Share

BAB 23

Beberapa hari kemudian keadaan Bu Melati mulai membaik. Rustam semakin gundah dengan kondisi Ibunya yang semakin membaik.

Dirinya belum siap menikahi Rianti karena harus menjaga hati Alya. Sementara, Ibunya sudah mulai menerima diri Rianti ketika dirinya telah melahirkan cucu mereka yang kembar.

“Aku harus bagaimana ini, oh Tuhan!” Sejak tadi pagi dirinya selalu mondar mandir di dalam kamarnya.

“Buka pintunya, Tam!” ucap Ibunya dari luar.

“Ma-maaf Bu, Rustam lagi sibuk kerja tugas kuliah,” balasnya dari dalam kamar.

“ Jangan bohong kamu, Tam! Ibu sudah tahu semuanya ternyata kamu diam-diam ambil cuti kuliah.”

Ibunya segera mendorong pintu kamar Rustam. Dirinya berusaha hendak masuk kamar anak lelakinya tersebut.

“ Bu, kali ini Rustam ingin sendiri. Aku tak mau diganggu. Pergilah menjauh dari kamarku!” Disuruh Ibunya agar pergi. Namun, Bu Melati segera mencari kunci serep pintu kamarnya.

Pintu akhirnya terbuka. Mulut Rustam yang masih menganga kaku ketika melihat tingkah Ibunya yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status