Aku Bukan Wanita Mandul!

Aku Bukan Wanita Mandul!

By:  Naffia Inthan  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
15Chapters
269views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

‘Tidak ada wanita di dunia ini yang ingin berbagi suami.’ Tapi sayangnya, hal tersebut harus Syaqila rasakan, dengan terpaksa ia mengizinkan Nusa—suaminya untuk menikah lagi dengan wanita pilihan keluarganya. Tak kunjung dikaruniai anak menjadi alasannya, bahkan Syaqila mendapatkan sematan wanita mandul dari keluarga suaminya. Hingga akhirnya pernikahan suaminya dan Lara pun terjadi, Syaqila resmi di madu. Tapi, di saat yang bersamaan Syaqila juga mendapatkan suatu fakta yang sangat mengejutkan, fakta kenapa selama ini dia belum mendapatkan keturunan. Fakta yang bisa membuktikan bahwa dia ‘Bukan Wanita Mandul.’

View More
Aku Bukan Wanita Mandul! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
CitraAurora
selalu seperti itu ya kak, belum punya anak selalu dijadikan alasan untuk menikah lagi
2024-05-09 16:37:28
1
15 Chapters
Siapa Wanita itu?
“Hasil semua periksaan, semuanya baik, Bu. Rahim Ibu tidak bermasalah,” kata seorang Dokter yang baru saja selesai memeriksanya. “Tapi, kenapa saya tak kunjung hamil, Dok?” tanya wanita cantik bernama Syaqila tersebut. Penasaran kenapa ia tak kunjung hamil, wanita itu memutuskan untuk memeriksa rahimnya. Sebenernya ini bukan yang pertama kalinya ia memeriksa hal tersebut, sudah berulang kali dan berbeda Dokter. Semua hasil pemeriksaan Dokter menyatakan kondisi rahimnya sangat baik. Tapi, kenapa ia tidak kunjung hamil juga? Bahkan ia selalu berkonsultasi dengan Dokter bagaimana cara agar cepat hamil. Melakukan program hamil pun sudah pernah ia dan suaminya—Nusa jalani, tapi hasilnya selalu gagal. “Apa sebelumnya Ibu pernah memakai KB?” “Enggak, Dok. Dari awal saya menikah bahkan sudah jalan tiga tahun ini, saya tidak pernah memakai KB apapun,” jawab Syaqila sambil menggeleng kepalanya. Kerena memang selama ini ia tidak pernah memakai KB. Dari awal menikah ia dan suaminya memang tid
Read more
Kabar Buruk
“Assalamualaikum,” ucap mereka. “Waalaikumsalam.” Syaqila membalas salam mereka. Lalu ia menyalami Ibu mertuanya serta suaminya dengan takzim. Sebenernya Syaqila penasaran siapa wanita yang ikut serta datang bersama dengan suami dan Ibu mertua itu, namun rasanya tidak etis jika ia langsung bertanya saat ini. “Silahkan masuk,” ujar Syaqila mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah dan mereka pun masuk. “Aku mau mandi dulu,” pamit Nusa seraya melanjutkan langkahnya. Entah mengapa dari raut wajah suaminya itu, Syaqila melihat ada sesuatu yang aneh. “Iya, Mas. Jangan lama-lama ya, aku udah siapkan makan malam, baju ganti Mas udah aku siapkan juga di kamar,” kata Syaqila langsung mendapatkan anggukan dari suaminya itu. Tadi ia memang sempat menyiapkan baju ganti untuk suaminya juga, kerena tahu jika Ibu mertuanya akan datang, jadi ia terlebih dahulu menyiapkan keperluan untuk suaminya. Sementara Ibu Yanti dan wanita yang entah siapa itu, kini sudah duduk di sofa yang ada diruang tam
Read more
Aku Bukan Wanita Mandul!
Syaqila langsung melepaskan tangannya dari genggaman Ibu mertuanya, tanpa kata ia langsung beranjak dari sana, dengan langkah yang cepat berjalan menuju kamar. “Syaqila, Sya!” panggil Bu Yanti. Tapi Syaqila tidak menghiraukannya, ia butuh waktu sendiri, memberikan jawaban serta keputusan tersebut tidaklah gampang, karena sejati tidak ada seorang wanita yang ingin diduakan, berbagi suami dengan wanita lain apapun itu alasannya! “Ma, udah!” ucap Nusa, menahan Bu Yanti yang hendak pergi menyusul Syaqila. “Tapi, Nu-”“Biar nanti aku yang akan bicara sama Syaqila,” potong Nusa. Akhirnya Bu Yanti pun mengangguk pasrah. Setelah itu Nusa pun berlalu dari sana menyusul istrinya. Sebenarnya Nusa tidak setuju dengan hal ini, tapi ia tidak ada pilihan lain, posisinya terasa serba salah. Usai kepergian Nusa, Lara mendekat kearah Bu Yanti, merangkul wanita paruh baya itu. “Tante, sepertinya ini akan sulit, lebih baik aku mundur saja,” kata Lara dengan lirih. Bu Yanti langsung menatapnya, “eng
Read more
Mari Berpisah!
