(Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh

(Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh

Oleh:  Qeqe Sunarya  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.7
67 Peringkat
243Bab
131.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sebuah perjuangan hidup seorang Rayana Lazuardi yang terpaksa menjadi pengantin wanita seorang pewaris lumpuh. Demi menggantikan sepupunya untuk memenuhi janji perjodohan keluarganya dengan Keluarga Prakarsa, Ia memasuki pernikahan tanpa rasa cinta maupun berharap untuk dicintai. Raya hanya berdoa, semoga pernikahannya membawa perubahan dalam hidupnya. Setidaknya, dia bisa terlepas dari penindasan keluarganya. Namun, akankah kedamaian menghampiri dunianya? Akankah Andromeda Prakarsa yang diisukan arogan, misterius, kejam dan bodoh bisa membuat Raya bahagia, ataukah dia justru semakin sengsara dalam pernikahan itu saat si tuan muda mulai mengikatkan rantai cinta di lehernya. Dibumbui dengan cerita manis bagaimana tuan muda berusaha menunjukkan cintanya dan kisah lucu juga mengharukan yang membuat hati bergetar.

Lihat lebih banyak
(Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Hely Fitry
ceritanya bagus
2023-09-04 20:49:15
0
user avatar
Kiki Sulandari
Mengapa tsnte Puspa tak mau dimintai tolong untuk mencarikan foto orang tua Rayana di gudang rumah mereka? Mencurigakan....
2023-06-20 01:56:34
1
user avatar
Kiki Sulandari
Hans...peraturanmu tentang tata cara Yarina & ibunya untuk meminta maaf pada Raya sungguh membuat hati Yarina & ibunya deg degan....
2023-06-20 01:27:31
1
user avatar
Kiki Sulandari
Dududu.... Andro sekarang mulai terang terangan ya....meminta Raya menciumnya di depan semua orang....
2023-06-09 01:25:24
0
user avatar
Kiki Sulandari
Raya belajar menjadi perayu....demi hidupnya
2023-06-09 01:18:09
0
user avatar
Kiki Sulandari
Andro...kau cuku ungkapkan rasa cintamu dengan kata kata,maka pasti Raya tak akan mengulangi kata kata itu
2023-06-09 01:00:25
0
user avatar
Kiki Sulandari
Andro,kau harus tanyakan sendiri pada Raya.... Mungkin pada saat kata itu terucap,,hati Raya sedang bimbang
2023-06-09 00:51:42
0
user avatar
Kiki Sulandari
Rayana...apa maksud kata katamu itu? Apakah kau memang ingin bercerai dengan Andro? Atau kau hanya ingin mempermalukan Celine saja?
2023-06-09 00:44:33
0
user avatar
Kiki Sulandari
Celine,sewaktu Andro lumpuh,kau meninggalkannya Sekarang setelah Andro pulih,kau ingin kembali pada Andro.. Celine,kau wanita yg tak tahu malu
2023-06-01 20:35:48
0
user avatar
Kiki Sulandari
Bagaimana sebenarnya hubungan Celine & Andro?
2023-06-01 20:27:28
0
user avatar
Kiki Sulandari
Andro...jangan gitu dong .... Bikin kerjaan Raya ngga cepat selesai....malah makin bertambah....
2023-06-01 20:15:35
0
user avatar
Kiki Sulandari
Mengapa Andro sangat menanti proyek " Taman Biru"? Adakah alasan khusus dibalik itu?
2023-05-28 02:05:57
0
user avatar
Kiki Sulandari
Nah...begitu dong Andro... Berikan kesempatan Raya untuk melakukan perawatan ke salon....
2023-05-28 01:53:02
0
user avatar
Kiki Sulandari
Andromeda & Rayana asyik bermesraan,& anggota keluarga yg lain menunggu hingga kelaparan.........
2023-05-26 02:34:24
0
user avatar
Kiki Sulandari
Andromeda mengadakan sidak ( sidang mendadak ) tengah malam pada keluarga Lazuardi Apakah seluruh anggota keluarga Lazuardi akan meminta maaf pada Rayana seperti yg diperintahkan Andromeda?
