Semua Bab Menentang Dunia: Bab 31 - Bab 40
81 Bab
Awal Perjalanan Balas Dendam
Sekitar satu minggu Yira terus mengurung diri di dalam kamar akhirnya, dia bersedia untuk keluar meski itu karena bujukan dari Xieyun. Dia berjalan dengan tatapan kosong dan perasaan hampa sehingga, tanpa sengaja dia menabrak Xuan di depannya. "Maaf." Ucap Yira dingin sambil menunduk "Kamu kenapa?" Tanya Xuan dengan sedikit khawatir "Aku baik-baik saja, aku pergi dulu." Jawab Yira sambil berjalan melewati Xuan begitu saja tanpa menatapnya 'Tidak biasanya dia seperti itu.' Batin Xuan melihat perubahan Yira setelah satu minggu tidak bertemu. Yira berjalan melewati para murid yang sedang berlatih, tanpa ekspresi apapun dia menatap seorang murid perempuan yang sekilas mirip dengan adiknya. Dia terdiam sesaat menatap serius murid tersebut, tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipinya. 'Tunggu aku.' Batin Yira menyeka air matanya dan menatap langit ibu yang cerah Yira terus menelusuri sepanjang tempat latihan mencari ibu dan ayahnya, ada yang ingin dia bicarakan dengan mereka. Se
Baca selengkapnya
Percobaan Pembunuhan
'Iblis?!' Batin Xieyun sambil bersikap waspada. 'Kenapa iblis-iblis ini disini? Apa mereka menjemput A-yun pergi?' Batin Yira waspada dengan para iblis itu. "Untuk apa kalian disini?!" Tanya Xieyun penuh pekenan. "Kami hanya mematuhi perintah Kaisar untuk menangkap wanita itu." Balas salah satu dari mereka. "Aku?!" Saut Yira terkejut. "Maafkan kami tuan muda, kami hanya mematuhi perintah." Ucap salah satu dari iblis itu yang sepertinya pemimpin mereka. 'Tuan muda?' Batin Yira penarasan."Serang!" Perintah sang pemimpin pasukan. Mereka bertarung di dalam kepungan para iblis, Yira cukup kesulitan menghadapi para iblis ini begitu juga dengan Xieyun. Ternyata ayah Xieyun tidak mengirim pasukan biasa melainkan, dia mengirim pasukan khusus untuk menangkap dan memawa Yira ke Alam Iblis. Xieyun tidak habis pikir dengan kelicikan ayahnya demi menjadikannya orang paling kejam, dia rela membuat putranya mengalami penyiksaan dan rasa sakit batin. Xieyun membunuh mereka satu persatu dengan
Baca selengkapnya
Keras Kepala Yang Sama
"Ayah! aku pulang," Teriak Xiao Xuan yang kembali ke rumahnya yaitu Kerajaan Ignis Ventus. Di sepanjang jalan para prajurit memberi hormat kepadanya, dia terus berlarian mencari ayahnya. Dia mendatangi setiap ruangan yang sering ayahnya datangi namun, yang dicari tidak juga ketemu. "Dimana ayahku?" Xuan bertanya kepada pelayan wanita yang berpapasan namun, pelayan tersebut menggeleng tidak tahu. Dia terus menyusuri rumahnya hingga, dia ingat satu-satunya tempat yang belum dia datangi. 'Makam Ibu." Gumam Xuan dan langsung berlari menuju kesana. Sesampainya disana dia melihat punggung ayahnya yang sedang mendoakan mendiang ibunya. Dia melepas alas kakinya, dia masuk dan berlutut ikut mendoakannya didepan papan roh ibunya. Dia menunduk sedikit sedih mengingat sosok ibunya yang sudah tiada. "Nak, kamu kembali?" Xiao Xing terkejut kala dia berbalik telah mendapati putranya berada dibelakangnya. Dia memeluk Xuan dan sesekali memuji putranya itu, Xuan hanya tersenyum dan membalas pelukan
Baca selengkapnya
Tujuan Kedatangan Yira
