Share

Bab 13B

Kalung ini akan aku simpan dan mungkin akan aku jual lagi untuk kebutuhan putriku. Ini akan meringankan beban Mas Arman sebagai nafkah dia kepada mereka. Bahkan dalam keadaan seperti ini aku berpikir untuk membantunya. Kapan dia berubah? Kalau perceraian yang dia inginkan maka aku akan kabulkan. Tapi, selama dia hidup nafkah anak-anak tetap tanggung jawabnya.

Gawai-ku tiba-tiba bergetar dan itu panggilan dari Mas Arman. Aku mengangkatnya sepertinya Mas Arman masih terus berusaha untuk mendapatkan cinta Ayu.

"Halo, Ayu. Kamu lagi apa?" tanyanya.

"Anakku sudah tidur. Lagi bersama mereka."

"Wah. Aku mau panggilan video boleh gak. Aku mau lihat anak kamu."

"Jangan dulu. Nggak enak nanti dia terbangun. Kapan-kapan aja."

"Oh, yaudah. Kamu udah makan belum. Ini baru jam setengah sembilan. Anak kamu kok cepat tidur ya. Mau keluar gak bareng aku," katanya.

Aku mendesah berani sekali dia ngajakin keluar malam-malam. Walaupun masih jam 08.30 tentunya sudah malam sepertinya Mas Arman lebih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status