Share

54

Seminggu berlalu setelah akhirnya Nina berada di rumah selama cuti. Dia sudah terbiasa ditinggalkan Tikta untuk bekerja, menghabiskan waktunya di rumah dan sesekali menghubungi Julie meskipun wanita itu akan selalu mengoceh, mengomeli Nina yang selalu ingin tahu keadaan butik.

Dia sudah bisa tidur dengan secara teratur di siang hari karena di malam hari Nina sudah tidak bisa tidur nyenyak.

Dia merasa bersalah juga pada Tikta, karena dia gelisah ketika tidur malam, pria itu juga jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak. Beberapa kali Tikta terbangun dan bertanya apa keinginan Nina.

Suatu malam Nina menangis, dia tidak bisa menahan rasa sedih yang tengah dia rasakan. Dia duduk di ujung kasur, menangis tersedu. Tikta terbangun dan dengan panik mendekat ke arah Nina bertanya mengapa wanita itu menangis.

“Punggung aku sakit Ta, perut bawahnya sakit banget juga, dan panas…”

Tikta mengecek suhu AC central tapi tidak ada yang salah dengan itu, itu sudah suhu paling dingin bahkan Tikta tidur denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status