Share

Menata

Usaha jualan kueku perlahan mulai memperlihatkan hasil. Apalagi semenjak Mbak Atun memesan dalam jumlah cukup banyak untuk acara yasinan di rumahnya minggu kemarin.

Kueku mendapat promo gratis dari mulut ke mulut melalui ibu-ibu yang datang yasinan ke rumahnya. Pesanan pun mulai berdatangan, belum banyak memang, tetapi cukup membuat semangatku menggebu setiap hari.

Setidaknya berguna untuk menghilangkan rasa putus asa yang sebelumnya dominan.

“Ciee yang udah mulai bersemangat jualannya,” ujar Mbak Jum menggodaku ketika aku datang dengan wajah semringah. Tanganku menenteng satu kantong besar berisi kue.

“Alhamdulillah, berkat semangat yang selalu Mbak Jum tularkan, aku nggak jadi terhenti di tengah jalan.” Sadar diri jika selama ini Mbak Jum lah yang berperan penting untuk membuatku tetap bertahan.

“Aku ikut senang lihat kue Mbak Selvi mulai banyak peminatnya.” Ucapan Mbak Jum terdengar tulus.

Kebaikan tetanggaku ini akan selalu kuingat sampai kapan pun. Dia yang selalu ada unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status