POV Tania
...di kamar Zico."sayang besok adalah perayaan anniversary kita sekaligus ulang tahun kak Bella. Boleh gak aku memonopoli mu sayang? Aku hanya ingin merayakan anniv kita dengan panas." tanganku mengelus lembut dada bidangnya."Iya sayang, akupun hanya ingin bersama mu. Untuk besok aku hanya akan bersama mu," balasnya mengelus pipiku.aku tersenyum puas mendengar jawabannya."Tapi sayang, aku tak ingin membuat kak Bella curiga, bagaimana pun kita harus berhati-hati jangan sampai kak Bella curiga pada hubungan kita. Ingat Ayahku sangat menyayangi kak Bella jadi dia pasti akan memihak kak Bella," ucapku dengan raut sedih."Tenang sayang, Bella sangat mencintai ku, ia takkan mudah curiga padaku." Zico tersenyum penuh arti padaku.aku menyerit lalu mendorongnya pelan, "apa kau sudah merencanakan sesuatu sayang?" tanyaku penasaran.Zico berjalan memutar ke belakangku lalu memelukku mesra, bisa ku rasakan sentuhan bibirnya mendekat keleherku."tentu saja, aku berencana jam 12 malam nanti, aku akan memberikan kue dan hadiah padanya, setelah itu aku akan beralasan sibuk dan langsung menemui mu untuk menghabiskan malam kita, bagaimana?" Zico merapatkan kepalanya ke leherku, bibir hangatnya sudah mulai mencumbu, membuatku sedikit menggeliat."Emh ... uh ... baiklah aku setuju. tapi untuk hadiah, kamu gak usah capek-capek belikan yank, biar aku saja yang siapkan. Aku akan memberikan nya kalung lamaku yg dulu pernah kamu berikan," saranku sembari berbalik. aku tak ingin ia merangsangku sekarang.kini wajah kami saling memandang, bisa ku lihat Zico mengerutkan dahi tak mengerti."aku sudah puas memakai kalung itu, jadi aku akan memberikannya pada kak Bella, biar dia juga merasakan sedikit cintamu pada kalung itu, lagipula kau sudah memberiku cincin LoveG yang mewah ini. Aku sangat menyukai cincin ini," kataku pelan.Zico tersenyum, "wah sayangku baik sekali seperti malaikat, aku makin mencintai mu sayang, hatimu baik sekali. Aku saja tak kepikiran untuk berbagi begitu haha." Zico tertawa kecil.pujiannya membuatku juga ikut tertawa, kakak iparku ini sangatlah bodoh."Akukan malaikat sekaligus bidadarimu sayang, dan aku adalah pemilikmu yang mutlak." aku bermanja sembari merangkulnya, menciptakan hawa romansa kesukaannya.Zico tersenyum sembari menarikku dalam pelukannya.---Aku Tania Fellias, Putri kedua Ethan Nugroho Fellias sekaligus Adik dari Kak Arbella Fellias.ya seperti yang semua orang tahu, Kak Bella adalah seorang kakak yang sangat menyayangi adikknya.ia selalu mendengarkanku, ia jarang memarahiku, tutur katanya selalu lembut padaku.aku bisa merasakannya ketulusannya, namun bersamaan dengan itu aku juga merasa muak.perilakunya padaku membuat dia menjadi pusat perhatian, ia di cap sebagai wanita penyayang yg mirip dengan mendiang ibu, semua orang sayang padanya, bahkan lebih memperhatikannya. Wajahnya yg cantik juga membuat para lelaki antri memperhatikan nya.sedang aku? aku terabaikan, aku selalu menjadi nomor dua dibelakang kak Bella.Prestasi dan kepintaran kak Bella menjadikan nilai plus citranya, ayahku pun selalu memujinya, membanggakannya, seolah-olah anaknya hanya kak Bella.semua itu membuatku sakit hati, aku iri. kenapa hanya kak Bella? aku juga ingin dibanggakan.wajahku tak kalah cantik dari kak Bella.Aku juga anak Ethan Nugroho Fellias, Aku ingin jadi pusat perhatian.ini semua karena kak Bella, dia terlalu serakah hingga mengambil semua perhatian itu.aku benci padanya, Aku muak melihatnya.Akan lebih baik jika dia tidak dilahirkan, dia adalah penghalang bagiku.aku ingin sekali melihatnya terpuruk, putus asa hingga mati dengan menyedihkan.Ia pantas mati dengan menyedihkan, karena memang seharusnya dia tidak ada. Dia terlalu serakah mengambil perhatian semua orang hingga kasih