Share

Cinta Kirana
Cinta Kirana
Author: Intan lestari

Bab 1

"Kirana, tolong kamu rapikan ruangan Pak Randy." Begitulah perintah Bu Sari. 

Aku bergegas membersihkan ruangan Pak Randy, sebelum dia datang ke kantor ini dan sebelum aku melihat wajah angkuhnya. 

Dia memang tampan, namun sifat angkuhnya itu membuat ketampanan nya hilang di mataku.

Aku hanya seorang Office Girl di sini, wanita miskin yang sedang bekerja keras untuk biaya kuliah. 

Aku hanya memiliki seorang Ibu, lalu Ayah.. 

Entahlah dari kecil aku tak pernah melihat wajahnya. Bahkan Ibu tak pernah menceritakan sosok seorang Ayah kepadaku. 

Ibu selalu diam seribu kata saatku tanyakan tentang di mana Ayah dan siapa Ayahku sebenarnya. Ibu lebih memilih aku tidak mengenal sosok seorang Ayah. 

... 

Saatku sedang membersihkan ruangan Pak Randy, tanpa permisi dia masuk keruangannya dan duduk di kursi agungnya. 

Pak Randy adalah anak dari pemilik perusahaan ini, perusahaan yang bergerak dibidang Kontraktor. Dia Bos termuda di kantor ini, mungkin karna dia anak pemilik perusahaan ini. Namun jodohnya tak semulus karirnya. Tak pernah ku dengar dia sedang dekat dengan seorang wanita. 

"Heii.. tolong yang bener kalo kerja. Itu sisi jendelanya masih berdebu. Bisa kerja ga sih kamu?!" protes Randy saat aku hendak keluar ruangannya. 

'Fiiuuhh.. berniat ingin segera pergi dari sini, malah dia protes. Dasar Bos nyebelin.'

"Baik Pak, akan segera saya bersihkan." 

Dia tak menjawab, melihat senyumnya saja aku tak pernah. 

Sudahlah angkuh, dingin pula orangnya. Mana ada wanita yang ingin menjadi kekasihnya. Gumamku dalam hati. 

"Sudah Pak, boleh saya keluar sekarang?" 

"Hmm," 

Akhirnya aku bisa keluar ruangan, Bos nyebelin itu selalu semaunya saja kalau memerintah Office Girl ataupun Office Boy di sini. Dia merasa mempunyai hak untuk itu, karna jabatan yang dia pegang. 

Bukan aku saja Office Girl yang bekerja di sini, selain aku tak pernah ada yang mau jika harus disuruh membersihkan ruangan Pak Randy. 

Jam makan siang pun tiba, aku biasa makan siang di Kantin bersama teman ku-Ryska. Ryska juga salah seorang Office Girl di sini.

"Rys, makan siang yuk," ajakku pada Ryska.

"Hayuu Ki, aku juga udah laper banget nih." 

Akhirnya kami berjalan keluar menuju kantin yang berada di samping kantor ini. Bukan hanya tersedia kantin, di sini juga tersedia gazebo dan musholla untuk beribadah. 

"Rys, aku sholat dulu ya. Kamu kalo laper, makan duluan aja di kantin," ujar Kirana.

"Nggaklah ki, aku juga mau sholat dulu aja. Lagian kantin lagi penuh kayaknya," jawab Ryska.

Memang jam istirahat kami berbarengan dengan pekerja yang lain, dan benar saja kantin terlihat penuh dengan para karyawan kantor yang sedang makan siang. 

"Ya udah yuk, sholat dulu, Rys." 

Usai Sholat kami berdua menuju kantin. 

"Kamu mau makan apa, Rys?" 

"Aku seperti biasa aja, Ki, soto ayam dan nasi." 

"Aku sama juga deh," 

"Lihat Ki, Si Bos muda kamu lagi makan sendirian tuh." Ryska berbisik kepadaku. 

"Biarlah, bukan urusan aku juga kan," 

"Sepertinya dia memperhatikan kamu deh, Ki."

Apa yang Ryska ucapkan memang benar, dia menatap ke arah sini. Tepat aku dan Ryska duduk. 

"Heii, kamu...," panggil Pak Randy. 

"Sa-ya, Pak?" ucap Kirana ragu.

"Tolong kamu temani saya makan, pesan saja apa yang kamu mau." 

Aku melongo mendengar ucapan Pak Randy.

"Ta-pi, saya sudah sedang menunggu makanan, Pak. Dan saya juga bersama Ryska di sini." 

"Aku tidak terima sebuah alasan." 

"Rys, aku kesana sebentar ya," ucapku pada Ryska.

Sok kuasa banget sih jadi Bos, aku bergeming sembari menghampiri meja Pak Randy. 

Setelahnya ... Pak Randy tidak berucap sepatah katapun, lalu untuk apa aku di sini?

'Dasar Bos menyebalkan.' gumamku. 

"Ngomong apa kamu tadi? Saya denger apa yang kamu ucapkan." 

"Kalo udah denger kenapa masih tanya," ucapku dengan ketus. 

"Kamu tidak usah banyak protes dengan saya, saya ini Bos kamu. Yang bisa pecat kamu kapan aja," ucap Randy dengan angkuh. 

Aku tidak membalas ucapannya, percuma juga ngomong sama Bos. Pasti ujung-unjungnya juga salah terus. 

.......

"Cieee..yang makan bareng Bos Besar," ucap Ryska menggoda. 

"Apaan sih Rys, dia itu Bos nyebelin. Angkuh dan dingin."

"Hati-hati nanti bisa jadi cinta," 

"Nggak mungkinlah Ryska, dia itu Bos Besar sedangkan aku hanya seorang Office Girl. Lagian mana mungkin aku jatuh cinta dengan pria angkuh seperti dia."

Tiba-tiba saja Bu Sari atasan kami ikut nimbrung percakapan kami. 

"Ga ada yang mustahil, Ki, kamu itu cantik. Dan Pak Randy selalu maunya kamu yang membersihkan ruangan dia. 

Ahh..jangan-jangan memang benar Pak Randy menyukai kamu Ki," ucap Bu Sari. 

"Sudahlah lebih baik aku membersihkan Loby Kantor," ucapku sembari meninggalkan Pantry. 

Pantry menjadi tempat kumpul kami para Office Girl. Lebih tepatnya menjadi tempat curhat dan tempat Ghibah kami. 

Ada-ada saja memang mereka ini, mana mungkin Si Bos Besar menyukaiku. 

Aku hanya seorang gadis miskin yang tak selevel dengannya. 

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
ceritanya menarik padahal baru awal2.. pengen aku share ke sosmed trs tag akun author tp akunnya ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
goodnovel comment avatar
sekar
Ceritanya bagus kk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status