Dua hari sebelumnya.... Yira dan Xieyun sudah sampai di Sekte Lan, sebelum menemui Yanwei dan Ruyan mereka memilih untuk berkeliling pasar. Keadaan yang sekarang berbeda jauh dengan lima tahun lalu saat masih dibawah kepemimpinan Yinwei. 'Kelihatannya dia memang lebih cocok,' Yira memuji Yanwei sambil berjalan-jalan bersama Xieyun. Yira tersenyum menatap Xieyun yang tampaknya sudah tidak marah lagi. "Benar pasar ini menjadi kondusif," Xieyun menyahuti pujian Yira terhadap Yanwei. Xieyun berjalan ke sebuah toko aksesoris, dia melihat anting panjang berbentuk kristal salju berwarna biru. Xieyun membelinya dan segera menghampiri Yira. Yira sedikit kebingungan saat Xieyun mengajaknya untuk menepi kemudian, Xieyun menunjukan anting yang dia beli kepada Yira. Yira tersenyum antusias menatap anting itu dan berkata "Wah... cantik sekali." "Apa kamu suka?" Pertanyaan Xieyun dibalas dengan senyuman dan anggukan oleh Yira. Xieyun merasa senang kala Yira menyukai hadiah yang dia belikan kemud
Baca selengkapnya
Festival Lampion
Xieyun menekan efek kutukan yang Yira derita, dia hanya bisa menekannya sementara sebelum dia menemukan cara untuk menyegel kutukan itu dengan waktu lama. Xieyun tidak menyangka bahwa kutukan ini begitu kuat dan sangat menyiksa. Sedangkan Yira tetap tak sadarkan diri walaupun, kutukan yang menyerang jantungnya telah ditekan. Xieyun menebak bahwa karena efek kutukan ini Yira mulai berhalusinasi dalam mimpinya sehingga, butuh waktu untuk dia sadar. *Mimpi Yira* Yira melihat seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Bing Eira, murid langsungnya bersama seorang laki-laki yang tidak dia kenal. Dia melihat muridnya itu menggendong seorang bayi yang cantik, dia tersenyum meihat hal itu. 'Ibu,' Reflek Yira menyebutnya ibu, selain itu Yira juga merasa tersentuh dan meneteskan air mata entah apa alasannya, dia merasa bayi itu adalah dirinya. Melihatnya saja membuat Yira seperti merasakan sentuhan ibu dan ayahnya. Tiba-tiba suasana yang tenang itu berubah menjadi medan perang, disana di
Baca selengkapnya
Pertemuan Saudara
Yira yang mendengar kabar bahwa Xuan telah datang membawa pasukan khusus dari kerajaan segera menemui Xuan dan menyambutnya. Xieyun dan Yanwei pun hadir untuk menyambut Xuan. Yanwei merasa sedikit familiar dengan wajah Xuan. "Akhirnya kamu datang juga, ada yang ingin aku kenalkan padamu," Yira tersenyum tipis sambil memandu Xuan menemui Yanwei. Yira memperkenalkan Yanwei pada Xuan, begitu sebaliknya. "Aku merasa familiar, siapa namamu anak muda," Yanwei bertanya dengan sopan sembari perlahan berusaha mengingat bahwa wajah Xuan sedikit mirip dengan seseorang yang dia kenal. "Namaku Xiao Xuan." Xuan menjawab dengan santai namun sopan. 'Xiao Xuan, Xiao..." Yanwei masih berusaha mengingat namun, sahutan Yira tiba-tiba membuyarkan lamunannya. "Dia putra Raja Xiao Xing dari Ignis Ventus." "Benarkah?" Mata Yanwei berbinar kala mengetahui latar belakang dari Xuan, Yanwei mendekati Xuan dan memeluknya, dia merasa terharu bisa bertemu dengan keponakannya. Pasalnya semenjak ibunya tiada dia
Baca selengkapnya
Benda Yang Sangat Berarti
Yira yang berdiri di sebelah kanan melepas tusuk konde pemberian Xieyun yang merupakan peninggalan ibunya. Sedangkan Yira yang satunya mengeluarkan sebuah mainan beruang kecil berwarna biru. Yira yang berada di kanan Xieyun terkekeh, menertawakan barang dikeluarkan wanita dihadapannya. "Apa kamu bercanda, itu kamu sebut berharga?" Setelah mendengar kalimat tersebut terlontar dari mulut Yira yang berada disisi kanannya, dia mulai menampakkan senyumnya. "Kenapa dia tersenyum?" Yanwei kembali berbisik ditelinga Ruyan. Ruyan yang kesal suaminya selalu berbisik, lantas menegurnya dan berkata, "Diamlah! Kita lihat apa yang Xieyun lakukan." "Aku sudah tahu siapa yang asli." Ucapan Xieyun membuat seluruh orang penasaran dan jantung Yira yang asli mulai berdetak kencang karena dia takut tidak akan dipilih. Dia menarik nafas dalam lalu membuangnya berusaha menenangkan diri. 'A-yun aku percaya padamu.' Xieyun berjalan ke arah kanan, Yira yang berada disana merasa sangat percaya diri bahwa X
