Share

Berdamai dengan Takdir
Berdamai dengan Takdir
Author: Fayya

PROLOG

Tampa, Florida

.....

"I bear witness that there is no God except Allah, and I bear witness that Muhammad is the messenger of Allah," ucap Dean mengakhiri syahadatnya, kini Dean resmi menjadi seorang muslim.

"Alhamdulillah!"

"Allaahu Akbar!"

"Baarakallaahu fiik!"

"MaasyaAllaah!"

Berbagai ucapan rasa syukur menggema di ruang sekretariat Masjid Jama'atul Mukminin. Kevin menatap punggung bosnya yang tenggelam dalam pelukan Syaikh Ibrahim, seorang ulama berdarah Syria yang terkenal di komunitas muslim di kota Tampa.

"Selamat, Dean!" Kevin merangkul sosok tiga tahun lebih muda di bawahnya. Meski kini mereka berbeda keyakinan, namun Kevin sangat menghormati pilihan bosnya. Agama adalah bagian dari hak asasi manusia, begitu menurut Kevin.

"Tolong rahasiakan ini, Kevin!" pinta Dean pada asisten yang telah setia mendampinginya selama lima tahun.

"Dengan senang hati, Bos." Sebagai tangan kanan CEO Joos Corporation, Kevin tahu apa yang harus dilakukan. Tidak mungkin bagi Dean untuk mengumumkan status barunya di depan publik. Mengingat Dean adalah miliarder terkenal di Amerika, tentu berita ini akan menggemparkan warga Amerika bahkan bisa mempengaruhi saham perusahaannya.

Selepas memeluk Islam, Dean masih tinggal di Florida selama beberapa bulan. Dia ingin belajar banyak pada Syaikh Ibrahim. Setelahnya barulah dia pulang ke New York untuk memimpin perusahaannya kembali.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status