Все главы FROM THE WEDDING HALL: Глава 51 - Глава 60
115
51: KEPERGOK EDO
Dunia Remy benar-benar hening, yang terdengar hanya decapan bibirnya yang terus menginvasi bibir Nesia tanpa memberi kesempatan gadis itu untuk menghindar apalagi mengelak sama sekali. Sungguh, kelembutan ini demikian memabukkan. Apalagi ketika dia semakin merasa berhasrat.Meski sesungguhnya Nesia ingin menghindar, namun dia tak bisa melakukannya karena Remy benar-benar menutup aksisnya untuk bergerak. Dia hanya mencoba mengelak serangan bibir Remy, namun berujung menyerah karena nyatanya Remy begitu pandai menggiringnya menuju pada sebuah rasa nyaman dan indah yang membanjir di segenap jiwa raga Nesia.Namun kenyamanan itu harus terhenti ketika terdengar tepukan tangan yang terasa membahana karena keheningan ruangan itu. Seketika Remy menghentikan ciumannya namun bibirnya masih menempel lembut di bibir Nesia yang gemetar. Uniknya, Nesia buru-buru membuka matanya yang tadi terpejam selama beberapa menit.Apakah dia juga menikmati kenyamanan dan rasa baru yang diberikan Remy?“Mungkin
Читайте больше
52: KEPERGOK SINTA
Edo segera keluar dari ruangan Remy demi jengah melihat kedua orang itu tarik ulur dalam hubungan mereka yang unik. Atau aneh?“Kamu benar tak bisa main ponsel?” tanya Remy menoleh pada Nesia yang duduk mematung di sebelahnya.“Tuan Remy yang baik, mungkin Anda sebaiknya melihat bagaimana kamar kost saya yang yang menyedihkan agar Anda melihat bagaimana mungkin saya bisa membeli barang semewah itu,” jawab Nesia dengan kesal.Remy tersenyum dan mengangguk-angguk kecil.“Boleh juga. Mungkin nanti kalau aku ada waktu longgar, kita akan jalan-jalan ke rumah kost kamu,” ujar Remy dengan senyum mengejutkan.Nesia tertegun menatap Remy. Tangannya dengan spontan meraba kening Remy, membuat pria itu spontan memundurkan kepalanya. Tidak hanya itu, karena tidak terbiasa diperlakukan seperti itu, dengan sigap Remy menerkam Nesia hingga gadis itu terdorong ke sofa, sementara Remy nyaris menelungkup di atasnya. Mata Nesia terbelalak terkejut dan seketika dia berdebar kencang.“Apa … apa yang akan A
Читайте больше
53: TAK BISA MENAHAN DIRI
Keluar dari ruangannya, Remy mendadak menjadi laki-laki menyebalkan karena tak sedetik pun dia melepaskan genggaman tangannya pada tangan Nesia. Padahal gadis itu jelas-jelas ingin sekali menarik tangannya. Melewati meja kerja Livi, jelas Nesia memerah mukanya karena malu dengan sikap Remy.Namun, bukannya Remy melepaskannya. Dia malah semakin erat menggenggamnya. Melewati ruang berisi karyawan yang sebagian besar pekerjanya masih di kubikelnya masing-masing, Remy acuh tak acuh menarik tangan Nesia.Tentu saja hal ini menarik perhatian para karyawan yang lantas mengambil ponsel masing-masing untuk bergosip mengenai betapa kecilnya istri bos mereka. Tak luput juga bahwa bos mereka banyak berubah menjadi sedikit ramah, bahkan sudah membawa gadis ke kantor. Namun yang membuat mereka —para karyawan itu— heran adalah bahwa istri bos mereka yang sangat sederhana.“Nggak nyangka, ya? Bu bos kita masih belia banget?” ujar salah seorang pegawai di room chat kantor.“Iya. Pantesan sama pak bos
Читайте больше
54: SALAH PAHAM
