Share

8. Bukan Hadiah yang Kubutuhkan

Jiwa berontak mendengar kata istri darinya. Apakah layak diri ini menyandang gelar itu? Bukankah aku tak dibutuhkan sebagai istri? Bukankah ada mantan akan menjadi istri seutuhnya?

------------------

"Caca senang, deh, hari ini jalan-jalan ma Om Tio."

Bidadari cantik itu menyeruput ice cream, tangan sebelah mengeluarkan plastik penuh makanan.

"Oh, ya." jawabku tetap fokus menyetir menuju rumah, sesekali menanggapi celotehannya. Seperti ia telah lupa dengan laku Mas Reza tadi siang.

"Ayah, udah pulang." Caca melompat turun, setelah mobil berhenti, dan melihat pagar terbuka, ada roda empat Mas Reza terpakir. Halaman rumah Oma ini memang luas.

Tumben Mas Reza keluar kota hanya semalam? Ini juga pulang tanpa ada pemberi tahuan?

Entah kenapa sesak ini muncul lagi, padahal aku sudah ikhlas. Apapun terjadi sampai ke rumah ini dan sebelum bertemu pria pembuat galau itu, semoga hati ini baik-baik saja.

Ya ... Allah ... Mohon beri hamba kekuatan dan keikhlasan lebih. Pliss.

Walaupun ragu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status