Share

Luka

Mobil melaju perlahan, bersama rintik hujan yang turun teratur. Mas Fadil sesekali terdengar berdendang untuk mencairkan suasana. Baru saja hati ini merasa damai, lelaki itu kembali menabur garam di atas luka yang masih basah. 

"Kamu mau kan, tanda tangan surat nikah lagi?" tanyanya sembari mengulum senyum. 

"Astagfirullah, aku harus ngomong berapa kali. Pilih aku atau dia."

"Aku nggak bisa, aku mau kalian berdua. Ayah mohon Mah, Ayah ke bayang-bayang terus Melati. Ayah nggak bisa lupain dia," ucapnya sembari memelas. 

"Ayah harus berusaha, demi anak-anak. Itu semua tipu daya setan, Yah. Ayah sadar, setan menjadikan nikmat sesuatu yang dilarang oleh Allah. Kuatkan iman Ayah. Ayah pasti bisa."

"Sudahlah, kamu memang tidak mengerti Ayah. Jangan ceramah di sini!"

"Astagfirullah, setan apa yang sudah merasukimu?"

Mobil pun melaju dengan kecepatan tinggi dan hampir bertabrakan beberapa kali. Aku mengeratkan tangan pada sabuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bu Iim
iya kamu bodoh dan sangat bodoh,masih mau rujuk dengan laki² yang suka celup sana sini....sekali lagi bodoh!
goodnovel comment avatar
Mega Saripah
susah2 tinggal kan saja lelaki penghianat ...cari kehidupan lain ,cari kerja utk menghidupi anak2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status