit." Alarm berbunyi.

Ting. Ting. Ting.

Para prajurit Kerajaan Rowa dan Souling membentuk pertahanan dengan melindungi diri dengan perisai.

"Ledakkan pintunya." ucap Diofu.

"Ledakkan pintunya." Teriak Komandan Sinco.

Sekelompok prajurit Kerajaan Rowa mempersiapkan meriam besar skala besar untuk meledakkan pintu masuk.

Seluruh prajurit Kerajaan Rowa dan Souling berlari ke dalam hutan untuk menjauh.

"Duuuuuuar....."

Ledakan dahsyat pun terjadi, gerbang Kerajaan Sow hancur.

Prajurit Kerajaan Sow keluar dan menembakkan panah jarak jauh mereka dari atas pilar Kerajaan.

Ting.. Ting... Ting...

Sekelompok prajurit membentuk formasi pertahanan.

"Lakukan negosiasi." ucap Diofu.

"Hentikan tembakan. Tunjukkan Komandan tertinggi Kerajaan Sow, kami dari Kerajaan Rowa dan Souling ingin negosiasi." ucap Komandan Sinco.

"Lapor Komandan, Kerajaan Rowa dan Souling ingin negosiasi." ucap prajurit Kerajaan Sow kepada Komandan Houri.

"Sampaikan kepada Raja." ucap Komandan Houri.

"Baik."

"Lapor Raja, Prajurit Kerajaan Rowa dan Souling ingin negosiasi." ucap seorang prajurit.

"Apa." Raja Qiou terkejut.

"Segera kirim surat kepada Kerajaan Rowa. Lalu suruh mereka masuk. ucap Raja Qiou kepada seorang prajurit.

"Baik."

"Kalian mendapat izin masuk." ucap Komandan Houri melalui pengeras suara.

Komandan Sinco kemungkinan sang raja mengadu kepada Kerajaan Rowa tentang keanehan para prajurit Kerajaan Rowa.

"Suruh Keluar Rajanya untuk negosiasi di halaman luar Kerajaan." ucap Diofu demi keamanan.

"Baik." ucap Komandan Sinco.

"Suruh keluar Raja kalian. Kami ingin negosiasi." ucap Komandan Sinco kepada Komandan Houri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status