sayang orang tuaku.karena itu aku sudah sampai sejauh ini, aku memulai rencana ku dengan mendekati calon suami kak Bella kala itu yaitu Zico.Awalnya aku tak tertarik pada Zico karena ia miskin dan bodoh, ia juga tak memiliki kemampuan yang bagus.Tapi aku mulai tertarik pada Zico saat kak Bella curhat padaku betapa cintanya ia pada Zico dan ingin memperjuangkan cintanya yg kala itu ditentang oleh ayahku.Melihat kak Bella yg begitu bucin pada Zico membuat ku ingin mendapatkan Zico, aku mulai mendekati Zico dengan dalih mendukung cinta mereka.Hingga akhirnya perjuangan cinta mereka direstui ayah, disitu akupun juga berhasil memikat Zico.Aku meminta Kak Bella untuk tinggal dengannya dengan dalih kesepian dan tidak ingin pisah dari kak Bella hingga aku menemukan jodoh juga.Kak Bella yang baik hati nan bodoh itupun menuruti kemauan ku.Tentunya aku senang ini adalah awal penderitaannya.Di hari ulang tahun kak Bella yg pertama sebagai istri, suaminya Zico malah menyetubuhi ku.Haha, jika ia tau ia akan mati mendadak bukan. Aku sangat menikmati penghianatan ini. Itu membuat ku merasa diatas kak Bella yg bodoh itu.Aku membuat Zico mencintaiku menggunakan tubuhku, karena Zico adalah pria hyper sex yg selalu ingin mencoba gaya baru. Aku men-servicenya dengan berbagai macam gaya agar gairahnya selalu panas kala melihat ku.Jangan tanya tentang service kak Bella yang monoton itu, tubuh kak Bella yg sudah terkena racun yang ku beri itu membuat efek samping awal ia menjadi sulit bergairah, mudah lemas, mudah lelah, dan selalu mengeluh pusing.Hal itu membuat Zico semakin mencari ku.Aku sedikit menyukai Zico karena ia bisa memuaskanku dan memanjakan ku. Aku tak akan melepaskannya karena ia juga senjata utama untuk melukai kak Bella.Aku juga sebelumnya sudah meracuni kak Bella tiap hari dengan racun khusus, racun khusus itu akan membuat mati dengan menyedihkan.Aku mendapatkannya dari sepupu jauh Zico yang seorang bandar dan pengedar obat-obatan terlarang.Tentu kak Bella takkan mengetahui nya, karena nanti saat kematiannya datang saat itu juga aku akan mengakui semuanya, bagaimana wajahnya nanti? Wah pasti sangat menarik, akan ku abadikan kematiannya itu dengan ponsel mahalku.Dengan kematiannya juga menjadikan ku satu-satunya pewaris dari Ethan Nugroho Fellias.Perhatian ayahpun akan menjadi milikku seutuhnya.Tak sabar menunggu hari itu, cepatlah lenyap kak Bella demi adik tercinta mu ini.~~~Prannk!!!Suara benda jatuh membuyarkan lamunanku."Siapa itu yank?" tanyaku resah.Zico melepaskan pelukannya dan bergegas keluar untuk memeriksa."Gak ada siapa-siapa, mungkin pelayanan yg menjatuhkan nya kabur karena takut ganti rugi," jawab Zico setelah memeriksa."Yakin bukan kak Bella?""Bukan sayang, kalau Bella mungkinkah dia tetap diam? Itu mungkin pelayanan," Zico mendekat dan memainkan rambutku.namun hatiku masih merasa cemas."Tenanglah sayang. pelayan, tukang kebun serta satpam sekalipun semua orang-orang kita, tidak ada yang menganggap Bella nyonya rumah disini karena kita yg memperkerjakan mereka bukan Bella, Bella hanya tau menggaji. Kita yg beri bonus," hibur Zico menenangkan.setelah dipikir apa yang dikatakannya benar juga."Kamu benar sayang. yaudah aku keluar dulu, takut kak Bella sudah pulang," ucapku sembari mengecup pipi Zico lalu beranjak pergi.---tak lama aku keluar dari kamar Zico, aku melihat Kak Bella sedang menuruni tangga."Kak Bella udah pulang?" sapaku basa-basi, aku memberikan senyuman termanis untuknya. karena kak Bella sangat suka melihatku tersenyum."Iya barusan kok, aku langsung mandi karena gerah," jawabnya juga dengan senyuman.bukankah hubungan kakak beradik kami terlihat sangat rukun."Yaudah, tunggu sebentar yah. aku akan buatkan lemontea kesukaan kakak." sesaat aku ingin ke dapur, kak Bella mencegahku."Ga perlu, kakak lagi ga pengen minum lemontea soalnya."Aku menyeritkan dahi, ini pertama kalinya kak Bella menolak tawaranku."ada apa kak? apa lemontea buatanku sudah tidak enak lagi?" tanyaku dengan mata sedikit berkaca. aku ingin menarik simpatinya."bukan begitu, hanya saja-""mungkin kah kakak bosan dengan lemontea? Yaudah aku buatkan susu yah, gak boleh nolak yah pokoknya," ucapku memotong.aku merayu memegang dan berayun dilengan kak Bella, seperti sorang adik kecil yang merengek pada kakaknya.Kak Bel
