Share

Bab 93. Penghinaan Tiada Batas

["Ibunda Besar! Ibunda Besar! Tuan muda Hegan Boa tidak boleh sering menangis, matanya dapat kembali terinfeksi oleh air mata," perawat Ellen berusaha mengambil alih Hegan Boa.]

["Diam! Aku seorang tabib, aku bisa mengobati cucuku sendiri."]

["Tidak bisa Ibunda Besar! Pengobatan mata tuan muda tidak boleh berganti metode di tengah jalan! Sangat berbahaya bagi kornea mata tuan muda."]

Kegaduhan di luar menjadi jelas terdengar ketika tiba-tiba pintu terbuka lebar.

"Kurang ajar kalian! Tidak tahu malu!"

Seruan penuh kegusaran memutus suasana kasih sayang. Mary Aram tersentak, mendapati kehadiran neneknya menggendong Hegan Boa. Anak itu menangis ketakutan.

"Nenek! Hegan Boa trauma dengan suara keras. Jangan lah marah atau bersuara keras bila menggendong anakku Hegan Boa."

Wanita tua itu datang menghampiri Mary Aram, tanpa diduga langsung menamparnya. Membuat Boa Moza terkejut, tangis Hegan Boa pun semakin keras.

"Anak? Anak siapa? Kau ini bukan ibu kandungnya. Hah! Tidak tahu diri benar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status