2023-05-26 02:06:45
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
243 Bab
1 - Balas Budi Seorang Cucu
“Raya, bersiap dan pasang senyummu semanis mungkin saat calon suamimu datang nanti!”Raya terkejut mendengar ucapan neneknya tersebut. Sepengetahuannya, dia di sini untuk menemani sepupunya dalam pertemuan dua keluarga untuk membicarakan pernikahan sang sepupu tersebut. Namun, kenapa neneknya justru mengatakan hal itu?"Bukannya kita di sini untuk pertemuan keluarga dengan calon suami Yarina, Nek?" tanya Raya heran."Enak aja," sahut sepupunya sebelum sang nenek menyahut. "Kamu yang lebih pantas jadi istri lelaki cacat kayak dia!"Raya mengernyit ketika mendengar hinaan dari sepupunya. Namun, ia tetap menatap sang nenek, meminta jawaban.“Andromeda lebih pantas untuk kamu.” Nenek Raya berkata dengan nada ringan. Meskipun begitu, sorot matanya penuh intimidasi pada Raya.Terperangah pada perkataan nenek dan sepupunya, Raya hanya bisa terdiam. Mereka sedang berada di sebuah restoran salah satu hotel bintang lima saat ini. Walaupun tengah berada di ruang pribadi, Raya enggan bereaksi be
Baca selengkapnya
2 - Calon Istri Pengganti
“Siapa yang Anda maksud, Nona?” Suara bariton tersebut membuat nenek Raya, paman serta bibinya langsung waspada. Raya bisa melihat itu dengan jelas lantaran ketiganya duduk di depannya, membelakangi pintu masuk. Raya pun seketika merasakan perubahan suasana di ruangan ini. “Ah, selamat datang, Andro.” Paman Raya berdiri, berusaha mencairkan ketegangan akibat ucapan putrinya. Saat ini, Raya akhirnya menyadari jika Area restoran yang di dominasi dengan material kaca di sekitar mereka, sudah penuh penjagaan. Tampak beberapa orang berjas hitam tinggi besar berjaga di sana. Setelah itu, karena rasa penasaran, Raya menoleh ke arah pintu masuk dan melihat lima orang pria berjalan mendekati meja mereka. Salah satu dari ke lima pria tersebut ada yang duduk di kursi roda, dengan sebagian wajahnya tertutup masker, membuat setiap yang memandang hanya terfokus pada sorot mata tajamnya, misterius juga penuh ketegasan. “Ah,” gumam Raya pelan. Entah kenapa, fokusnya langsung terkunci pada sep
Baca selengkapnya
3 - Pria Cacat yang Sempurna
“Lagi pula, menurutku, calon yang sekarang lebih cantik dan menarik dibandingkan calon sebelumnya.” Ucapan Andro tersebut langsung membuat suasana kembali tegang. Nenek dan paman Raya mengernyit tidak suka, tetapi mereka tidak berani mengatakan apa pun, hanya merutuk dalam hati. ‘Cih, pria cacat saja sok mengomentari putriku yang sempurna,’ batin paman Raya tidak terima. Matanya melotot pada Andro, tetapi ketika Andro beradu pandang dengan sang paman tanpa mengatakan apa pun, paman Raya berusaha tersenyum. Yarina juga sangat marah mendengar perkataan pria di kursi roda tersebut. Bagaimana bisa sepupunya yang cupu dan udik dibilang lebih cantik dan menarik dibanding dirinya? Raya diam-diam melirik ke arah Yarina, dia bisa membaca ekspresi kemarahan Yarina dengan jelas. Bertahun-tahun hidup dalam perasaan waspada akan sepupunya, membuat Raya hafal betul pada perangainya. Namun tak bisa dipungkiri, dalam hati Raya merasa tersanjung karena perkataan Andro. Baru kali ini ada orang yang
Baca selengkapnya
4 - Salam Perpisahan
