Share

Bertemu El

Cheryl duduk di pinggir Taman, tiba-tiba rasa perih di lututnya dia rasakan, hingga membuat dia mengalihkan pandangan dan memperhatikan bagian lututnya yang ternyata sudah berdarah.

“Sh ah! Pake luka segala!” Cheryl berdecih kesal, hingga kemudian dia mengedarkan pandangannya untuk mencari Apotik.

Cheryl bangkit, dia langsung melangkahkan kaki. Saat berjalan dengan santai, pandangannya teralihkan memperhatikan banyak orang yang sedang berkerumun dengan 1 Anak kecil di sana.

“Tapi Tuan muda tidak boleh kelayapan, kalau pulang sekolah harus langsung pulang, kecuali kalau Tuan muda mau bertemu dengan Daddy, maka kita akan mengantarkannya.”

“Harus tidur siang, agar nanti tidak mengantuk saat nanti bimbel.”

Bukannya menurut, anak laki-laki itu malah melangkahkan kaki dengan begitu cepat menjauh dari mereka.

“Tuan muda! Tuan, mau pergi ke mana?” teriak mereka sambil mengejar anak kecil yang tengah berlari.

“Hei, kalian! Jangan kasar pada anak kecil!” teriak Cheryl yang langsung melangkahkan kakinya ke arah anak kecil yang tengah berlari itu.

“Hei, kamu gak papa?”

Tidak ada jawaban yang diberikan, anak laki-laki itu hanya terdiam dan kemudian Cheryl mengalihkan posisi Anak kecil itu ke belakangnya.

“Tolong jangan ikut campur, jangan melindungi dia, karena dia harus pulang sekarang!” Salah satu dari mereka berucap.

“Kalian kenapa memaksa Anak kecil?” Cheryl merasa sangat heran.

“Beliau tidak boleh keluyuran, beliau harus pulang tepat waktu, kalau tidak nanti Boss yang akan marah pada kami.”

Penjelasan itu tidak bisa Cheryl terima begitu saja. “Masalah tidak boleh keluyuran dengan kalian yang akan dimarahi itu urusan kalian, karena yang jelas kalian tidak boleh kasar pada Anak kecil!”

Tidak lama dari itu ada sebuah mobil yang berhenti tak jauh dari mereka dan terlihat kalau banyak orang di hadapan Cheryl mendadak menundukkan kepalanya yang membuat Cheryl penasaran dengan alasannya.

“Maaf Pak, kita sudah berusaha untuk membujuk Tuan muda untuk pulang, hanya saja Tuan muda selalu menolak.”

“Iya, kita sudah berusaha dan membujuknya dengan berbagai cara.”

“El?”

Nama itu membuat Cheryl teringat pada sesuatu dan suara yang baru saja dia dengar juga terdengar tidak asing, hingga kemudian Cheryl mengalihkan pandangannya.

Melihat dengan jelas pria yang tengah menggunakan atasan jas berwarna navy dengan dasi yang melingkar apik, wajah yang sangat Cheryl ingat,  membuat Cheryl dengan seketika terdiam.

Pandangan Cheryl terus tertuju memperhatikan wajah tampan milik pria itu, dia merasa tidak lupa dengan netra pria di hadapannya, sebab dia pernah saling menatap dalam suasana yang tidak biasa.

“Pak Dirga?” Cheryl masih tidak percaya kalau dia kembali bertemu dengan pria yang waktu itu menemaninya di Red House.

Dirga mengalihkan pandangannya, dia memperhatikan perempuan yang sekarang tengah menggunakan atasan yang membentuk tubuhnya dengan rok yang juga sangat membentuk pinggul indahnya.

Melihat anak laki-laki itu melangkahkan kaki ke arah di mana Dirga berada, membuat Cheryl mengernyit, dia sebelumnya tidak menyadari kalau anak kecil itu adalah El, padahal waktu melamar menjadi babysitter, dia sangat memperhatikan wajah El.

“Kamu ingin apa El?” tanya Dirga yang sudah berjongkok di hadapan El.

“Main.”

Satu kata yang El ucapkan membuat Cheryl setengah terdiam, karena nada bicara yang El gunakan sangat datar.

“Playkids atau ke mana?”

“Ya.”

Buset, nih anak, udah dingin sejak dini?

Cheryl merasa setengah kebingungan dengan sikap El yang menurutnya sangat cuek.

“Ajak Tantenya untuk main,” ucap Dirga dengan santai yang membuat Cheryl juga El mengernyit kebingungan.

“Siapa?” tanya El singkat.

“Tante ini namanya Cheryl, dia sebelumnya ingin menjadi babysitter-nya El. Bagaimana? Mau mencoba mengajak dia agar El ada yang menemani bermain?” Dirga terlihat merayu anaknya.

Di saa El tengah berpikir dengan apa yang akan dilakukan, begitu juga dengan Cheryl yang merasa kaget, karena dia sebelumnya mengatakan untuk tidak jadi bekerja bersama dengan Dirga, sebab merasa malu akan kejadian di Red House.

