Share

BAB 79.

Farhan mengerti kekagetan Mehru dan tak ingin lagi membuang waktu.

"Kamu ada masalah pelik apa sampai-sampai dikejar seperti itu. Preman rangkap debt collector biasanya bertugas mengintimidasi sampai kita stres," kata Farhan. Pandangannya lurus ke depan walau Mehru melihatnya.

"Anda tidak tahu apapun, Dok. Jangan sok menghakimi!" ujar Mehru, mulai bersiap bangkit dan berjalan menuju motornya.

"Aku memang tidak mencari tahu tapi semua hal datang ke hadapanku dengan sendirinya," sergah Farhan melihat punggung yang menjauh. "El, call me kalau urgent."

Farhan bangun dan melangkah pergi melanjutkan niatannya masuk ke warung tekwan. Dari dalam sini, dia bisa melihat Mehru perlahan melajukan motornya menuju arah pulang.

Sambil menunggu pesanannya siap, dia menelpon sepupu jauhnya guna menyewa seseorang yang bisa mengawasi Mehru atau Wira setiap mereka berdua keluar rumah.

"Shan, tolong senyapkan, ya," pinta Farhan sembari duduk di kursi makan.

"Loh, di rumah itu sudah ada laskar, Han." S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
QIEV
Kadang emang gile kelakuan diye tu ckckck
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
ade ade aje lu ye . paaaar....parhon
goodnovel comment avatar
ani nur meilan
Semoga Mya bisa sembuh..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status