Seperti yang selalu Remy lakukan, dia yang selalu lepas kendali itu tak juga menahan dirinya untuk memagut bibir Nesia ketika dia menginginkannya. Nesia yang selalu tak siap itu juga tak bisa mengelak lagi. Meski sekuat tenaga dia berusaha mendorong tubuh lelaki itu, nyatanya Reny tetap saja menang dan dominan atas dirinya. Berada di dekat Remy lama-lama bisa membuat Nesia mati mendadak karena jantungan dengan sikap dadakan Remy.Baru setelah Nesia bisa menguasai keadaan, dengan serta merta dia menggigit bibir Remy yang terus memagutnya tanpa henti, sehingga membuat laki-laki itu mengerang kesakitan.“Sial!” umpat Remy sambil melepaskan pagutannya. Remy memegang bibirnya dengan tangannya, merasakan perih atas gigitan Nesia yang sejujurnya mendebarkan itu. Entahlah, rasa sakit itu menyulut sesuatu yang lama terdiam di lorong hatinya.Nesia yang terengah lemas kehabisan oksigen hanya bisa berdiam diri di tempatnya, menghela napas untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya agar paru-paruny
Читайте больше
55: BERTEMU TITA
Setelah mendapatkan sebuah cincin belah rotan yang pas dengan jari Nesia, Remy kembali menggenggam tangan istri kecilnya itu keluar dari toko berlian. Meskipun Nesia sebenarnya keberatan dengan pegangan tangan Remy itu, namun lagi-lagi Remy selalu dominan.Remy bukannya tak tahu dengan usaha melepaskan diri Nesia, tetapi pria itu memang sengaja mengeratkan pegangannya, membuat Nesia semakin cemberut.“Saya juga nggak bakal melarikan diri lagi, Om?” seru Nesia dengan suara tertahan.Spontan Remy menoleh dan menunduk untuk menatap Nesia sambil berjalan itu.“Eh, aku suami kamu, ya? Kenapa manggilnya om?” Remy bertanya dengan penekanan suara.“Sepertinya kesimpulan pelayan tadi masuk akal, kan? Apa salahnya saya panggil dengan sebutan om? Bukannya Anda meminta saya untuk tidak memanggil tuan?” Nesia tak mau kalah adu argumen.“Ya, tapi nggak harus om juga, kan? Kamu bisa panggil aku dengan sayang, dengan mas, dengan abang atau dengan sebutan honey mungkin?”Spontan Nesia mencibir.“Honey
Читайте больше
56: KEBISUAN
Sepanjang perjalanan menuju pulang, Nesia memilih untuk lebih banyak diam. Demikian juga dengan Remy. Laki-laki itu sedang menelaah hatinya, mengapa begitu kesal saat mendengar nama Vino yang setiap saat datang ke kontrakan Nesia hanya untuk menanyakan kabar perempuan ini.‘Siapa Vino? Apakah mereka sepasang kekasih?’Dan hati Remy mendadak cemburu ketika membayangkan bahwa Nesia memiliki kekasih, bahwa Nesia mungkin saja masih mencintai laki-laki bernama Vino itu.Sementara itu, pikiran Nesia juga berkelana dan rumit. Dia memang tak sempat mengatakan apapun pada Tita mengenai pernikahan sialan yang membuatnya terbelenggu seperti ini karena memang dia tak pernah bisa menemui Tita. Dan untuk menghubungi Tita, ponsel jadul Nesia entah dimana rimbanya karena saat pernikahan dan pingsan itu, Nesia kehilangan ponselnya.Namun, untuk saat ini Remy tidak akan bertanya mengenai siapa Vino. Dia tahu bahwa hati Nesia sedang tidak baik-baik saja. Maka Remy berniat memberi waktu pada perempuan it
Читайте больше
57: HARUSKAH BERTERIMA KASIH
Beberapa menit sebelumnya …Remy usai membersihkan diri kemudian turun untuk makan malam. Ketika keluar dari kamarnya, dia menatap pintu kamar Nesia yang masih tertutup. Bahkan semenjak tadi dia tak mendengar adanya aktivitas di kamar sebelahnya itu. Lukas berjalan pelan menuju ke kamar Nesia. Tangannya bahkan sudah terulur hendak mengetuk pintunya, namun tiba-tiba Remy mengurungkan niatnya.Setelah berpikir sejenak, Remy melangkah meninggalkan depan kamar Nesia menuju ke bawah. Seperti biasa, Lukas sudah menunggu di sana bagaikan hidangan di atas meja yang selalu ada sebelum dia datang.“Nyonya Nesia tidak turun, Tuan?” tanya Lukas.“Tidak. Mungkin belum.” Remy menjawab singkat.“Apa perlu saya panggil untuk makan malam?” Lukas menawarkan solusi.Remy terdiam sesaat kemudian menggeleng. “Tidak perlu. Nanti biar aku yang membawakan makanannya,” jawab Remy dengan datar.Mendengar hal ini tentu saja Lukas tertegun. ‘Remy mengantar makanan lagi? Hei, apa yang terjadi dengan abang tirinya
