Share

AA-FIVE

HAPPY READING

.

.

.

.

Make you smile

-

Di sisi lain dua orang lelaki dengan pakaian khas orang kantoran sedang duduk berhadapan di Restaurant mewah.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka berbincang bincang.

"Gimna sekarang keadaan anak lo Van?," tanya lelaki berjas hitam kepada Alvander Devlonka

Alvander menatap lelaki itu dengan pandangan sedih.

"Keadaannya sekarang sudah mulai membaik,tapi ..." Alvander diam sejenak lalu melanjutkan perkataannya

"Kedua mata Alatha buta," lelaki berjas hitam itu terdiam mendengar perkataan sahabatnya itu.

Dia menatap raut wajah sedih Alvander.Dia berdiri dari duduknya lalu duduk di samping Alvander. Lalu lelaki itu mengelus pundak Alvander.

"Lo yang sabar ya Alvan"

"Lo jangan lemah, kalau lo lemah anak lo nantinya juga akan ikutan lemah," ucap lelaki itu lagi

"Lo harus selalu buat anak lo tersenyum"

Alvander menganggukkan kepalanya sambil tersenyum

"Makasih ya Jun"

"Sama sama," balas lelaki berjas hitam itu

Lelaki berjas hitam itu adalah Arjuna Algatama.Sahabat Perusahaan Devlonka Corp,Algatama Corp. Arjuna Algatama juga teman kuliah Alvander dulu. Mereka satu jurusan dan juga satu kelas.

"Oiya, Kalau gue punya waktu luang gue boleh gak jenguk Alatha?," tanya Arjuna

Alvander menganggukan kepalanya,

"Boleh"

"Alatha pasti bakal senang ketemu sama lo"

Setelah itu tidak ada lagi perbincangan di antara mereka. Arjuna kembali ke tempatnya semula yaitu di depan Alvander

Tak lama kemudian waiters datang membawa makanan pesanan mereka.

"Selamat siang Pak ini pesananan Beef steak dan spaghetti nya" ucap sang waiters sambil menghidangkan

di meja mereka.

Mereka berdua menganggukan kepalanya kepada waiters dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Setelah itu sang waiters pergi dari hadapan mereka.

Setelah selesai menikmati makanannya, mereka membahas pekerjaan mereka. Kedua Perusahaan mereka akan saling bekerja sama memenangkan tender membangun Standium.

Mereka berdua menikmati makanan mereka masing masing. Alvander memakan Beef Steak sedangkan Arjuna memakan Spaghetti.

Setelah selesai menikmati makanannya, mereka membahas pekerjaan mereka. Kedua Perusahaan mereka akan saling bekerja sama memenangkan tender membangun Standium sepak bola. 

Tender itu sangat besar, jadi mereka berdua harus serius supaya Perusahan mereka berdua memenangkan tender tersebut. 

***

"Gue pulang ya Al. Nanti gue mampir lagi buat jenguk lo" pamit Gabriel yang sudah bangkit dari duduknya

"Yaelah Gab cepat banget lo pulang baru jam berapa" ucap Rendy

"Ya, entar lagi aja Gab" sambung Ribka

"Ini udah jam satu siang Rib"

"Ya terus?" Rendy berdiri sambil melipat kedua tangan di depan dadanya

"Gue harus siapin tugas gue bagong. Besok gue masuk kuliah, semua tugas udah pada numpuk," Gabriel mengambil helm nya yang berada di sofa.

"Gak setia kawan kali sih lo Gab. Alatha lagi sakit lo malah mikirin tugas lo"

"Tugas gue juga penting bagong. Kalau gue enggak kerjain nih tugas apa loh mau tanggung jawab kalau gue enggak lulus kuliah!?" ucap Gabriel geram

Ingin sekali rasanya dia mengetuk kepala Rendy dengan helmnya, tapi dia masih berbaik hati tidak melakukannya.