PoV Arbella...Setelah drama di ruang tamu tadi. Aku langsung kembali ke kamar pribadiku, terlalu lama bersama mereka membuatku mual.sebelumnya, saat pulang kerja. aku tak sengaja menangkap basah mereka berdua sedang bermesraan di kamar Zico, awalnya aku aku ingin mengabaikan lalu pergi.tetapi mendengar obrolan mereka, menarik sedikit perhatianku. aku mendengar tentang rencana annive romantis mereka besok dan tentang kado ulang tahunku.aku terkejut dan kembali merasa sakit hati, bagaimana tidak? ternyata annive penghianatan mereka bertepatan dengan ulang tahunku.sejak kapan?Mengapa selama ini aku tak pernah curiga?apa mereka begitu pandai menyembunyikannya?ataukah aku yang terlalu bodoh sehingga menjadi badut dirumah sendiri.walau sakit namun sudah tidak sesakit saat awal aku mengetahui nya.sepertinya hati ini sudah sedikit kebal.bagaimana jika aku mulai membalas mereka sekarang?aku tidak ingin menjadi orang bodoh lagi, sudah cukup mereka tertawa diatas penderitaanku.dan w
Aku tiba dirumah pukul 11.15 malam. mataku berkeliling memperhatikan keadaan rumah yang begit.u sunyi.hmm ... tumben Tania tidak menyambut ku, biasanya ia akan muncul dan bertanya banyak hal, mungkinkah dia sedang sibuk mempersiapkan annive-nya yang romantis itu?karena penasaran, akupun diam-diam segera menuju kamar gaming Zico, perlahan mengintip mencari sosok Tania atau Zico.namun saat ku perhatikan, kamarnya sudah kosong. tidak ada tanda-tanda kehadiran mereka."kira-kira kemana mereka?" gumanku berfikir."Sayang." Aku terkejut mendengar suara pria yang ku kenal.Zico? kenapa dia tiba-tiba ada dibelakangku?"Ada apa sayang? kenapa kau seperti pencuri yang sedang mengendap-ngendap? Apa kau sedang mencariku?" raut wajah Zico terlihat heran."ah, y-ya aku sedang mencarimu diam-diam lalu berencana akan mengagetkanmu gitu," cengirku."apa kau ingin membuatku terkejut?" Zico merangkul pinggangku sembari mendekatkan wajahnya.kalau dulu mungkin aku akan merona dan berdebar, tapi sekaran
"satuuu ... duaaa ... tigaaa ..."penutup mataku akhirnya terlepas."Supricee ... !!!!" Tania dan Zico berseru bersamaan sembari meniup terompet kecil.inikah kejutan yang mereka maksud?terlihat kue ulang tahun cantik yang bertenggerkan banyak lilin diatasnya."Selamat ulangtahun kak Bella, semoga panjang umur, sehat selalu. Juga semoga kakak lekas dapat momongan yah biar rumah kita rame dengan suara anak kecil." Tania mengatupkan kedua tangannya seakan berdoa dengan tulus."selamat ulangtahun sayang, semoga apapun yang kamu inginkan cepat tersampaikan ya." Zico mengelus rambutku lalu mengecup keningku.Aku tersenyum diam.andaikan aku tidak tahu pengkhianatan mereka, walau hanya kejutan kecil begini. mungkin aku akan terharu dan sangat bahagia."Jangan diam aja dong kak, tiup tuh lilinnya, jangan lupa berdoa dulu," celetuk Tania.Aku memejamkan mata dan berdoa dengan tulus.semoga aku bisa membalas kejatahan dan membuat mereka lebih menderita.ku tiup semua lilin itu dengan harapan d