Pertemuan keluarga sudah usai dan Raya langsung pulang bersama dengan nenek beserta anggota keluarga yang lain. Merasakan kemarahan sepupunya yang diam saja selama perjalanan, Raya langsung kabur menghindar sesampainya mereka di rumah. Baru ketika menjelang makan malam, Raya pergi ke dapur untuk membantu menyiapkan makan malam.Namun, ternyata selama Raya menghindar, kemarahan Yarina belum padam.“Oh, ternyata sembunyi di dapur?” Yarina tiba-tiba muncul. Baru mendengar suara Yarina saja batin Raya sudah merasa lelah.Raya hanya menoleh ke arah dimana Yarina berdiri.“Apa lihat-lihat, sudah merasa bangga ya, mau jadi istri orang cacat?” Yarina menarik lengan Raya dengan cengkeraman keras agar Raya berbalik ke arahnya hingga Raya mengernyit sakit.Raya pun berbalik, dengan tanpa sadar mengacungkan pisau yang baru dia pakai memotong daging, sambil menatap mata Yarina.Mengamati apa yang diacungkan Raya, Yarina memandang pisau itu dengan ngeri.“Ada apa denganmu? Kesurupan?” bentak Yari
Baca selengkapnya
5 - Pernikahan
Hari pernikahan tiba. Andromeda Prakarsa, laki-laki itu kini sudah berada di hadapan Raya dengan kursi rodanya. Janji pernikahan sudah diucapkan, mereka sudah sah sebagai suami istri di disaksikan beberapa saja anggota keluarga Prakarsa juga keluarga Lazuardi. Tanpa pesta yang meriah dan dekorasi megah meski di gelar dalam salah satu restoran hotel yang mewah. Semakin lama berdiri diatas pelaminan, Raya semakin gusar. “Ya Tuhan, akan seperti apa hidupku setelah ini?” gumam Raya dalam hati, ia memejamkan matanya dengan sedih. Namun, tiba-tiba suara nenek Naimah mengejutkan dirinya. “Raya,” panggil nenek Naimah. Raya seketika langsung membuka matanya. Andro di samping Raya juga jadi ikut terfokus pada nenek Naimah. “Iya, Nek,” sahut Raya. Ia mencoba tersenyum di hadapan neneknya tersebut. “Raya, cucuku sayang. Kamu sekarang sudah menjadi seorang istri. Pesan Nenek, apapun keadaan suami kamu, kamu harus selalu bersamanya dan bagaimanapun perlakuan suami kamu, kamu harus tetap berbak
Baca selengkapnya
6 - Dia Harga Diriku
‘Ya Tuhan, ada dia.’ Tak tahu harus berbuat apa, Raya hanya diam berdiri di depan pintu ruang ganti karena terkejut melihat Andro sudah berada dalam kamar mereka, sampai Andro memanggilnya untuk mendekat dengan menepuk sofa di sampingnya. “Kemarilah.” Meski ragu, Raya tetap berjalan mendekat sambil meremas-remas tangannya di depan perutnya. Kemudian duduk dengan patuh di sofa yang baru saja di tepuk oleh Andro. Beberapa detik awal. Andro hanya diam mengawasi Raya dari ujung kepala hingga kaki, yang diawasi, hatinya sudah mulai berlarian tak karuan. Antara takut, malu dan bingung. Membuat Raya serba salah. Tatapan Andro berakhir pada paras polos tanpa riasan Raya, tapi menurut Andro ini justru sangat menarik, terlihat cantik natural dan imut. Namun setelah mengamati, hal terbesar yang ada dalam benak Andro adalah rasa penasaran karena sepertinya, wajah Raya tidak asing baginya. “Apa sebelumnya kita pernah bertemu?” nada suara Andro diselimuti aura dingin. “Ah?” Raya terkejut de
Baca selengkapnya
7 - Bertemu Nyonya Besar
Di kamar, Raya sedang berdiri membeku di depan lemari baju yang terbuka. Andro menyuruhnya memilih baju dan berganti pakaian, tapi semua baju di lemari ini membuatnya tak bisa berkata-kata, “Baju kain jaring ikan dan kurang bahan semua?” keluhnya sambil menghembuskan napas kasar. Raya berjongkok, bingung apakah dirinya benar-benar harus memakai baju yang semuanya berbahan satin tipis dengan tali spaghetti dan renda-renda di bagian dadanya, dia tidak biasa. Apalagi jika membayangkan siapa yang akan melihat dirinya memakai baju ini. “Koperku…” rengeknya. Ketika ini, suara ketukan di pintu membuatnya terbangun dari kegundahan. Terperanjat panik, takut kalau-kalau Andro yang mengetuk pintu. Sejenak menenangkan diri, Raya akhirnya sadar, “Tadi dia masuk tidak mengetuk pintu, lagi pula pintu kamar tidak ku kunci. Pasti bukan…” Raya segera bangun dari jongkoknya dan bergegas membuka pintu. “Selamat malam Nona.” Sapa seorang wanita di depan pintu yang penampilannya terlihat formal. Ray
