Share

Rencana

Esoknya.

Pukul 5 pagi Arana terbangun dari tidurnya. Memandang ke sekelilingnya lalu menghela nafas saat menyadari semua yang dialaminya bukan mimpi.

"Ternyata bukan mimpi" gumamnya beranjak bangun menuju kamar mandi.

Sekitar lima menit Arana keluar sari kamar maen di lalu melaksanakan kewajiban nya di pagi hari yaitu sholat shubuh. Arana berserah diri dengan segala ketetapan Tuhan atas hidupnya.

Tangannya menengadah memohon rasa sabar dan tawakkal tetap tertanam di jiwa dan hatinya.

Memohon kebaikan ujung dari cobaan yang saat ini di hadapinya.

Untaian-untaian do'a terlantun sendu bersamaan dengan tetesan air mata mengalir dikedua pipinya.

Tetes demi tetes air matanya mengiringi setiap lantunan do'a yang mengalun lirih dari bibirnya.

"Ampuni aku atas segala dosaku. Berkahilah aku dengan rasa sabar di setiap kesusahan ku. Jadikanlah aku orang yang berserah diri kepadaMu. Ya Alloh.. jadikanlah kebaikan akhir dari semua ini." mohon Arana dalam do'a nya.

"Tidak ada kekuatan melebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status