Share

Bab 8. Menikah?

Zea terjatuh tepat di pelukan Agam. Mereka saling pandang satu sama lain.

'Kalau dari dekat gini ganteng juga ya ni orang. Tapi, sayangnya ketampanan dia terhalang oleh sikap dingin dan kesombongannya,' batin Zea.

Agam yang sadar bahwa mereka sedang di posisi tidak baik, dengan segera menurunkan Zea tanpa perasaan.

Bruk.

"Aduh! Kenapa gak pelan-pelan sih nurunin nya. Sakit tau!" omel Zea, dia terlalu kesal hinggal tidak memperdulikan bahwa Agam adalah atasannya.

Rama yang melihat Zea terjatuh ke atas lantai, dengan segera dia menolong Zea.

"Kamu gak papa?" tanya Rama dengan membantu Zea berdiri.

"Aku gak papa, makasih ya udah bantuin," ucap Zea.

Agam menatap Zea dan Rama bergantian. Setelah itu, Agam meninggalkan Rama yang masih terus memandangi wajah Zea.

Entah kenapa jantung Agam berdebar sangat kecang ketika menatap bola mata Zea. Bola matanya yang bening, wajah cantik, membuat Agam sedikit salah tingkah.

Rama yang melihat Agam semakin menjauh, dia segera menyusulnya dengan langka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status