Arabella Charlotte telah lama membunuh harapan dalam dirinya setelah berpisah dengan ibunya. Ia pikir, budak seperti dirinya hanya akan terus terikat dan terkungkung dengan pemiliknya. Namun sebuah kebakaran yang terjadi menghantarkan Bella pada jalan hidup yang lain. Benang takdir menuntunnya pada keluarga Linford dan mempertemukannya dengan anak mereka—Damian Linford. Sebuah pertemuan yang membuat hidup Bella terasa dijungkir balikkan. Beberapa fakta yang tidak ia ketahui sebelumnya, datang layaknya badai yang menghantam. Dan Damian Linford mengambil banyak andil di dalamnya.
View More"Dia... dia orang yang menjualku ke Nyonya Poppy untuk dilelang."Bella meremat tangannya dan menatap Damian, sadar bahwa ia tidak pernah menceritakan kejadian itu. Damian mengira bahwa Nyonya Deborah sendiri yang menjual Bella ke tempat pelelangan, sebab Nyonya Poppy adalah rekannya.Saat itu, Bella masih terguncang dan memilih untuk diam. Kemudian lambat laun saat ia mulai terbiasa dengan mansion, ia tidak pernah lagi memikirkan penculikan itu. Tetapi melihat foto yang terpampang, kejadian saat ia kabur dari rumah Tuan Hugo kembali terngiang."Apa?" Damian hampir tidak bisa mempercayai pendengarannya sendiri. Ia menarik Bella untuk duduk di atas satu pahanya---menatap gadis itu lekat-lekat dengan tatapan khawatir. "Menjualmu ke pelelangan? Kau tidak menceritakan ini, Sayang. Aku pikir Deborah... tolong ceritakan dari awal padaku."Bella menunduk dan ragu-ragu bicara, "Ya... saat itu---ada pesta dan terjadi kebakaran besar di rumah Tuan Hugo. Para budak mengajakku untuk kabur, tapi a
"Aku yakin itu Van Dominguez, Ayah.""Yah, itu sangat masuk akal." Martinez menatap berkas di tangannya dengan tatapan penuh penilaian. Ia telah berdiskusi dengan Andrius mengenai penyerangan yang terjadi pada Damian. Semua itu adalah ulah dari Fabrizio—anak musuh lamanya yang kini membangun kembali organisasi terkutuk itu."Jika kau sudah yakin dengan hal itu, maka kita perlu menyelidiki lebih jauh. Valeriy bilang dia adalah ketua organisasi baru, dan di sisi lain kita masih mencari siapa rekan Fabrizio," kata Martinez."Apa mungkin rekan Fabrizio adalah Van?" tanya Damian. Ia belum sepenuhnya yakin dengan hal itu, tetapi hanya ada satu organisasi baru yang kini menjadi perbincangan para mafia."Jika itu benar, maka Fabrizio dan Van pasti telah merencanakan sesuatu yang besar. Serpenquila masuk dalam daftar mereka, tetapi ada sesuatu yang lebih besar dari itu.""Aku setuju dengan Ayah," ucap Damian. "Ini memang baru asumsi, tapi aku yakin 80 persen bahwa Van adalah mafia berpengalama
Damian membolak-balik beberapa berkas di atas meja, memastikan semuanya telah memiliki stempel resmi. Seluruh berkas itu merupakan surat pengurusan pembebasan perbudakan Bella.Damian telah mengumpulkan segala hal yang dibutuhkan, dan jika tidak ada kendala, sidang bisa dilakukan. Paling lambat tiga minggu lagi, atau paling cepat seminggu. Damian telah memberitahu Bella untuk bersiap dan gadis itu hampir tidak bisa tidur nyenyak setiap malam.Bella merasa gelisah dan Damian menyesal telah melakukannya. Ia tidak berpikir lebih jauh, mengira bahwa Bella akan langsung merasa senang.Setelah bertahun-tahun menjadi budak dan hidup dalam siksaan, kebebasan adalah konsep yang asing di mata Bella. Bahkan sekarang, dia masih tidak bisa keluar sendirian dari area rumah tanpa ditemani.Damian membereskan berkas-berkasnya dan melirik jam, sudah lewat tengah malam. Bella mungkin sudah tidur. Dia minum obat sakit kepala setelah makan malam, jadi Damian kira efek obat itu akan membuatnya mengantuk.S
"Bagaimana, Van? Kau puas?"Pria dengan setelan tuxedo mahal itu menyeringai tipis. Mata abu-abunya bergerak meneliti senapan laras panjang yang berada dalam genggamannya. Ia menyisir rambut hitamnya, kemudian seringainya melebar."Ini benar-benar sesuai dengan seleraku," ucapnya dengan suara bariton yang dalam. Van Dominguez meletakkan senapan itu kembali ke kotak kayu dan menatap rekannya. "Fabrizio, sekarang kau sudah ahli dalam memilih senapan. Itu peningkatan yang bagus."Fabrizio menyeringai bahagia. Pria berusia 20 tahun itu terlihat bangga dengan dirinya sendiri. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa membuat Van memujinya. "Terima kasih, aku mendapatkannya dengan susah payah di pasar gelap."Sejak kerja sama keduanya, Fabrizio telah belajar banyak hal dari seorang Van Dominguez. Ia mengagumi pria itu dan sekarang mengajaknya untuk meruntuhkan Serpenquila. Suatu kebetulan tak terduga karena Van juga memiliki dendam pada Martinez Linford.Setelah kematian ayahnya, Fabrizio telah
