Share

Dinner

Gila!

Bagaimana ayah begitu cepat memutuskan. Ah! Rasanya aku saja belum siap secara lahir maupun batin. Apalagi setelah kejadian Hisyam kemarin. Menambah rasa ragu untuk membuka hati.

Aku tak dapat berkata apa-apa. Hanya lewat mata aku mengisyaratkan jika aku benar-benar belum siap.

Kulangkahkan kaki dengan lemas. Menaiki tangga menuju kamar. Aku sudah pindah kembali kekamar atas. Tentu karena aku sudah kembali bisa berjalan.

Saat bobot kujatuhkan pada ranjang. Aku meatap langit-langit kamar. Kenapa ayah bersikukuh untuk menikahkan Faizal dengan salah satu diantara kami. Bahkan kali ini cenderung memintaku.

Sayup mata mulai terpejam. Saat ponselku berdering hingga aku terperanjat.

Nomor luar negri?

"Hallo, assalamualaikum, Mbak Afi." Dari sebrang sana terdengar lembut suara perempuan yang tak asing bagiku.

"Hallo, Waalaikumsalam,Tiara. Apa kabar? Bagaimana keadaanya. Betah juga tinggal di negara tirai bambu," ucapku padanya. Dia dulu tetanggaku disini. Rumahnya bersebelahan. Dia da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status