Kehidupan Lia dan Brata telah tenang, mereka hidup bahagia. Telah lahir seorang bayi laki-laki yang begitu lucu. Bayi itu mereka beri nama Bayu. Dani yang telah mendapatkan seorang adik lucu juga sangat bahagia. "Lucu sekali kamu dek" Dani mencium gemes Bayu, mereka sedang bermain di ruang keluarga yang nyaman. "Hati-hati ya dek, adeknya masih kecil sekali" Lia yang sedang memilih pakaian untuk ganti Bayu mengingat kan. " Iya Bu, adek masih kecil, tangannya kecil, kakinya kecil, semuanya masih kecil" Dani tertawa senang. "Hai, kalian bermain kok bapak gak diajak?" Brata yang baru keluar dari kamar ikut duduk disamping Dani. "Eh,..bapak datang dek. Dia udah wangi.. hehehe" Dani tertawa. "Iya, bapak udah wangi, udah bisa dekat-dekat dengan adek" Brata mencium Bayu. "Adek Bayu kok masih bau acem ya...heheh""Iya pak, adek Bayu belum mandi, ini mau di mandiin ibu" Dani menjawab. "Ayo mandi ." Lia datang mengangkat tubuh Bayu ke kamar mandi. Dani dan Brata mengikuti dari belakang.
Lia akhirnya mendapatkan kebahagiaan setelah bersabar dalam menjalani hidupnya yang penuh liku. Dia bertemu dengan Brata yang mencintai dia dengan semua kekurangan dan kelebihan nya. Mereka berbahagia bersama ketiga buah hatinya. Doni dan Dani yang telah memiliki adik yang begitu lucu sangat menyayangi si kecil. Tidak ada keluarga yang sempurna tapi dalam setiap permasalahan apabila dalam keluarga saling mendukung maka persoalan itu akan dapat diselesaikan dengan baik. Lia merasa menjadi wanita yang begitu bahagia diberi suami dan anak-anak yang begitu menyayangi. Brata juga sangat menyayangi keluarga nya. *********Kehidupan Sandi Dan Susi.Mereka sekarang tinggal di sebuah desa, mereka telah meninggalkan semua kehidupan lama yang penuh intrik. Sandi sekarang telah bekerja sebagai seorang petani. "Mas, makan dulu" Susi yang baru datang dari rumah memanggil Sandi yang masih bekerja ditengah sawah. Mereka bersiap mau menanam padi di sawah. Sandi menatap Susi dengan bahagia, dia m
Selamat malam" sebuah chat masuk ke WA Lisa dari nomer asing. Dia tertegun sejenak dan mengabaikan chat itu. Lia sering mendapat chat seperti itu dari nomer WA asing. Dia sadar status nya yang janda membuat ada beberapa laki-laki yang menggoda. Dari nomer yang sama beberapa bulan ini dia tiap hari mendapat chat baik pagi, siang maupun malam. Bertanya kabar maupun memberikan kabar, walaupun Lia tidak pernah membalasnya. Lia juga tidak berusaha membalas ataupun memblokirnya padahal biasanya dia akan langsung memblokir kalau ada cowok iseng seperti itu. Lia adalah seorang janda beranak 2, anaknya Doni dan Dini. Suaminya telah meninggal 5 tahun yang lalu karena sakit. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Lia bekerja sebagai seorang OB disebuah perusahaan, karena Lia hanya tamatan SMA dan dengan ijasah itu dia sangat sulit mencari pekerjaan yang layak. Anaknya Doni kelas 5 SD, sedangkan Dani masih kelas 1 SD. Suaminya meninggal ketika Dini masih umur 1 tahun.Begitu banyak beban yang haru
Lia dan orang asing itu semakin intens ber chat ria. Lia begitu bahagia setiap waktu mendapat perhatian. Terkadang mereka bercerita hingga larut malam. Lia mendapat semangat dan kebahagiaan, dia melakukan pekerjaan dengan sukacita. " Selamat malam..,sudah makan sama anak-anak kan" sebuah chat masuk ketika dia bersiap hendak berbaring setelah selesai menidurkan anak-anaknya. " sudah ...kamu sudah makan kan? " Lia menjawab"Kita udah lama chat melalui WA tapi nama aja kita gak tahu. " sambung chat Lia. " Aku tahu kok namamu... namamu Lia Anisa kan" chat masuk lagi. " Iya ..kamu tahu aku dari mana? Kamu siapa?" Lia penasaran."He....he..kok baru sekarang ditanya..kita kan udah lama cerita." Lia tersipu merasa dilihat oleh yang nge chat itu."Maaf,..aku selama ini cuek dan gak pernah bales chat dari kamu""Gak apa-apa, aku ngerti kok..""Aku teman sekolah kamu dulu waktu SMA" balas chat itu."Aku sudah lama cari kamu, semoga kamu masih ingat sama aku" Lia kaget membaca chat itu."Nam
