All Chapters of Rahasia Gelap Kekasihku : Chapter 51 - Chapter 60
80 Chapters
Bab 50
Sudah satu jam lebih berlalu, namun Arsen masih yakin bahwa Claire belum meninggal. Pria itu tetap menunggui Claire di ruang jenazah, dan itu membuat Leo kasihan sekaligus sedih. Ia memang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa sepupunya meninggal, tapi ia berusaha kuat untuk tegar. Berbeda dengan Andreo dan Laura yang langsung pingsan karena tak kuat menghadapi kenyataan. Selama satu jam itu, Arsen terus saja mengoceh tak karuan sambil sesekali menciumi punggung tangan gadis itu. Air matanya kembali menetes dan cepat-cepat ia menghapusnya.“Kalau saja kita hidup di dunia fiksi, pasti Claire bisa hidup lagi,” ucap Josh lalu terkekeh di sebelah Leo, namun setelah itu bibirnya bergetar dan air matanya kembali mengalir.“Aku juga berharap seperti itu. Tapi inilah realitasnya, Josh. Tak ada yang bisa kembali dari kematian, kecuali Tuhan memang benar-benar mau menunjukkan kuasa-Nya pada manusia sok tahu seperti kita,” sahut Leo dengan suara serak.Josh kembali terkekeh sambil mengu
Read more
Bab 51
“Aku melihat ada seorang laki-laki yang tingginya sekitar 20 meter. Berpakaian serba putih dan rambutnya juga putih sepunggung, tapi dia masih muda. Dia tersenyum padaku. Awalnya aku takut, tapi dia hanya diam di sebelah bukit,” jawab Claire dengan senyum tak lepas dari bibirnya.“Apa dia lebih tampan dari aku?” Arsen mengerutkan keningnya seraya mencibir.“Jangan konyol.” Claire terkekeh kecil. “Setelah itu, tiba-tiba saja aku berada dalam kegelapan yang menakutkan.”Arsen membelalakkan matanya. “Serius? Aku juga sempat mendapatkan penglihatan soal itu. Yah, kupikir itu cuma halusinasiku saja setelah kau dinyatakan meninggal oleh dokter,” ucapnya lalu tersenyum masam.“Hanya sebentar saja aku berada dalam kegelapan. Setelah itu aku berada di sebuah rumah serba putih. Aku seperti terperangkap dalam rumah itu dan tak bisa keluar.” Claire berdehem sejenak. “Lalu aku mendengar alunan musik yang membuat rumah itu bercahaya. Saat seseorang menyanyikan sebuah lagu, terdengar seperti se
Read more
Bab 52
Arsen menaikkan kedua alisnya saat melihat sahabatnya. Pria itu melangkah mendekatinya, lalu saling menepuk bahu sembari bersalaman.“Kau harus melihat keadaan Tania kapan-kapan. Dia benar-benar sendirian saat ini. Josh pun sudah mulai luluh hatinya dan mau kembali menerima gadis itu di rumahnya,” ucap Leo pada Arsen sebelum mencium kening Claire.“Dia sendirian? Kenapa tidak kau ajak kesini saja?” tanya Claire lalu tersenyum saat Paul menghampirinya.“Kau tidak sedang bercanda, kan? Dia pernah melukaimu, Claire. Seharusnya kau....”“Arsen, dia melakukannya dalam keadaan tidak sadar. Akulah yang seharusnya meminta maaf padanya, karena James sudah melukainya terlalu jauh,” potong Claire sembari tersenyum.Paul memeluk gadis itu dan mengusap rambutnya. “Inilah kenapa aku merindukanmu. Satu-satunya pasien yang membuatku ingin segera menyelesaikan urusanku untuk menemuimu. Setelah kau sembuh, kita akan kembali melakukan terapi. Semoga saja James sudah tidak lagi muncul.”“Ah, aku m
Read more
Bab 53
