Share

CHAPTER 3: KESALAHAN

Suara musik yang perlahan semakin keras menusuk telinga, lantai dansa bagaikan lautan manusia yang menari dan melompat penuh girang. Kami pun duduk di meja bar menunggu minuman kami sambil menoleh ke sekeliling yang tampak berkelas, Mi Do pun mendekatkan bibirnya ke telingaku

“orang kaya yang sedang menghambur – hamburkan uang mereka,” guraunya menghina.

Tawaku pecah mendengar hinaan halus itu, aku kembali melayangkan pandanganku sampai aku menatap satu sosok pria yang tampak tak asing di mataku. Keningku mulai berkerut kecil berusaha mengenali pria itu, namun ia menghilang di antara desakan orang banyak di lantai dansa. Aku pun memalingkan wajahku dan menyesap minumanku anggun sambil sesekali bergurau kecil bersama teman – temanku. Tiba – tiba segerombolan pria dari lantai dansa menghampiri kami, kami pun akhirnya berdansa dan minum bersama, meskipun awalnya terasa asing kami akhirnya membaur dengan orang – orang di pesta itu.

Aku menggerakkan tubuhku, melompat, menari di tengah lantai dansa sambil sesekali menegak minumanku. Dunia terasa berputar dan kepalaku perlahan terasa semakin berat, aku menggeleng kuat berusaha mengedalikan diriku. Aku berjalan perlahan menerobos orang – orang di depanku keluar dari lantai dansa dengan langkah terhuyung. Aku terus berjalan tak tahu arah sambil memejamkan mataku erat berusaha menjernihkan pandanganku yang berputar. Tiba – tiba terdengar suara pintu yang menunjukkan seorang pria tampan, pria itu menatapku lurus dengan tatapan dingin dan tajam. Kepalaku yang terasa semakin berat membuatku kehilangan kesadaranku, suara lantang seorang pria yang awalnya keras perlahan mengecil, dan jemariku yang awalnya merasakan kulit halusnya perlahan tidak merasakan apapun lagi. Semuanya gelap, semakin gelap.

Mataku perlahan terbuka seiring kesadaranku yang mulai pulih, kepalaku terasa berputar dan berat. Aku menghembuskan nafas panjang dari mulutku sambil berusaha bangun melawan rasa sakit yang menghantam kepalaku, aku menggeleng kecil lalu mengangkat pandanganku ke sekeliling. Mataku melebar kaget melihat pakaianku yang telah berserakan di lantai, aku pun menunduk cepat lalu membuka mulutku hampa dengan mata lebar. Aku menarik selimut yang menutupi tubuhku erat lalu melirik kecil ke samping tempat tidurku, ujung mataku menampakkan sosok yang terbaring di atas tempat tidur yang sama denganku. Aku memejamkan mataku sambil menunduk kesal mengutuk diriku sendiri dalam hati. Aku pun membuka mataku sambil menoleh ke arah sosok itu perlahan, mataku melebar melihat pria dengan tubuh bidang yang berbentuk terbaring di sampingku. Aku memalingkan wajahku cepat dari pria itu dan kembali menunduk kesal mengutuk diriku dalam hati.

Aku bergerak perlahan meraih pakaianku lalu mengendap cepat menuju kamar mandi, aku berusaha sekeras mungkin tidak mengeluarkan suara sedikitpun lalu meninggalkan ruangan itu dengan setelan rapi secepat mungkin. Aku mengangkat pandanganku melihat pintu di hadapanku, papan VIP 5 tertempel di pintu itu membuatku menunduk dalam lalu membalikkan badanku cepat meninggalkan ruangan itu. Hal yang perlu aku lakukan hanyalah melupakannya

“benar, aku tidak akan bertemu dengannya lagi, dan dia juga belum tentu mengingatku,” kataku meyakinkan diriku sendiri.

Aku melangkahkan kakiku menjauh semakin cepat meninggalkan ruangan itu sambil meyankinkan diriku dan mengubur rasa cemasku dalam – dalam. Bagiku itu hanya kesalahan yang tidak akan terulang lagi, dan aku tidak akan pernah bertemu dengan pria asing itu lagi.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status