Share

Bab 5. Rasa Yang Terpendam

Untuk beberapa saat Aryan terdiam, dia tidak menyangka jika akhirnya sahabatnya itu tetap akan memilih Rizal sebagai pelabuhan terakhirnya.

"Kamu kok diam aja sih Ar, terus aku harus jawab apa ya ke dia? Tolong dong kasih aku jalan keluar kayak biasanya…." Tanya Revi, wanita itu merajuk sambil menggoyang-goyangkan tubuh sahabatnya karena Aryan hanya terdiam saja.

Aryan segera tersadar meskipun perasaannya tidak enak atau lebih tepatnya tidak menentu namun dia tidak mau memperlihatkan rasa gundah gulananya itu.

"Kamu ingin aku jujur atau gimana?" Aryan malah balik bertanya.

"Ya jujur dong… gimana sih masalah sepele aja nanya." Jawab Revi mendengus.

Aryan menghela napas, "aku berharap kamu lanjutin karir kamu dulu aja Rev. Kamu kan tahu perjuangan kamu untuk sampai di titik ini sangatlah tidak mudah." Ucapnya serius.

"Tapi… dia ngancem aku putus kalau aku gak mau nikah ama dia Ar." Balas Revi.

Aryan tidak terkejut sama sekali saat sahabatnya itu berkata demikian, dari awal Aryan bahkan sudah tahu belangnya Rizal. Namun sayang seribu sayang, Revi tidak pernah mempercayainya.

"Kamu kayaknya gak terkejut ya sama curhatan aku ini?" tanya Revi penasaran.

"Ya, aku tidak terkejut sama sekali. Aku tahu cowok kamu itu manipulatif sedari dulu, kalian sudah sering putus nyambung dan kamu tahu betul sifat aslinya. Coba deh kamu pikirkan matang-matang dulu, jangan sampai kamu menyesali jalan yang kamu akan pilih ini." Jawab Aryan menjelaskan.

"Nikah itu adalah pilihan hidup yang harus kamu jalani seumur hidup." Lanjutnya.

Revi terdiam sesaat, dia memang tahu sifat Rizal yang bisa mencengkram dirinya. Namun entah kenapa Revi merasa sedih jika harus jauh dari kekasihnya itu, mereka memang sering bertengkar bahkan sering juga putus nyambung. Tapi Revi tidak bisa hidup tanpa Rizal, wanita itu sudah terbiasa bahkan bisa dibilang kebal dengan hubungan toxic yang sudah bertahun-tahun dijalaninya tersebut.

"Ah, tapi dia serius kali ini. Buktinya dia ngajak aku nikah." Gumam Revi ragu, namun Aryan bisa mendengarnya dan dia hanya bisa menggeleng kesal.

"Mungkin saja… Rizal akan berubah setelah kami menikah, dia begitu kan karena cinta banget ama aku." Lanjut Revi lagi.

Aryan makin tidak habis pikir dengan apa yang ada di dalam kepala sahabatnya itu, dia hanya menyayangkan saja karena wanita sebaik dan selembut Revi tidak seharusnya jatuh ke tangan pria bejat seperti Rizal.

"Kamu, gak mau gitu nikah sama aku aja." Celetuk Aryan.

Kedua mata Revi mengerling, "ah kamu becanda terus. Lagian meskipun di dunia ini hanya ada satu pria, yaitu kamu. Aku gak akan milih nikah sama kamu." Jawabnya.

"Lah kenapa? Kita kenal dari kecil, kamu tahu banget baik buruknya aku, keluargaku dan lainnya." Tanya Aryan.

"Haha, jangan becanda deh udah ah aku mau pulang yuk udah gerah nih pengen mandi." Jawab Revi, memilih menghindari obrolan yang akan berlanjut tidak penting. Menurutnya itu akan jadi bahan iseng dari sahabatnya itu.

Aryan mengangguk, dia tahu jika cinta tidak bisa dipaksakan. Namun pria itu sangat berharap sahabatnya mendapatkan pendamping yang baik dan bisa menjaganya seumur hidup, karena Aryan tahu jika Revi hanya hidup sebatang kara sekarang.

Aryan memang sudah ada rasa sejak dulu pada wanita itu, namun dia memilih tidak mengungkapkannya daripada hubungan dia dan sahabatnya itu nantinya harus terasa atau menjadi canggung, apalagi Revi tampaknya tidak memiliki perasaan terhadapnya. Wanita itu sangat setia dengan kekasihnya yang bernama Rizal.

"Kamu pulanglah dulu, aku masih ada janji temu dengan orang lain." Kata Aryan setelah di parkiran.

Bibir Revi mengerucut, ada pancaran cahaya penasaran dimatanya. Namun wanita itu memilih tidak bertanya dan hanya mengangguk, lalu mengucapkan kata selamat tinggal.

Setelah Revi pergi, Aryan berjalan di pinggir jalan menuju tempat yang akan ditujunya. Namun saat dia akan menaiki bus, kedua tangan pria itu seketika mengepal. Di seberang sana, Aryan melihat Rizal yang tengah bersama seorang wanita namun itu bukan Revina.

"Dasar buaya, ternyata lo gak pernah berubah Ri."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status