Nusa menatap istrinya yang terbaring di atas ranjang dengan mata yang sudah terpejam, napas wanita itu terdengar sudah beraturan menandakan jika Syaqila sudah terlelap. Mendekat kearah sang istri, tangannya terulur mengusap pipi Syaqila yang masih didapati sisa-sisa air mata itu dengan lembut. Perasaan bersalah memenuhi relung hati Nusa. “Maafkan aku sayang,” bisik Nusa dengan lirih. Lalu mendaratkan kecupan di puncak kepala Syaqila. Setelah itu Nusa pun naik keatas ranjang membaringkan tubuhnya di samping sang istri, memeluk Syaqila yang membelakanginya itu. “Percayalah jika pun nanti aku sudah menikah dengan Lara, kamu akan tetap menjadi ratu dalam hatiku, Syaqila,” bisik Nusa kembali seraya mulai memejamkan matanya. Satu minggu berlalu ...Nusa terasa tersiksa karena sikap Syaqila yang berubah, istrinya yang biasa bawel itu mendadak menjadi pendiam, bicara pun hanya seperlunya saja. Namun, walaupun begitu, Syaqila masih tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri, menyiapk
Read more
Langkah Pertama
Usai kepulangan Ibunya, Nusa masih duduk termenung di sana. Perkataan wanita yang sudah melahirkan itu terus menari-nari dibenak Nusa. Bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan? Ia benar-benar belum siap untuk menikahi Lara secepat itu. Dan bagaimana dengan Syaqila, bagaimana ia menyampaikan hal ini pada istri tercintanya itu? Mendadak kepalanya terasa pusing, kenapa semuanya jadi seperti ini?Hingga keesokan paginya, seperti biasa Nusa menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh istrinya itu sebelum ia berangkat ke kantor. Syaqila ada di sana menemani suaminya sarapan. Namun, dari awal hingga selesai mereka menyantap makanan, wanita itu tidak bersuara sama sekali, suasana hening mendominasi tidak ada obrolan hangat seperti biasanya. “Sya, aku ingin membicarakan sesuatu,” ujar Nusa, menahan istrinya yang hendak beranjak dari sana. Syaqila pun kembali mendudukkan dirinya di kursi meja makan tersebut, menatap sekilas pada suaminya. “Apa?” tanya Syaqila dengan raut wajah datar. Lalu
Read more
Mencari Pengacara
“Kenapa muka Lo kusut begitu?” tanya Rian pada Nusa di saat pria itu kembali. “Biasa, kena omel Gue. Tapi ... emang Gue yang salah sih,” jawab Nusa lemas. “Tumben banget kena omel, biasanya perkerjaan Lo beres semua?”“Belakangan ini Gue lagi banyak masalah, jadi kurang fokus kerja, pusing kepala gue,” keluh Nusa. Rian terlihat mengangguk-angguk kepalanya. “Lagi ada masalah apaan sih? Kayanya serius banget?” tanyanya kepo. Penasaran masalah apa yang tengah dihadapi oleh sahabatnya itu. Nusa menghelai napas beratnya, seperti memang ia butuh teman bicara. Apa lagi dia dan Rian sudah berteman sejak dulu, tidak ada salahnya ia menceritakan masalahnya itu, siapa tahu sahabatnya itu bisa memberikan saran. “Yaelah, ditanya malah bengong!” sentak Rian. “Gue mau nikah lagi,” ujar Nusa. “Hah?” Rian nampak terkejut, “serius Lo, bro? Keren banget mau punya bini dua!” lanjutnya sambil tergelak tawa. “Gue serius, Rian!” ucap Nusa kesal menatap tajam padanya, kerena sahabatnya itu malah terta
Read more
Memilih Mundur
Singkat cerita, hari pernikahan antara Nusa dan Lara pun tidak bisa dihindari. Besok acara pernikahan kedua suaminya Syaqila itu akan dilangsungkan di kediaman Bu Yanti. “Sya, besok pernikahan aku dan Lara akan dilangsungkan, di rumah Mama. Maaf jika ini terlalu cepat dan aku gak bisa menghindari semuanya, aku gak bisa menolak permintaan Mama, dia wanita yang sudah melahirkan aku, Sya. Kamu mengerti, ‘kan? Aku gak minta buat kamu hadir di sana, karena aku tahu semua ini masih sulit untuk kamu. Aku hanya minta restu dan doa dari kamu, bagaimana pun kamu adalah istriku,” ucap Nusa, semalam. Syaqila bergeming, walaupun sebenernya ia cukup terkejut dengan kabar yang diberikan pria yang berstatus suaminya itu. Nusa memang pernah mengatakan jika pernikahan keduanya dengan Lara akan dipercepat beberapa hari yang lalu. Tapi, kini hatinya seolah membatu, mendengar hal itu tidak ada lagi rasa ngilu yang terasa di dadanya. Apakah mungkin ia sudah mati rasa? “Aku pamit ke rumah Mama dulu, ya.