Pov SandiAku melihatnya dari jauh, setelah sekian lama aku akan bertemu dan melihat lagi wajahnya yang begitu cantik. Dialah wanita yang begitu aku cintai dan dambakan. Dia terlihat resah keluar dari kantor itu.. aku tersenyum bahagia melihat dia sehat dan tak kurang suatu apapun. Aku tadi berjanji menunggu dia pulang kerja. Aku ingin memandang wajahnya sepuasku tidak seperti 5 bulan lalu pertama kali aku melihatnya dan mencoba mencari tahu tentang dia. Aku selama ini hanya bisa memandang dia dari jauh dan memeluk bayangannya.Dia masih Lia yang kukenal dulu ketika kami sama-sama SMA. Dialah gadis idola disekolah ku ..begitu banyak pria yang mencoba mendekati dan menggodanya. Aku yang hanya anak seorang pedagang bumbu dapur tidak berani mendekati, bahkan memandangnya pun aku tak punya keberanian. Dia berjalan pulang sambil mencari keberadaan diriku, aku diamkan sesaat dan merasa sangat senang dia mencari aku.. aku bahagia. "Lia ....." aku memanggilnya, ketika dia menoleh aku langs
Pov LiaLelaki yang bernama Sandi itu telah pergi dari rumahku. Aku terdiam sejenak memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Sandi yang katanya temanku satu sekolah. Aku benar-benar lupa dimana aku pernah berjumpa dengannya. " Lia.....siapa laki-laki itu?" tiba-tiba aku dikejutkan oleh Ibu Sinta tetangga sebelah. "Oh...dia teman Bu" jawabku jujur"Tadi katanya kamu itu saudaranya, sekarang kamu bilang dia teman, mana yang benar sih. Apa dia pacar kamu?""Bukan Bu, dia bukan pacar saya" "Kamu jangan macam-macam ya di komplek kita ini, jangan buat kita semua malu bawa laki-laki kerumah. Kamu itu Janda jangan gatal...." Ibu Sinta bicara sambil nunjuk ke arahku. Aku hanya diam, Aku tahu dari dulu Ibu Sinta gak suka padaku karena suaminya baik padaku. Pak Amir suami Ibu Sinta pernah bantu memperbaiki genteng rumahku yang bocor. Sejak saat itu Ibu Sinta selalu curiga, dia takut suaminya tergoda padaku. "Jangan coba-coba kamu bawa laki-laki kerumah ini ya Lia....awas kamu" sambil berj
Bekerja pada hari ini terasa sangat lama dan membosankan, Lia gak ada semangat, kejadian tadi malam sangat mengganggu pikirannya. Hari ini tak chat dari Sandi, Lia merasa bingung. "Mungkin dia marah ya karena kuusir semalam" Lia berbicara dalam hati. "Kamu ini niat kerja gak sih ....kok bengong terus" Sebuah suara membuat Lia kaget."Maaf, Eh Pak Seno..,..saya.....""Makanya kalau kerja itu fokus, ini mengganggu orang jalan saja, lihat itu lantai bukannya bersih malah tambah kotor kamu buat" Pak Seno marah sambil berkacak pinggang. Pak Seno adalah manajer di perusahaan itu, dia sudah lama merayu Lia agar mau jadi simpannnya tapi Lia tak pernah menanggapi."Iya pak, gak kan saya ulangi lagi, saya kerjain dulu ya pak.." Lia mengepel lantai itu dan segera menghindar dari Pak Seno.Pak Seno melihat Lia, wanita yang cantik, seksi dan sangat menarik walaupun dengan pakaian seorang OB. "Entah kapan aku bisa menikmati tubuhnya" Pak Seno mengumam. "Kenapa dia berani menolak saya ya .." kembal
Lia pulang kerumah dengan cepat, hari sudah mulai gelap, anak-anaknya pasti sudah menunggu. Ketika sampai di rumah, anak-anak sedang belajar. Lia lega anaknya belajar dengan tenang. Setelah Lia mandi dan berganti memakai daster Lia makan malam dengan anak-anak nya. Lia bahagia sekali, dia senyum sendiri mengingat kejadian yang dia alami pada hari ini. "Mama kok senyum-senyum terus, kenapa ma?" tanya Doni. "Oh ..gak apa-apa. Kita habiskan makanya ya biar bisa istirahat". Lia tersadar dan dengan cepat menyelesaikan makan malamnya. Akhirnya Lia bisa merebahkan tubuhnya setelah menidurkan anak-anaknya. "Aku sedang makan malam ya sayang, Istirahat kamu ya... jangan tidur terlalu malam. Aku mungkin gak akan chat kamu sampai pagi karena aku nyetir" chat dari Sandi masuk. Hati Lia berbunga-bunga. "Iya mas..... Hati-hati ya sayang""Iya sayang ..."Lia teringat pada amplop yang diberikan Sandi tadi dan ketika membukanya ternyata ada uang 5juta rupiah. Uang sebanyak itu gak pernah lagi Lia