Share

Bab 78. Kekuatan Hati

“Mulai besok kamu tidak boleh lagi ada di butik ini. Begitu juga kamu harus meninggalkan apartemen!” Suara Keenan memekik, menggelegar di seluruh ruangan.

Aku merasa dunia seakan runtuh di atasku. Tidak pernah terbayangkan olehku bahwa semuanya akan berakhir seperti ini. Air mataku terus mengalir, namun aku berusaha untuk tetap tegar di hadapan Keenan, meskipun hatiku hancur dan remuk karena semua yang telah terjadi.

“Apa kamu benar-benar serius, Keenan?” tanyaku dengan suara yang gemetar, mencoba memahami apa yang baru saja diucapkannya.

Keenan menatapku dengan tatapan yang dingin dan tajam. “Aku tidak bercanda,” ujarnya dengan suara yang keras dan tegas. “Ini bukan waktu untuk lelucon. Aku sudah cukup bersabar denganmu, dan sekarang aku tidak bisa lagi membiarkanmu mengambil segalanya dariku.”

Aku merasa seolah-olah aku terjatuh ke dalam jurang yang gelap dan dalam. Semua yang aku miliki, semua yang aku cintai, semuanya akan hilang dalam sekejap mata. Aku merasa tak berdaya, tak ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status