Читайте больше
58: TAWARAN PERSAHABATAN
Ditatap dengan demikian intens, tentu saja Remy merasa canggung meskipun jelas dia bukan laki-laki yang minder. Tapi jelas tatapan Nesia yang seperti ini menimbulkan tanda tanya besar di kepala Remy. Kalau saja tatapan itu bermakna kagum dan jatuh cinta, sepertinya bukan hal yang aneh.Tapi tatapan ini? Maknanya beda, hingga Remy terpaksa bertanya dengan wajah yang dibuat datar.“Mengapa kamu menatapku seperti itu? Apa kamu tak punya cara lain untuk menutupi rasa terpesonamu itu?” Remy bertanya dengan penuh percaya diri, membuat Nesia hampir saja menyemburkan makanan yang ada di mulutnya.“Saya? Kagum sama Anda, Tuan Remy?” Nesia balik bertanya dengan nada mencemooh.Seketika wajah Remy memerah.‘Sialan betul gadis ini. Dia selalu punya cara yang tepat untuk menjatuhkanku,’ batin Remy kesal sekaligus malu.“Memangnya makna apalagi yang membuat kamu menatapku seperti orang lapar begitu?” Remy jelas tak mau kalah, apalagi mengalah.Nesia tersenyum geli sekaligus kesal melihat rasa perca
Читайте больше
59: LUKAS CEMBURU
Awalnya, tawaran Remy memang cukup menggiurkan untuk diterima. Namun permintaan lelaki itu untuk dipanggil ‘sayang’ membuat Nesia cemberut sekaligus kesal. Nesia menyesal mengapa harus bertemu dengan pria yang memiliki rasa percaya diri sedemikian tinggi.“Eh, Tuan Remy. Saya masih berencana untuk setuju. Tapi panggilan sayang ini ….” Nesia tidak meneruskan kalimatnya.Remy tersenyum melihat Nesia yang terlihat kesal tetapi tak bisa melanjutkan kalimatnya, bahkan terlihat putus asa. Remy benar-benar gemas dibuatnya. Ingin rasanya Remy menerkam gadis di depannya itu dan merasakan lagi kelembutan bibirnya yang memabukkan. Dan kali ini Remy benar-benar sedang berencana untuk menjerat gadis ini untuk tetap berada di sisinya, mewarnai hidupnya yang selama ini selalu sama.“Baiklah. Jadi kamu ingin memanggil aku dengan sebutan apa?” tanya Remy mencoba berkompromi.Seketika wajah Nesia menjadi cerah.‘Bagaimana jika saya memanggil dengan sebutan om?” Mata Nesia yang berbinar benar-benar memb
Читайте больше
60: TEMAN TAPI MESRA
Remy kembali gelap mata kali ini. Dan ini selalu terjadi, setiap kali dia memagut bibir Nesia yang masih begitu polosnya itu. Yang bahkan tak pandai membalas pagutannya tapi berhasil membuat Remy merasa tak cukup hanya dengan semenit atau dua menit. Namun, kali ini Remy benar-benar gelap mata.Tawaran persahabatan yang dia berikan pada Nesia sepertinya disetujui oleh gadis itu tanpa diurai ulang apakah menguntungkan atau tidak. Memang sekilas ini menguntungkan Nesia karena mereka bisa berteman, tetapi Nesia tak menyadari bahwa Remy ingin mengikat Nesia dengan cara seperti ini.Nesia yang biasanya selalu bodoh urusan ciuman, kini bahkan terbuai oleh kemahiran Remy mengolah emosinya sehingga berhasil membangkitkan sisi sensitifnya, membuat Nesia seolah lupa diri. Pria itu hendak berbuat lebih jauh karena hasratnya nyaris tak terbendung ketika ponselnya tiba-tiba berbunyi.Spontan, Remy menghentikan aksinya dan Nesia bagai tersadar dari hipnotis yang membuaikan itu. Keduanya saling panda
Читайте больше
Предыдущий
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status