Baca selengkapnya
Mengutarakan Sebuah Perasaan
Setelah mendengar suara Xieyun mengatakan bahwa benda berharga miliknya telah ditemukan, Yira segera keluar dari Lautan Kesadarannya. Dia berdiri dan bergegas menghampiri Xieyun yang sedang memegang mainan beruang tersebut. "Sudah ketemu," Ucapan Yira terdengar begitu senang, senyumnya merekah menghiasi wajah cantiknya. Membuat Xieyun yang melihatnya merasa tidak sabar untuk menciumnya, saat dia hendak mencium kening Yira tiba-tiba seseorang memanggil. "Yiyi!" Yira menoleh ke asal suara ternyata Xuan yang memanggilnya dari kejauhan. Aksi Xieyun berhasil Xuan gagalkan, membuat Xieyun merasa kesal sambil menatap kearah Xuan. "Ada apa?" Yira menyahuti panggilan Xuan yang berada jauh dibelakangnya. Xuan melambaikan tangannya mengisyaratkan Yira untuk menemuinya namun, Yira kembali menatap Xieyun mencari persetujuan. Xieyun hanya diam dengan tatapan lurus menatap Xuan, Yira yang mengerti arti diamnya Xieyun pun ikut diam tidak bergerak dari tempatnya. Xuan yang melihat Yira hanya diam
Baca selengkapnya
Pertarungan Yang Dinantikan
Xieyun mengajukan dirinya untuk berduel dengan Yu Shao, selain bertujuan memenangkan hati Yira dia juga akan mengekspos kelemahan milik Yu Shao jika nantinya Yira diharuskan bertarung dengan Yu Shao. Xuan yang berdiri disamping Yira tidak tinggal diam. "Aku saja yang maju," Xuan memaksakan dirinya untuk berduel, dia tidak ingin dianggap remeh di hadapan Yira. Selain itu hanya ini kesempatannya untuk mendapatkan Yira. Meski hari ini dia harus tewas sekalipun dia tidak akan mundur. Yira sontak terkejut dengan Xuan yang nekat ingin berduel, padahal ranah mereka berbeda tiga tingkat, tidak hanya itu mereka bahkan tidak mengetahui mungkin saja Yu Shao menyembunyikan sesuatu. "Kak..." Yira berbisik dan menatap Xuan sembari menggeleng. Yira tidak ingin mempertaruhkan nyawa siapapun dalam pertarungan ini. Namun tekad Xuan sudah bulat Yira tidak bisa menghentikannya. "Meski aku harus mati hari ini aku tidak masalah," Ucapan Xuan membuat Yira terkejut dan merasa bersalah dengan kakak seperg
Baca selengkapnya
Akhir Yang Tidak Diharapkan
Dalam kobaran api yang begitu besar, Xieyun dan Yu Shao melanjutkan pertarungan mereka. Xieyun memaksa Yu Shao untuk mengeluarkan Api Iblis Neraka tersebut, karena jika benda tersebut tetap berada ditubuhnya maka Yu Shao akan sepenuhnya terpengaruh oleh Iblis. "Keluarkan benda itu!" Xieyun masih berniat baik kepada Yu Shao meski dia tahu bahwa orang di depannya adalah musuh Yira. Berkali-kali memaksa namun, Yu Shao sangat keras kepala. "Heh... katakan saja jika kamu menginginkannya. Jangan mengucapkan alasan yang tidak masuk akal!" Yu Shao tetap tidak mempercayai ucapan Xieyun. "Aku tidak akan membiarkan dia mendapatkan bidak sepertimu!" Xieyun menyerang Yu Shao dengan brutal. Dia tidak akan membiarkan ayahya menjadikan Yu Shao sebagai bidaknya. Jika itu sampai berhasil maka Alam Dewa akan dalam bahaya. Pilihan satu-satunya adalah mengeluarkannya secara paksa!'Baiklah jika itu mau mu!' Xieyun menggunakan sihir Bulan miliknya untuk pertama kali. Dia memejamkan matanya memusatkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status