"Kami telah menemukan sedikit informasi menarik mengenai apa yang terjadi padamu, Tuan Damian." Sore itu, setelah penyerangan yang terjadi pada Damian, ia mengumpulkan seluruh anggota senior untuk membahas apa yang terjadi.Andrius telah mencari tahu informasi lebih lanjut dan menemukan hal penting yang berkaitan dengan orang-orang yang menyerang Damian."Mereka bukan kelompok liar, tapi organisasi baru yang dibentuk," ucap Andrius dan mata semua orang melebar terkejut.'Sudah aku duga', batin Damian. Cara menembak mereka yang khas adalah salah satu keahlian yang tidak dimiliki oleh kelompok liar."Organisasi yang baru dibentuk?" Bogdan mengernyit tidak suka. "Berani sekali mereka pada Serpenquila.""Bukan organisasi baru biasa," kata Andrius sambil menatap semua orang dengan serius. "Tapi kalian tahu apa yang lebih mengejutkan? Ketuanya adalah Fabrizio Alessio, anak dari Matteo Alessio, tak lain pendiri organisasi Italisa yang telah dibubarkan oleh Tuan Martinez."Semua anggota lagi
Sudah seminggu berlalu sejak Bella menempati rumah barunya bersama Damian.Ia menghabiskan waktunya dengan belajar berkuda, boxing, dan juga mengasah kemampuan menembaknya. Bella masih sering meleset dari papan target, tetapi Damian mengatakan bahwa ada peningkatan dari teknik yang telah pria itu ajarkan."Apakah Nona Bella suka pakaian dengan kain yang berkilau?" Dhruv menunjuk sebuah butik dengan gaun mewah yang terpajang di etalase depan."Kurasa ini sudah cukup, Dhruv." Bella mengangkat kantong kertas yang memenuhi tangannya. Pagi ini, Dhruv menemaninya berkeliling di pusat kota Alderson. Damian sedang pergi ke kota seberang untuk melakukan transaksi obat-obatan, jadi Dhruv yang menemaninya.Bella sebenarnya bisa bertahan di rumah dengan membaca buku, tetapi Damian ingin ia berjalan-jalan. Sekadar membeli makanan atau mungkin satu-dua pakaian khas kota Alderson."Sebaiknya kita pulang sekarang, Dhruv," ucap Bella. Kakinya sudah pegal berkeliling di beberapa butik yang mereka singg
"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."Bella menoleh mendengar ucapan Damian. Setelah menata pakaian di kamar baru mereka, Damian mengajaknya ke sebuah restoran untuk makan siang. Mereka menghabiskan waktu cukup lama di sana sembari menikmati pemandangan pantai yang tersaji.Bella tidak ingat lagi kapan terakhir kali ia melihat pantai. Mungkin sekali saat ia masih kecil. Selanjutnya, ia hanya bisa melihat gambar pantai di rumah mantan majikannya.Jika Bella larut dalam pikirannya dan memikirkan kembali kehidupan budaknya yang terkungkung, perasaan cemas itu kembali datang menghampiri.Bisa hidup bebas dan pergi ke mana pun tanpa ada rasa takut... ia tidak pernah membayangkan semua ini akan terjadi.Bahkan lebih bebas dari apa yang ia perkirakan.Harapan ibunya telah terkabul.Bella menghela napas panjang dan menggeleng. Ia tidak bisa terus memikirkan hal itu dan membuat dirinya kembali tenggelam dalam kubangan kesedihan."Ingin menunjukkan apa?" tanyanya saat Damian hanya terus menat
"Itu berarti ada orang yang sengaja memata-mataimu. Dia berada di pesta kemarin," ucap Martinez. Ia mengetukkan jarinya ke meja dengan tatapan menerawang. "Hanya satu yang Ayah curigai sekarang. Tidak ada yang berani untuk mengganggu Serpenquila dengan trik-trik kotor seperti itu kecuali organisasi Italisa itu. Ayah yakin organisasi Italisa itu sudah bangkit lagi dan berniat membalas dendam. Kalau bukan aku, sekarang targetnya adalah kau. Dia akan mengacaukan apa pun yang bersangkutan denganmu."Damian terdiam mendengar penjelasan ayahnya, kepalanya sakit memikirkan semuanya. Untuk kedepannya, ia tidak bisa membayangkan ancaman yang akan datang dari organisasi itu.Lebih dari apa pun, Damian mengkhawatirkan Ibunya dan Bella.Mereka berdua rentan terkena bahaya karena apa yang Damian dan Martinez tekuni. Tetapi dunia mafia adalah bagian dari kehidupan keduanya. Mereka tidak bisa memisahkan diri selayaknya pakaian yang harus mereka kenakan seumur hidup.Damian mengusap wajahnya dan hany
'Nyonya Deborah datang'.Bella terdiam di bukaan aula utama dan terus mengulang tiga kata itu dalam kepalanya.Tangannnya saling meremat, sementara perasaannya berkecamuk. Ia kira, ia akan baik-baik saja, tetapi kenyataannya berbeda.Bella merasa akan mengalami serangan panik karena ketakutan.Bayangan ketika ia masih berada di Delkins dan disiksa oleh majikannya terus terngiang-ngiang di kepalanya. Ketakutan yang sama kembali menggerogoti tubuhnya, seolah-olah ia masih menjadi budak di rumah Hugo dan Deborah.Mata Bella bergerak memperhatikan aula utama yang dipenuhi dengan orang-orang berjas dan bergaun. Bella hanya mengenali beberapa dari mereka—tak lain adalah keluarga mertuanya. Sisanya mungkin adalah anggota organisasi.Mereka semua datang untuk merayakan penobatan Damian.Bella mencari-cari keberadaan Deborah, tetapi wanita itu telah menghilang di depan meja makan. Dalam sekejap, ia terlihat berbicara dengan Martinez dan Mirabesy."Bella? Kenapa kau hanya berdiri di sini?"Bella
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.