Pandangan El dia alihkan, dia memperhatikan Cheryl dari atas sampai bawah dengan tatapan dinginnya dan hal itu membuat Cheryl terdiam membeku dengan sebuah kebingungan.

“Emh ... bagaimana El? A-apakah mau ditemani oleh Tante?” Cheryl mendadak sangat gugup saat berhadapan dengan El, tapi sebuah hal tak terduga terjadi.

El menarik tangan Cheryl dengan santai sampai berhenti di hadapan sebuah mobil yang kemudian ada orang yang membukakan pintu agar El bisa masuk dengan mudah yang secara langsung membuat Cheryl melangkahkan kaki masuk.

*****

Waktu berlalu di saat El tengah fokus memperhatikan layar sebab dia tengah balapan motor dan duduk asyik di atas motor mainan, Cheryl begitu asyik memperhatikan El yang entah kenapa terasa besar daya tariknya.

“Untuk lukanya,” ucap Dirga.

Pandangan Cheryl dia alihkan, dia merasa kaget akan kedatangan Dirga, apalagi sambil memberikan plester untuknya.

“Eh, Om, eh Pak. Mau ngapain?” Cheryl kaget sendiri saat Dirga tiba-tiba jongkok di hadapannya.

Bukan memberikan jawaban, Dirga malah mengeluarkan tisu basah yang tidak Cheryl ketahui dari mana mendapatkannya.

“Sh arh!” ringis Cheryl saat tisunya Dirga gunakan mengelap luka di lututnya yang terlupakan sebab bertemu dengan El.

Setelah lukanya terlihat bersih, saat itu juga Dirga menempelkan plester di lutut Cheryl dengan cukup lembut, bahkan jari tangannya sambil mengusap lutut Cheryl dan hal itu membuat Cheryl terdiam.

Pandangan Cheryl terfokuskan memperhatikan wajah Dirga yang ternyata dilihat dari posisi seperti ini saja masih terlihat tampan, dia juga melihat kalau tangan Dirga perlahan bergerak naik.

Saat tangan Dirga mengelus bagian pahanya, membuat Cheryl merasakan sebuah sensasi yang tidak biasa, apalagi saat melihat senyuman yang terukir di bibir Dirga yang membuat Cheryl mulai lupa dengan dunia.

“Dad!”

Suara El membuat Dirga dan juga Cheryl dengan seketika mengalihkan pandangannya. Raut wajah mereka terlihat panik.

“Iya El, ada apa?” tanya Dirga sambil berdiri yang langsung melangkahkan kaki mendekat ke arah El, dia mencoba untuk terlihat tenang.

“Lapar,” jawab El.

Jawaban itu membuat Cheryl merasakan yang namanya lega, karena El memanggil Dirga bukan karena apa yang Dirga lakukan.

“Ya sudah, sekarang kita makan.”

El turun dari motor mainannya, dia melangkahkan kaki dengan santai, hanya saja hal yang tak pernah Cheryl duga kembali El lakukan. Di mana El menarik tangannya agar ikut bersama dengannya.

“Dia tidak pandai berbicara, sehingga pahami saja perbuatannya.” Dirga membisikkan itu sambil melangkahkan kaki untuk mencari tempat makan.

“Daddy, El mau itu.” El menunjuk ke sebuah tempat yang mana di sana menjual soft ice cream.

“Berani beli sendiri?” tanya Dirga pada Putranya.

Sebuah anggukkan El berikan yang kemudian setelah itu Dirga memberikan kartu miliknya. “Silakan, Daddy tunggu di sini.”

Semua tentang El begitu diatur, hanya saja melihat Dirga yang menyuruh El membeli apa yang dia inginkan, membuat Cheryl tahu kalau Dirga adalah tipe Daddy yang mendidik Anaknya agar bisa mandiri.

Pandangan Cheryl terus terfokuskan memperhatikan El, hingga kemudian senyuman kecilnya tercipta kala melihat El yang memasukan tangan ke saku celana sambil menunggu pesannya selesai.

“Sudah bersama dengan El, lalu ... apakah kamu tertarik untuk menjadi babysitter El?” Dirga mengajukan pertanyaan yang membuat Cheryl mengalihkan pandangan ke arah di mana Dirga berada.

“Bukankah kamu membutuhkan uang?”

Kening Cheryl mengernyit, dia menatap Dirga dengan tanda tanya. “Eh, tahu dari mana kalau saya membutuhkan uang?” Cheryl kebingungan.

“Saya tahu beberapa hal tentang kamu,” jawab Dirga enteng.

“Agak aneh ya, kalau tahu beberapa hal tentang saya, padahal saya tidak menceritakan banyak hal pada Bapak?” Cheryl menatap Dirga penuh dengan kecurigaan.

“Tidak usah dipikirkan, sekarang jawab saja, apakah kamu ingin bekerja dengan saya?” Dirga bertanya seolah membutuhkan jawaban dari Cheryl, padahal dia merasa sudah bisa menebak jawabannya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
honey girl
mngkn kalo gk butuh uang gak akan pernah melamar jdi baby sister yg gajianya besar makanya om dirga tahu kalau ceril lagi butuh uang...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status