Share

Bab. 35

“Kalau gitu… apa yang kita harus lakukan sekarang?” tanya Rizal.

“Sabar… tunggu hari esok saja,” balas ibunya.

“Bu… takutnya kalau dibesokin, dia gak aktifin ponselnya.” Rengek Rizal.

Ibunya tampak menghela napas kesal, “tidak salah kau selalu kehilangan sesuatu yang berharga.” Dengusnya.

Rizal menatap nyalang, “maksud ibu?” tanyanya.

Ibunya kembali menghela napas kesal, “karena kau gak sabaran… tenang aja, ada ibu.” Katanya memastikan sesuatu hal yang belum pasti.

“Cih!” bibir Rizal monyong hingga lima senti.

“Eh, kau ini ya. Gak percaya ama kemampuan ibu?” tanyanya.

Rizal membalas dengan mengedikkan kedua bahunya, tampak seakan menyepelekan juga senang saat ibunya itu terlihat kesal.

“Haha… maaf, Bu… iya… Rizal tau kok kalau Ibu the best.” Lanjutnya sambil tertawa.

Ibunya menggeplak bahu putra kesayangannya itu, begitulah dia hingga ibunya itu sangat membanggakannya meskipun anaknya itu belum ada sesuatu yang patut untuk dibanggakan, kecuali ketampanannya.

“Ibu yakin, kalau rencana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status