Share

Part 47. Bukan sakit biasa

Aku Bukan Menantu Impian

Part 47. Bukan sakit biasa.

Bang Rajak menangkap tubuh Andi sebelum tubuh itu menyentuh lantai.

"Istighfar, Mas," bisik bang Rajak.

Terdengar Andi mengucap istighfar beberapa kali.

Bang Rajak menuntunnya duduk di bangku panjang yang tersedia. Bang Rajak juga memberikan sebotol air minerali. Setelah meminumnya beberapa teguk. Andi nampak lebih tenang.

"Maafkan saya, ya Mas," suara bang Rajak lirih penuh khawatir.

"Kenapa Abang yang harus minta maaf?" tanya Andi.

"Tadi Mbak Fara minta saya, mengantarkan ke desa Pandansar, kerumah orangtuanya. Sebenarnya saya mau telfon mas Andi, saya ingin minta persetujuan. Tapi mbak Fara melarang. Katanya dia cuma sebentar, saya terpaksa mengantarkan. Di lampu merah, ketika motor saya berhenti tiba-tiba ada mobil menabrak kami dari belakang. Rupanya mobil itu mengalami rem blong, dan sekarang sudah di kantor polisi. sekarang sudah ada di kantor polisi, kami terpental dan maafkan saya ,Mas. Rupanya mbak Fara keguguran,"

" Su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status