Share

15. Kepiluan Bu Tsania

DI TENGAH keterperangahan, beruntung Ameena masih mampu untuk berakal sehat dengan bergegas kabur. Tapi, mengapa Ameena harus direpotkan demgan suatu kesialan? Meski sudah melangkah lebar, Ameena malah bernasib mengenaskan dengan berkahir ditahan Mario. Lalu, dalam satu sentakan, tangan kanan Ameena langsung ditarik dengan cekatan.

"Mau ngapain kamu, Mas?!" tanya Ameena dengan suara tidak bersahabat.

Mario tidak terpengaruh dengan kekasaran dan keketusan Ameena. Malah, Mario masih memiliki mental kokoh. Membuat Mario dibersamai kemudahan selama sedang berseru dengan lembut, "Aku kepengen mastiin sesuatu, Am."

Mulut Ameena masih dikunci dengan rapat sehingga bisa membuka kesempatan untuk Mario meneruskan, "Apakah kamu beneran udah akan menikah?"

"Memang bener, kok," ucap Ameena dengan serampangan, tetapi sudah cukup untuk membuat Mario merasa dihancurkan, sampai bisa menggeleng berulang secara tidak sadar.

"Aku tahu, Am. Ini, kamu cuma lagi nge-prank aku doang, 'kan?"

"Mas, dengerin ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status