Share

Part 23. Perjuangan untuk cita-cita Novi.

Aku Bukan Menantu Impian

Part 23. Perjuangan untuk cita-cita Novi.

Sudah menjadi tekad kami sekeluarga untuk membiayai kuliah Novi. Tapi nyatanya uang tabunganku hanya cukup untuk pendaftaran masuk. Sementara Novi juga harus ongkos untuk naik bis tiap harinya yang tidak sedikit.

"Wah berat juga membiayai kuliah Novi," ucapku pelan pada Mas Ridwan.

"Sabar Dek," selalu itu yang di ucapkan Mas Ridwan untuk membesarkan hatiku.

Memang aku harus banyak sabar. Fara saja begitu bersemangat membantu biaya Novi, masa aku mamanya malah lemah. Tidak. Aku tidak boleh lemah.

"Ma,,, akhir bulan, bayaran semester ini harus lunas ya?," kata Novi tadi pagi sebelum berangkat kuliah.

"Siaaap Buuu," jawabku menggodanya.

Padahal dag dig dug aku menjawabnya.

Karena aku sudah tak pegang uang sama sekali.

Tapi entahlah kalau Fara, mudah - mudahan dia masih pegang uang.

Dan siang hari ketika Mas Ridwan pulang untuk istirahat, aku langsung laporan.

"Mas, memangnya Mas Ridwan masih ada uang? Novi minta uang untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status