"Yaelah baperan amat si loh Gab. Gue bercanda kali" ucap Rendy merasa tidak bersalah telah membuat Gabriel marah.

Mama nya Alatha yang melihat perkelahian mereka angkat bicara.

"Udah ....udah jangan berantam. Yaudah kalau kamu mau pulang enggak apa apa Gabriel," Mamanya Alatha tersenyum manis

"Maaf ya tante" Gabriel menundukkan kepala nya meminta maaf

"Iya gak apa apa. Yang semangat kamu mengerjakannya ya, biar kamu nanti bisa lulus dengan nilai yang bagus"

"Amin. Makasih banyak ya Tante" Gabriel tersenyum manis

Setelah itu mata Gabriel menatap Ribka,

"Lo enggak pulang Rib?"

"Gue nanti aja pulang" Gabriel menganggukan kepalanya mendengar

ucapan Ribka,

Lalu mata nya beralih menatap Rendy dengan tajam,karena dia masih kesal padanya.

"Lo enggak pulang anak ayam? "

"Hey apakah gue terlihat seperti anak ayam?" kesal Rendy

Gabriel menjulurkan lidahnya mengejek Rendy bak anak kecil yang saling mengejek

"Memang lo anak ayam wleek"

Ribka ketawa melihat dua sahabatnya ini.

"Udah ...Udah jangan saling mengejek.Udah kayak anak kecil aja lo pada"

"Yaudah kalau lo enggak mau ikut gue pulang duluan" ujar Gabriel

"Gue masih mau di sini, lo pulang duluan aja anak domba," ucap Rendy di akhiri ejekan

Gabriel mengeplak pelan kepala Rendy.Rendy yang merasa kepalanya di geplak tidak terima,dia pun membalasnya.

Hingga terjadilah balas membalas, Ribka melerai mereka agar mereka berhenti.

"Baru aja di bilangin kayak anak kecil udah berulah lagi", mendengar itu mereka berdua berhenti

"Mending lo cepetan pulang deh Gab, nanti kalau hujan lo enggak bakal bisa pulang"

Gabriel pun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Alatha. Sebelum pergi tak lupa dia berpamitan keada mereka. Dan juga dia tak lupa berpamitan pada Alatha, walaupun Alatha sedang tidur.

Sebenarnya dia masih sangat ingin menemani Alatha, tapi tugas kuliahnya sangat banyak jadi dia harus pulang dan mengerjakannya.

***

Setelah selesai menikmati makanan dan minuman nya,mereka berdua kembali berbincang bincang membahas kerjaan.

Perusahaan mereka berdua bekerja sama.Makanya sekarang mereka tengah membahas pekerjaan itu. Selain membahas pekerjaan mereka juga membahas kenakalan anak anak mereka.

"Anak lo masih nakal Jun?" tanya Alvander

Arjuna menganggukan kepalanya

"Masih Al"

"Dia masih sering nyakitin hati pria?"

Lagi dan lagi Arjuna menganggukan kepalanya.

"Gue enggak tahu gen siapa yang dia tiru. Gue bahkan enggak pernah nyakitin hati wanita waktu gue masih muda"

Alvander yang mendengar pemuturan Arjuna tertawa.

"Sok iya lo Jun"

"Ih kan emang iya," Alvander terkekeb pelan

"Lo udah nasihati dia?"

"Udah sering banget gue nasihati dia, tapi dia enggak pernah dengarin ucapan gue"

"Gue takut nanti kalau dia jatuh cinta sama cowok dan cowok itu nyakitin hati nya, itu yang buat gue takut Alvan" ucap Arjuna sedih

"Gue takut dia kena karma nya" lanjutnya

"Lo yang sabar ya Jun, gue yakin anak lo bakal berubah. Intinya lo jangan berhenti buat nasihati dia," Alvander menghibur Arjuna

"Kalau aja Alatha enggak punya cewek, gue bakal jodohi Alatha sama anak lo" ucapan Alvander berhasil buat Arjuna terkejut

"Jangan Alvan. Anak lo baik Alvan, sedangkan anak gue nakal dan nyakitin hati pria. Kalau Alatha sakit hati di buat anak gue gimana? "

Arjuna mengeleng gelengkan kepalanya tidak terima dengan ucapan sahabatnya.