"Kamu kok tega banget, suami sakit gini malah lebih mentingin kerjaan," lirih Zico dengan wajah melas.lihatlah si brengsek ini, ia membuatku seakan menjadi istri durhaka yang tega membiarkan suaminya.padahal dia sendiri suami durhaka, yang tidak bisa memberi nafkah dan malah seenak jidat berselingkuh."Maafkan aku sayang, bukannya kamu selalu bilang kalau perusahaan kita itu penting! Lagian ada Tania yang akan menjagamu nanti. Ini semua juga demi kamu! Aku pergi ya." tanpa memikirkan perasaanya, aku pergi meninggalakan kamarnya.Didetik terakhir sebelum pintu kamarnya tertutup, terlihat jelas guratan kesal dan menyedihkan diwajah Zico.....baiklah, selanjutnya mari kita cek Tania, jika semalam mereka berdua menghabiskan malam yang panas. pasti Tania akan terkontaminasi bubuk itu juga kan, aku penasaran bagaimana keadaanya.dengan senyum simpul, aku melangkah pasti ke arah kamar Tania.beberapa kali aku mengetuk pintu tidak ada sahutan darinya, mungkinkah ia juga terbaring lemah sepe
“Bel! ... Bella!” sentuhan Viona seketika menyadarkan ku.“Kok melamun? Jangan-jangan kamu ada sesuatu ya dengan pak Edward? Soalnya abis nyebut nama pak Edward kamu langsung terdiam gitu, Pasti ada sesuatu.” Viona mengangkat telunjuknya padaku dengan mata menyelidik.“En-enggak ah, apaan sih." ku tepis pelan jari telunjuknya.“hm, massa? kok mencurigakan ya?""apanya yang mencurigakan? Kami beneran gak ada apa-apa Vio, itu hanya asumsimu," bantahku."lagian kita itu sedang di jam kerja, Aku atasanmu jadi lebih baik kau jaga perilakumu! Oke?” lanjutku menekan dengan nada tegas. biasanya kalau udah mode tegas gini, Viona akan mundur.Viona terdiam dan mengerutkan bibirnya. "baiklah, maafkan saya bos."“kembalilah bekerja sekretaris Vio!""Hmm ya ... ya." dengan tenang Viona pun kembali ke ruangannya. tak lupa ia meninggalkan expresresi mata memicing sebelum menutup pintu.begitulah dirinya, ia selalu penasaran dengan hal kecil apapun padaku, itu adalah salah satu sifat lucu darinya. sa
Aku tiba dirumah saat sore.rumah terlihat sepi, tidak ada suara Tania yang menyambutku, ataupun suara suamiku yang menanyakan bagaimana pekerjaan ku.Suasana yang begitu familiar, mengingatkanku saat pertama kali mengetahui perselingkuhan mereka.bedanya saat itu mereka sedang bergerumul mesra namun saat ini mungkin mereka sedang menahan gatal dan sakit di kamar masing-masing.ku langkahkan kaki menuju kamarku bergegas mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi aku berganti baju dan mengeringkan rambut, tak sengaja mataku beralih pada tas hitam diantas ranjang.ku raih tas itu dan mengeluarkan sebuah kotak kado dan membukanya.kalung yang bersinar itu kini berpindah ke jemariku, aku ingin mencobanya dan memakaikan kalung itu dileherku.“lumayan juga," gumamku memandangi pantulan cermin.“Pintar sekali dia memilih kado," sambungku.tanpa sadar senyum terukir dibibirku.tidak, tidak ... aku tidak boleh terhanyut.kalung ini adalah hadiah sebagai partner kerja saja.tanganku menggengga
aku kembali ke kamarku dan mulai menyusun rencana.pertama, aku buat dulu daftar gaji para pelayan, tukang kebun dan juga satpam.kedua, besok saat Tania dan Zico dikirim ke rumah sakit aku akan mulai memecat semua bawahan yang dipekerjakan oleh duo pengkhianat itu.terakhir, aku akan menyiapkan pengganti semua pekerja sesegera mungkin.tak butuh lama untuk menyiapkan semua rencana. karena ada Danu yang membantuku untuk mencari pekerja dengan cepat.saat semua ku pikir selesai, tiba-tiba aku teringat akan sesuatu.Oh iya, aku lupa mengabari ayah! Aku harus menelponnya sekarang. dengan lincah jariku mencari cari nama ayah di kontak ponsel dan menghubunginya.telpon langsung diangkat saat dering ke tiga.[“Halo putriku sayang, gimana keadaanmu? baru ayah ingin menelfonmu,”] ucap suara ayah diseberang sana.[“Benarkah? Aku menunggu telponmu dari kemarin ayah, kau bahkan tidak menelponku.”] kataku pura-pura merajuk.[“Maafkan ayah, sayang. Ayah kan sudah tua, wajarlah pelupa. Tapi ayah tid