Bersuami Anak "Mama"

Bersuami Anak "Mama"

By:  Anika Mufidah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings
174Chapters
5.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mosa (25 tahun) menikah dengan Roni (35 tahun). Menurut Mosa kedewasaan tidak diukur dari usia. Roni yang terpaut jauh dengan Mosa ternyata tidak bisa mandiri. Selalu mengikuti perkataan ibunya. Mosa tidak menyangka jika Roni yang rajin sholat 5 waktu dan gemar mengikuti kegiatan keagamaan tidak bisa memperlakukan istrinya dengan baik

View More
Bersuami Anak "Mama" Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Mrs.O
ya ampun Mosa suami kamu itu duuuh......., udah lah semoga samawa aja lah. good job author semangat ya ...
2022-09-06 18:25:07
0
user avatar
Eleenaleea
Neng Mosa, jangan buang waktu buat laki macam suami kamu itu. Status doang, aku sumpahin si Roni cinta mati sama Mosa. Aku bacanya sampai pengen makan beling, nih.
2022-07-14 20:55:18
1
user avatar
Akina
Semangat menulisnya
2022-06-05 15:22:37
0
user avatar
RatuNna Kania
Ceritanya bagus, aku suka. Semangat Kakak Author.
2022-06-03 13:30:41
1
user avatar
Jumriani
lanjut thor ceritanya seru
2022-06-03 13:27:08
1
user avatar
SachanStory
ceritanya menarik kak, jadi ikut gregetan nih hehe
2022-05-28 20:33:08
1
user avatar
Tyarasani
suka sekali ceritanya kak......
2022-05-27 19:57:27
1
user avatar
Ursa Mayor
Bagus ceritanya Kak
2022-05-18 17:37:10
1
174 Chapters
Bab 1. Sikap Manis
"Mas, kenapa sikapmu begitu dingin padaku?" tanya Mosa pada suaminya. Mereka baru saja menikah tetapi entah apa yang membuat Roni begitu dingin kepada Mosa. Roni meninggal kan istrinya begitu saja. Hanya menoleh tanpa menjawab sepatah kata pun. Netra Mosa berembun. Hendak menangis tetapi dia tak sanggup. Baru saja kemarin mereka melangsungkan pernikahan tetapi sikap dingin Roni begitu nampak jelas. Mosa bertanya seakan dia tak dianggap sebagai istri. Jangankan melakukan malam pertama menyentuh nya saja tidak. Roni justru mendatangi rumah ibunya yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka. Mosa hanya memperhatikan gerak gerik pria yang mempersuntingnya kemarin. Hati istri mana yang sanggup diperlak
Read more
Bab 2. 150 Ribu Rupiah
"Maksud kamu apa berkata seperti itu?" sentak Roni. Sangat murka. "Kamu datang ke rumahku,  kamu menawari untuk menikah denganmu tapi sekarang apa yang terjadi? Kamu bersikap seolah aku adalah orang yang tidak berguna," jawab Mosa. "Kamu sudah tahu aku tidak menyukaimu dari awal, aku hanya menikahimu karena kasihan, apa perlu aku ulang. Kalau bukan dipaksa ibu dan bapakku mana sudi aku juga menikahimu?" "Jadi sikapmu seperti ini adalah balasan dendam untukku? Apa kesalahanku sehingga kamu bisa bersikap seperti ini. Aku hanya menusia biasa," sahut Mosa. "Aku tahu kamu hanya manusia biasa, tidak ada yang spesial jadi untuk apa aku harus menyukaimu," ucap Roni, keras. Mendengar apa yang dikatak
Read more
Bab 3. Ayam Kecap
Hati Mosa seakan ingin menjerit saat di telepon oleh Mina, tetapi dia hanya ingin menjaga nama baik Roni di hadapan Mina. Bagaimana pun juga Mosa dan Roni baru saja menikah. Bagaimana kalau tahu pernikahan putrinya seperti itu. "Iya sudah kalau begitu, kamu baik-baik di sana! Oh iya ngomong-ngomong masuk sekolah kapan?" tanya Mina, hanya memastikan kapan Mosa kembali mengajar."Dua hari lagi, Bu. Jadi masih punya waktu di rumah saja," jawab Mosa, santai. Meskipun dia bingung apa yang akan dia lakukan selama di rumah. "Okelah kalau begitu, sehat-sehat di sana. Jaga suamimu dengan baik! Assalamualaikum," Mina menutup telepon. "Walaikumsalam," jawab Mosa. 
Read more
Bab 4. Tidak Dianggap
Mosa kemudian tertidur dengan kepala pusing. Esok harinya, Mosa sudah bersiap untuk sholat subuh tetapi dia malah merasa pusing kembali. Mosa mencoba mengatakan kepada Roni, "Mas, kepalaku pusing," ucapnya. "Terus? Urus dirimulah. Kamu guru masa gitu saja nggak bisa nangani. Aku sibuk, kata ibu aku juga harus tetap menjaga diri, karena ibuku selalu bisa mensupport aku," sahut Roni. "Aku pusing, Mas. Aku cuma mengatakan ini setidaknya kamu mengerti atau membantuku melakukan sesuatu,""Lakukan saja sendiri, aku mau ke rumah ibu karena ada keperluan,""Kamu keterlaluan, Mas. Aku tahu anak laki-laki harus selalu patuh sama ibunya… " belum selesai Mosa me
Read more
Bab 5. Kecurigaan Raisa