Seminggu sebelum berangkat ke RusiaLaura menatap pria yang selama ini menghuni hatinya dengan wajah datar dari balik jendela kamar rawat. Meskipun wajahnya terlihat datar, namun batinnya berkecamuk dan rasa takut sedikit menyelinap di hatinya. Bayangan mengenai dirinya yang diserang oleh Sergio dengan menggunakan pecahan kaca terus menghantuinya setiap malam, membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang. Setiap hari ia bermimpi buruk dan selalu terbangun dengan berteriak. Sebisa mungkin ia berusaha untuk menyembunyikan traumanya pada siapapun, karena ia tidak ingin membebani pikiran ayahnya. Claire yang masih belum kunjung bangun membuatnya menyembunyikan semuanya dan berusaha untuk bersikap baik-baik saja di hadapan semua orang.Yang mereka tahu, Laura hanya mengalami luka fisik dan sedang dalam masa pemulihan. Tidak ada yang boleh tahu mengenai kondisi mentalnya yang jauh dari baik-baik saja. Apalagi setelah ia tahu bahwa ada janin di dalam perutnya. Berkali-kali ia berusaha untuk
Read more
Bab 54
Hari H persidangan Sergio Setelah dua minggu Sergio dirawat di rumah sakit Cannon Beach, pihak kepolisian Rusia membawa pria itu kembali ke Moscow dengan pengawalan ketat. Meskipun kondisi fisik Sergio belum sepenuhnya pulih, namun pria itu sudah bisa berjalan sendiri meskipun dengan kaki yang pincang. Laura datang sebagai saksi di persidangan pria itu didampingi oleh pengacara yang dipilihkan Leo. Seharusnya Andreo juga datang sebagai saksi, namun pria itu masih dalam masa pemulihan dan belum kuat menempuh perjalanan jauh karena fisiknya melemah. Akhirnya Andreo memberikan kesaksiannya melalui teleconference.Sedangkan untuk Claire, tentu saja dia tidak bisa hadir dalam persidangan karena masih koma di rumah sakit. Dokter sudah memberikan keterangan resmi dan dokumen itu dibawa oleh pengacara Laura beserta bukti-bukti berupa foto-foto luka fisik di seluruh tubuh Claire, juga bukti rekaman CCTV di hotel tempat kejadian perkara. Seluruh keterangan saksi dan bukti-bukti dari para kor
Read more
Bab 55
Seorang gadis berambut brunette ikal dengan gaun panjang berwarna biru navy yang dilapisi dengan blazer hitam dan mengenakan sepatu boot hitam, berjalan dengan penuh percaya diri mendekati meja sekretaris CEO sebuah hotel ternama di kota Portland. Ia melihat sekretaris yang tengah sibuk dengan pekerjaannya itu segera berhenti ketika tubuhnya sudah sampai tepat di hadapan wanita itu. "Leo ada? Aku ingin bertemu dengannya," tanyanya dengan ramah. Ia melepaskan kacamata hitam yang dikenakannya dan memegangnya dengan tangan kiri. Wanita berambut coklat itu melihat penampilannya dari atas sampai bawah dengan pandangan meremehkan. "Sudah membuat janji?" tanya sekretaris itu dengan nada sedikit tidak bersahabat. Ia mengernyit heran. "Haruskah aku membuat janji jika ingin bertemu dengannya?"Wanita itu semakin menatapnya dengan sinis, lalu mendengkus. "Selera Leo ternyata menurun. Dia sekarang beralih pada gadis remaja, heh? Kau menjadikan dia sebagai sugar daddy?" Wajah ramah itu langs
Read more
Bab 56
23 Maret 1997Dear Arsen,Semoga Rahmat Tuhan selalu bersamamuBagaimana kabarmu, Nak? Semoga masih baik-baik saja. Ibu pergi dari rumah bukan karena ingin menjemput Tania, melainkan karena Ibu sudah tidak bisa lagi hidup bersama Juan. Perlu kau ketahui, bahwa Juan bukanlah ayah kandungmu. Dia yang membuat ibu dan ayah kandungmu berpisah karena keegoisannya. Sebenarnya ibu ingin mengajakmu serta pergi dari rumah itu, tapi dia malah mengancam akan menyakitimu. Mengenai Tania, jangan khawatir. Adikmu berada di rumah ayah kandungmu. Berharap saja semoga istri ayah kandungmu tidak menyakitinya. Jika surat ini sampai di tanganmu, segeralah pergi dari rumah dan jangan sampai Juan mengetahuinya. Ibu tidak ingin kau terkena pengaruh buruk darinya, Nak. Ibu sudah menyiapkan semuanya, kau hanya tinggal pergi ke rumah Nenek Stephanie yang ada di Manhattan. Setelah kau sampai di sana, ibu akan menjemputmu bersama dengan ayah kandungmu. Oh iya, saat ini kami sedang berada di Portland. Sayang se
