Share

Bukan Karena itu

Tiga hari kemudian, ada panggilan telepon dari dr. Fahmi di ponsel Hans. Ia lalu segera menerima panggilan tersebut sebab sudah tahu, bila lelaki itu akan memberi kabar tentang diagnosa Devan.

"Selamat siang, Dok."

"Selamat siang, Pak Hans. Maaf, mengganggu waktunya. Saya ingin memberi tahu kalau hasil scan Nak Devan sudah keluar. Apakah bisa bertemu sekarang?"

"Bisa, Dok. Bisa. Saya akan segera ke rumah sakit sekarang juga."

"Baiklah kalau begitu. Saya tunggu kedatangannya, Pak Hans. Terima kasih."

Hans kemudian menutup panggilan tersebut hendak menghubungi Thania memberi tahu hal ini.

"Halo, Sayang. Kamu lagi apa?" tanyanya setelah Thania menerima panggilan tersebut.

"Lagi menyusui Devan. Kenapa, Hans?"

Lelaki itu menghela napasnya dengan panjang. "Hasil scan Devan sudah ada, Than. Hari ini, dr. Fahmi mengajak kita untuk bertemu di sana."

Thania menelan salivanya dengan pelan. "Ya sudah. Kamu sibuk nggak, hari ini? Kalau sibuk, biar aku saja yang ke sana."

"Nggak. Aku jemput kamu se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status