Share

Nama untuk si Bayi

Cyntia mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan maminya itu. "Nggak kok. Belum. Nggak langsung nyusul kalau nanti Kak Hans dan Kak Thania udah nikah."

Maria mencebikan bibirnya. "Masa? Kenapa mesti ditunda? Biar sekalian aja, nanti."

"Tahun depan deh." Cyntia kemudian menerbitkan cengiran kepada Amar yang hanya bisa mesem-mesem salah tingkah lalu mengangguk.

"Nyari waktu yang tepat dulu, Tante. Dan tabung uang juga buat biaya pernikahannya," ucap Amar kemudian mengulas senyumnya.

Maria kemudian mengusapi lengan calon menantunya itu dan tersenyum kepadanya. "Kapan pun itu, asalkan kamu sudah siap. Karena sama saja kalau buru-buru tapi belum siap."

"Iya, Tante. Terima kasih, sudah memberikan saya waktu untuk menyiapkan semuanya."

Maria mengangguk dan tersenyum kepada lelaki itu. Keduanya kembali duduk di sofa menunggu sampai Thania siuman.

Sementara Cyntia menghampiri keranjang bayi untuk melihat bayi mungil jenis kelamin laki-laki yang sudah ditunggu oleh banyak orang akan kehadirannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status