Baca selengkapnya
8 - Kewajiban Suami
Raya tidak juga bisa memejamkan matanya, di terduduk lagi diatas tempat tidurnya dan mendapati jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Sepertinya dia tidak bisa tidur karena merasa lapar, dia pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah melewati tangga. “Apa yang bisa aku makan?” “Nona muda?” “Ah? Jeta, kamu mengagetkanku.” “Kenapa turun, apa anda butuh sesuatu?” “Aku haus…” Jawab Raya dengan suara lirih. “Ada lemari es di kamar anda, Nona.” Raya hanya menggelengkan kepalanya. Dia tahu ada lemari es di kamar, tapi mana mungkin dia berani sembarangan menyentuh barang-barang di dalam kamar yang baru sehari dia tinggali. “Sebaiknya anda memanggil saya jika butuh sesuatu, Nona.” “Sebenarnya aku lapar, Jeta.” “Apa yang ingin anda makan?” “Ada mie instan?” “Tidak boleh ada mie instan di rumah ini, jika anda mau saya bisa membuatkan spaghetti.” “Tidak, tidak perlu,” ucap Raya menahan Jeta melakukannya. “Roti saja kalau ada.” “Baik.” Raya menerima sepotong roti tuna pedas yang
Baca selengkapnya
9 - Naluri Binatangnya di Malam Pertama
Andro membuka pintu kamarnya, mendapati Raya sudah pulas dalam posisi terlentang dengan jubah tidur tipisnya yang terangkat hampir mencapai pangkal paha. Dia pun panik. Setelah beberapa saat menenangkan diri, Andro berpikir, ‘Oma mau segera punya cicit, mungkin akan lebih baik kalau aku melakukannya saat dia tertidur.’ Malam ini, akan menjadi pertama kalinya bagi Andro menyentuh seorang wanita, untuk mengurangi rasa gugup, ia mematikan seluruh lampu kamarnya hingga ruangan itu hanya diterangi sorotan lampu yang menyelinap dari luar balik tirai jendela kamar. Andro mulai dengan menyibak jubah Raya semakin lebar hingga hampir terlepas. Kemudian perlahan meraba bagian paha Raya yang dibalut dengan dress satin. Perlahan membawanya naik seirama tangan milik Andro. Namun tiba-tiba tangan Andro berhenti, “Ya Tuhan…” gemingnya. Merasakan naluri kelaki-lakiannya, tanpa sadar jantungnya berdegup kencang, ia tak kuasa menahan degupan itu. Sebenarnya Andro sendiri tidak tahu harus berbuat apa
Baca selengkapnya
10 - Tak Bisa Pakai Baju Ketat
Paginya, Andro terbangun lebih dulu, mendapati Raya masih tertidur di sampingnya tanpa selimut, juga masih dalam balutan pakaian yang sama. Melihat pemandangan itu Andro menyeringai kesal. Dengan gerakan cepat, dia menutupi tubuh Raya dengan selimut hingga ke ujung kepala. Hari ini jadwal Andro cukup padat, pagi-pagi sekali dia sudah harus menghadiri pertemuan yang dipimpin oleh pamannya, Ayah dari Prabu. Sebelum ke kamar mandi, Andro terdiam sebentar, memikirkan rencana yang dia susun untuk Raya. Terpikirkan sesuatu, Andro membuka laptopnya. Mulai menyusun daftar apa saja yang harus Raya lakukan sebagai seorang istri. Andro menelpon sekretaris Hans. “Halo, Sekretaris Hans. Cek em*il mu, Aku baru saja mengirimkan berkas padamu, koreksi setiap katanya kemudian cetak!” “Baik Tuan Muda. Sekedar mengingatkan, satu jam lagi anda harus menghadiri pertemuan Pak Mirza.” “Ya, aku ingat.” Sambungan telepon terputus. *** Sekitar pukul 9 Raya terbangun karena sorot matahari yang menyelina
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status