Share

Pesan Asing

Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu.

"Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa.

"Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."

Hana terkekeh.

"Mampir?"tawarnya.

"Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu."

"Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."

David tetap menggeleng.

"Udah sore juga, Na. Lain kali deh."

"Emm, ya udah. Makasih ya Vid."

David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.

*******

"Baru pulang sayang?"

Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya.

"Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."

Lily tersenyum. Syukur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status