Share

Bab. 17

Aku masih mencintaimu, hanya saja aku berhenti mengejarmu

***

BRAK!!

Empat orang yang tengah duduk mengelilingi meja itu terperanjat kaget saat salah satu dari mereka menggebrak meja. Lelaki yang menggebrak meja itu hanya menggelengkan kepalanya berulang kali sambil menatap layar ponselnya. Dengan ekspresi takjub yang terkesan berlebihan dengan mulut yang menganga.

"Wagelaseh!!! Demi apa lo komen kayak gini di postingan Rallin?!" pekiknya histeris.

Didan, lelaki yang telah membuat kehebohan itu tidak habis fikir. Ia membaca berulang kali komentar Nadiv di postingan Rallin. Ini untuk pertama kalinya loh Nadiv mau komen di postingan Rallin. Biasanya mah boro-boro. Mau di mention sebanyak apapun gak pernah di respon.

"Iya, anjir. Tumbenan amat. Kesambet apaan lo?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status