Share

Bab 67

“Kenapa?”

Suara Dinda menggema ke seluruh ruangan kecil itu. Hanya itu yang bisa keluar dari tenggorokannya. Tidak ada yang masuk akal baginya saat ini. Dinda tidak ingin mempercayai semua ini perbuatan Aldi.

Pria itu mendekat dan berhenti di dekat meja di tengah ruangan. Wajahnya masih dihiasi senyum. “Kenapa apanya?”

Cengkeraman Dinda di headboard semakin kuat. Tubuhnya masih lemah, bahkan dorongan kecil mungkin bisa membuatnya limbung. Tenggorokannya terasa sangat kering. “Kenapa kamu melakukan ini?”

Aldi tertawa keras seolah pertanyaan Dinda adalah sebuah lelucon. “Kamu tanya kenapa?” dengusnya. “Bukankah sudah jelas?”

Apapun yang ada di kepalanya, Dinda merasa harus tetap mendengar pengakuan Aldi. Dia butuh mendengarnya agar jika ia berhasil keluar dari tempat sialan itu, Dinda tidak akan merasa berhutang lagi padanya. “Jelaskan.”

“Semuanya karena kamu.” Aldi duduk dengan santai di kursi dan memainkan pisau kecil yang berkilat di tangannya. Raut wajahnya berubah serius. Dia menat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status