Read more
Bab 57
Selama dua jam, Claire dan Leo menceritakan apa yang mereka alami secara bergantian. Athena yang mendengar kisah itu tidak henti-hentinya meneteskan air mata, terkadang memeluk Daniel untuk mencari tempat bersandar. "Sekarang semuanya sudah selesai. Juan sudah dipenjara, begitu juga dengan Sergio. Tania tinggal bersama Josh karena Arsen masih belum memaafkan gadis itu," kata Leo. Claire menatap Athena sambil meringis merasa tak enak. "Maafkan aku. Gara-gara aku, Arsen menjadi enggan untuk memaafkan Tania.""Tidak, itu bukan salahmu, Claire. Justru aku yang minta maaf. Aku mewakili Tania meminta maaf yang sebesar-besarnya padamu," sahut Athena sambil melepaskan pelukannya pada Daniel. "Semua ini karena ulah Viviana dan Juan. Mereka benar-benar saudara keturunan iblis yang begitu kejam. Kalau bukan karena mereka, tentu anak-anak kita tidak akan menderita. Claire juga tidak akan memiliki alter ego," ujar Daniel. "Sayang, kenapa kau tidak menyiapkan makan siang dan mengajak tamu kita u
Read more
Bab 58
"Kalian telat sepuluh menit. Aku tidak bisa mentoleransi hal ini," kata Claire dengan wajah kesal sambil bersedekap. Arsen datang sendiri dengan mengendarai mobil pribadinya, sedangkan Josh datang bersama Tania dengan mobil milik Leo. "Maafkan kami. Aku masih harus menemui Leo untuk mengurusi masalah hotel dan Tania harus menyelesaikan shiftnya," jawab Josh dengan senyuman paksa di bibirnya. "Hmm? Kau kira aku percaya begitu saja? Leo bahkan sudah datang sejak satu jam yang lalu dan dia bilang kau tidak ada kesibukan sama sekali. Apalagi Tania, kau bahkan tidak ada jadwal bekerja hari ini," tukas gadis itu dengan sebelah alis terangkat, memberikan mereka tatapan intimidasi. Arsen bahkan langsung berhenti di tempatnya ketika melihat tatapan itu. Tatapan yang pernah dia lihat ketika James dulu mengambil alih kesadaran kekasihnya. Mereka bertiga saling pandang, entah kenapa mereka takut pada Claire saat ini. Tidak biasanya gadis itu mengeluarkan aura yang menyeramkan. Tania langsung
Read more
Bab 59
Seandainya Juan masih berkeliaran di sekitarnya, maka Arsen tidak akan segan-segan untuk memberikan pelajaran pada pria tua itu. Sungguh, mendengar cerita dari ibu dan ayah kandungnya di masa lalu membuatnya ingin sekali membunuh Juan saat ini juga. Jika dulu dia sangat membenci James, maka sekarang dia justru berharap James ada untuk memberikan pelajaran pada b*jingan itu. Manusia paling egois yang sudah memisahkan dia dari kedua orangtuanya hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Ia juga tidak pernah menyangka bahwa ternyata Tania pun mengalami hal yang serupa, bahkan leher gadis itu dulu pernah terluka sampai berdarah ketika Juan meletakkan pisau di lehernya untuk mengancam ibu mereka. Demi Tuhan, Tania bahkan masih balita saat itu dan tidak tahu apa-apa! "Dasar iblis!" pekiknya sambil memukul kemudi mobil dengan sekuat mungkin, hingga tanpa sengaja membunyikan bel panjang yang mengagetkan pengendara lain. Dia benar-benar ingin pergi ke Brooklyn saat ini juga dan menghajar
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status