"Gue enggak setuju Alvan"

"Kenapa enggak Jun?"

"Alatha terlalu baik buat anak gue yang nakal. Dan lagipula mereka bahkan belum saling kenal"

"Menurut gue mereka cocok lo Jun, tapi sayang Alatha udah punya pacar," tutur Alvander

"Udah lama mereka pacaran?, "Arjuna sengaja mengalihkan topik supaya anaknya tidak di jodohkan oleh anak sahabatnya.Karena dia tidak mau Alatha mendapatkan perempuan yang nakal.

"Udah lumayan lama sih waktu mereka SMA"

"Gue yakin pasti Dinda itu setia dan baik. Alatha pantas dapatin cewek seperti itu,"

Alvander menganggukan kepalanya membalas ucapan Arjuna.

"Ya begitulah"

***

"Ribka, Rendy tante titip Alatha sebentar ya. Tante mau keluar sebentar" ucap Mama Alatha

"Ok siap Tante, kita bakal jagain Alatha di sini" ucap Rendy

"Ngomong ngomong tante mau kemana biar Ribka temani?" tanya Ribka

"Tante mau beli makan siang buat kalian, pasti kalian belum makan kan?," mereka berdua mengelengkan kepalanya

"Belum Tan"

"Yaudah tante beliin dulu ya"

"Mau Ribka temani Tan" tawar Ribka

Mama Alatha tersenyum manis,

"Gak usah,kamu di sini aja ya. Biar Rendy ada temannya buat jagain Alatha" tolak Mama Alatha halus

"Yaudeh Tan. Tante hati hati ya," Mama Alatha menganggukan sambil tersenyum

"Alatha, Mama keluar sebentar ya" pamitnya pada anaknya

Alatha menganggukan kepalanya,

"Mama hati hati di jalan ya"

"Ya sayang"

Mama Alatha pun keluar dari ruang rawat anaknya.Dia berjalan menuju parkiran Rumah Sakit untuk mengambil mobilnya. Dia akan ergi membeli makanan menggunakan mobil pribadi milik nya.

Setelah sampai di Parkiran Rumah Sakit,dia masuk ke dalam mobil nya dan menancapkan gas menuju Rumah Makan Padang.

Mama Alatha tahu makanan kesukaan sahabat sahabat Alatha.Dia sangat tahu kalau mereka sangat menyukai makanan padang. Jadi dia berencana membelikan mereka makanan padang.

Mobil Mama Alatha berhenti

di Parkiran Rumah Makan Padang. Dia turun dari mobil nya,lalu berjalan masuk ke dalam Rumah Makan Padang.Setelah selesai dia keluar dan langsung menaiki dan mencap gas mobilnya.

Saat di tengah perjalanan menuju Rumah Sakit tak sengaja mata nya menangkap sosok perempuan yang dia kenal tengah memeluk lelaki lain di sebuah Taman di area Jakarta.

Tanpa sengaja dia mengerem mendadak membuat pengendarai mobil lain marah. Dia meminta maaf karena tidak sengaja melakukan kesalahan itu.

Saat melihat kembali ke arah sepasang insan yang tengah berpelukan mesra, mereka telah menghilang. Membuat dia kesal bukan main.

'Pasti kamu salah lihat Dasha. Itu enggak mungkin Dinda' ucapnya dalam hati

'Dia enggak mungkin mengkhianati anaknya'

Dia menghilangkan pikiran pikiran aneh terhadap Dinda. Dia yakin betul  itu pasti bukan Dinda, dia pasti lagi sibuk kerja.

Dia melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda menuju Rumah Sakit.

***

Thnks For Reading

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status