Bab 5. Kecurigaan Raisa"Tetapi dia malah memegang kendali Roni sampai mengatakan hal yang tidak baik kepada kamu. Ibu tidak akan membalaskan ini kepada mereka. Biarlah mereka melakukan apa yang mereka mau. Yakin saja kalau Roni memang benar jodoh kamu semoga saja dia bisa berubah. Kalau pun tidak ikhlaskan dia, kamu jangan sampai terlalu memikirkan hal ini. Bisa-bisa kamu sakit," imbuh Mina. "Aku tadi memang merasa pusing, Bu. Tapi Mas Roni nggak peduli. Bahkan mengatakan hal-hal yang menyakitkan ditambah kata-kata kasar dari Ibu Mertua. Aku makin pusing. Untung saja aku masih selamat sampai di sini. Kalau nggak mungkin aku sudah pingsan di angkot," sahut Mosa. "Kalau begitu sekarang kamu istirahat dulu saja, kalau masih pusing nanti periksa di Bu Nur," ucap Mina. 
Read more
Bab 6. Rencana Berpisah
"Ya sudah. Nanti selepas sekolah kita cari angin sedikit. Kamu memang teman yang baik, Sa," ucap Mosa. "Halah, sudah seharusnya aku membantu kamu. Kamu makanya kalau ada apa-apa langsung ngomong saja. Nggak perlu aku yang interogasi duluan," tutur Raisa. Setelah jam sekolah, Mosa dan Raisa menuju salah satu cafe yang dituju. Mereka memesan makanan dan minuman untuk menemani pergantian sore ke malam. Mosa sedikit lega karena dia bisa punya kesempatan untuk mengutarakan isi hatinya selain kepada ibunya. "Sa, coba ceritakan apa yang kamu ingin lakukan sekarang!" pinta Raisa. "Dari awal menikah dia sangat cuek. Dia tidak ingin makan makananku. Dia selalu menghabiskan waktunya di rumah ibunya atau di
Read more
Bab 7. Gugatan
"Halah ngapain dikasihani anak seperti itu. Lagian Bapak juga maksain, Roni juga nggak minat. Sekarang dia belum apa-apa sudah berstatus duda. Tapi Ibu yakin nanti dia pasti dapat jodohnya. Karena Mosa bukanlah jodohnya. Banyak perempuan yang antri mau jadi istri Roni jadi Bapak nggak usah khawatir lagi! Dan Ibu minta Bapak jangan lagi mengatur Roni mau menikah dengan siapa atau kejadiannya akan seperti ini lagi," ancam Sarni. "Yah, waktu itu yang mengenalkan Mosa ke kita ya Roni kenapa sekarang malah Bapak yang disalahkan begini," balas Karno. "Karena Bapak nggak bilang sebelumnya kalau orang tuanya berantakan. Kalau bilang dari awal pasti hal ini nggak akan terjadi, Pak,'' sahut Sarni kesal. "Ya sudah kalau memang jadinya begitu. Semoga Roni dan Mosa bisa menemukan jodohnya masing-masing," ucap K
Read more
Bab 8. Berdebar
Beberapa hari kemudian Roni mendapatkan surat panggilan dari pengadilan. "Akhirnya dia ke pengadilan, kan. Sudah kuduga dia bakal bakal seperti ini. Ya baguslah dia juga bukan tipe aku sama sekali," gumam Roni. Melihat Roni yanh tersenyum sendiri sembari melihat secarik kertas, Sarni mendekati Roni. "Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" tanyanya. "Ini menantu Ibu sudah menggugat aku, besok aku diundang ke pengadilan," sahut Roni. "Bagus itu. Kamu nggak usah datang. Biar cepat prosesnya. Kalau kamu datang malah disuruh mediasilah apalah," imbuh Sarni. "Iya. Siapa juga yang mau datang. Aku sudah nggak mau ketemu sama dia lagi. Lagian nggak bakal ada komunikasi lagi antara aku dan Mosa. Aku sudah ber
Read more
Bab 9. Bertemu Laila
Tok tok tok.Mosa mengetuk pintu kepala sekolah."Masuk!" perintah kepala sekolah. "Maaf, apa Bapak memanggil saya?" tanya Mosa. "Iya. Saya memanggil Bu Mosa. Karena ada yang saya tanyakan. Saya dengar Bu Mosa kemarin meminta izin. Sebelumnya pasti Bu Mosa tahu kalau ada urusan pribadi itu dijelaskan agar pihak sekolah tidak berasumsi. Sebenarnya kenapa Bu Mosa libur dan meninggalkan anak-anak?" tanya kepala sekolah. "Maaf sebelumnya, Pak. Mungkin saya tidak mengutarakan sebelumnya. Tetapi saya sebenarnya malu. Kemarin adalah panggilan perdana saya di pengadilan karena saya sudah mengajukan gugatan atas suami saya," jelas Mosa. "Loh, kenapa Bu?" tanya kepal
Read more
Bab 10. Pesan Raka
Roni kemudian berpamitan karena harus melihat stok di gudang yang lain.  Setidaknya ia sudah lega bisa mendapatkan nomor telepon Laila. Saat kembali ke rumah nya, Roni sudah beberapa kali menghubungi Laila. Ia tidak ingin melewatkan waktunya untuk tidak berkomunikasi dengan Laila. Roni menceritakan tentang Laila kepada ibunya. Sarni senang akhirnya Roni menemukan tambatan hati. Setidaknya Roni bisa senang karena tidak lagi terjerat dengan Mosa, meskipun sebentar lagi akan resmi bercerai dengan Mosa. Sarni sudah tidak lagi peduli dengan Mosa. Bahkan bagi Sarni, ia tidak pernah memiliki menantu Mosa. Ia mendukung Roni jika memiliki istri yang lebih cantik daripada Mosa. Sementara itu, Mosa di rumahnya sedang mengerjakan tugas. Hari ini hari lib
Read more
DMCA.com Protection Status