Share

24. Pria Gratis untukmu

“Bapak jangan macem-macem, deh. Ngapain juga ke apartemen Bapak malam-malam begini. Enggak, ah.” Anna menarik paksa tangannya dari genggaman Harry. Tapi, tidak bisa lepas. Tenaga Harry jauh lebih kuat.

“Ini belum malam, baru juga jam tujuh,” balas Harry sembari mendekatkan tubuhnya pada sekretarisnya itu. Menatap lekat paras cantik Anna. “Kenapa? Kamu takut sama saya? Katanya ban hitam?”

“Ya … gak pantas ajalah, saya ikut ke sana. Bapak kan bukan siapa-siapa saya.” Anna membalas tatapan pria tampan itu dengan wajah sedikit mendongak.

“Apa perlu, kamu jadi pacar saya dulu, baru kamu gak takut saya ajak pergi kemana aja, gitu? Ya, gak apa-apa, deh. Saya sih oke-oke saja.” Harry mengedipkan sebelah matanya. Membuat Anna jadi salah tingkah.

“Gak gitu juga, Pak. Itu sama saja bo'ong. Asal Bapak tahu, saya gak mau pacaran lagi, apalagi hanya untuk main-main. Nanti, kalau ada yang serius sama saya, kami akan langsung nikah aja. Gak usah cinta-cintaan, yang penting tujuannya baik, yaitu untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status