Read more
Konsultasi
Setengah jam kemudian, Syaqila kini sudah sampai di sebuah Restoran tempat di mana wanita itu membuat janji dengan pengacaranya yaitu Lia. Syaqila masuk kedalam Restoran tersebut seraya menatap kesekitar mencari keberadaan Lia. “Mbak Syaqila ya?” Tiba-tiba seorang wanita menghampirinya. Syaqila mengangguk. “Iya, Bu Lia ya?” “Iya saya Lia, mari,” ajaknya. Mereka pun berjalan beringin menuju tempat yang sebelumnya sudah di pesan oleh Lia. Namun, Syaqila sedikit kebingungan saat melihat ada seorang pria yang duduk di sana. Siapa dia? Syaqila seperti pernah melihat pria itu tapi di mana, ya? Apa mungkin pria itu suaminya Lia? Entahlah, untuk apa juga ia memperdulikan pria itu. Urusannya ke sini ingin membicarakan soal rencana penggugatan cerainya bersama Lia. “Kak, pindah tempat sana!” pinta Lia pada pria tersebut. Pria itu hanya mengangguk, menuruti perintahnya. Mencari tempat duduk lain. “Mari duduk, Mbak,” ujar Lia pada Syaqila. Syaqila kembali mengangguk. “Maaf ya saya memb
Read more
Obat Pencegah Kehamilan?
Langit sore itu nampak dipenuhi awan hitam, tanda-tanda hujan akan datang. Namun, Syaqila betah menatap langit suram tersebut, langit itu seakan menggambarkan perasaannya saat ini, gelap. Wanita berusia 25 tahu itu menadahkan wajah dan tangannya di saat tetasan air dari langit itu mulai turun, membiarkan rintik hujan mengenai wajah dan tangannya.Hujan semakin lebat, Syaqila masih setia berdiri di taman belakang rumahnya itu. Hingga air hujan tersebut sukses membuatnya basah kuyup. Entah apa yang ada dipikiran wanita itu, yang pasti saat ini Syaqila ingin menangis sejadi-jadinya menumpahkan air matanya bersamaan dengan air hujan menjadi satu. “Ya Allah, Non!” Tariak Bi Nur, terengah-engah menghampiri sang majikan seraya membawa payung. Tanpa kata-kata wanita paruh baya itu langsung memayungi majikannya dan memapahnya masuk kedalam rumah. “Tunggu sebentar, Bibi ambilkan handuk dulu,” lanjut Bi Nur, mendudukkan majikannya itu di kursi meja makan. Lalu ia berjalan secepat mungkin men
Read more
Disabotase?
Syaqila masih terdiam mencoba mencerna baik-baik ucapan Dokter Sinta barusan. Semua itu sangat sulit ia percaya.Jadi obat yang selama ini ia konsumsi adalah Pil KB? Bukan obat penyubur kandungan? Pantas saja selama ini ia tidak hamil-hamil. Bukan karena dirinya mandul, tapi karena obat itu! Sampai kapan pun dia tidak akan bisa mempunyai anak jika terus mengonsumsi obat itu! Ya Tuhan apa ini? Siapa yang tega melakukan semua ini padanya? Syaqila masih mengingat jelas, saat malam pertama dirinya menikah dengan Nusa, suaminya itu yang memberikan obat tersebut. Nusa juga sempat memperlihatkan wadah obat tersebut hanya saja Syaqila memang tidak menelitinya, apa merek obat tersebut. Ia percaya begitu saja dan menurut meminum obat tersebut karena Nusa mengatakan jika obat tersebut obat penyubur kandungan, dengan harapan jika Syaqila meminumnya mereka akan segera diberikan momongan. Kenapa Nusa tega membohonginya? Kenapa suaminya tega melakukan semua ini?Tapi, apakah mungkin Nusa yang m
Read more
DMCA.com Protection Status