Lahat ng Kabanata ng Pernikahan Kontrak untuk Wanita 1 Juta Dolar : Kabanata 11 - Kabanata 20
102 Kabanata
11. Diculik Suami
"James?"Ava dibuat terkejut ketika mengetahui bahwa pria yang membekap dan menyeretnya ke mobil adalah calon mantan suaminya sendiri. Bahkan, James dengan marah mencengkram pergelangan tangan Ava agar tidak melompat turun dari mobil sementara pria itu mengemudi. "Kau gila, James!" Ava meronta-ronta dari cengkraman James. "Lepaskan aku!""Tidak akan!" bentak James dengan kemarahan yang tidak lagi disembunyikan. "Karena kamu tidak mau diajak pulang dengan cara baik-baik, maka jangan salahkan aku jika menjadi sedikit kejam kepadamu.""Sedikit kejam kau bilang?" Ava mendengus dingin. "Setelah mengkhianatiku, dua kali menamparku, dan membawaku dengan cara diculik seperti ini, kau masih bilang yang kamu lakukan ini sedikit kejam? Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu lebih mengerikan daripada iblis yang muncul dari kegelapan?""Tutup mulutmu, Mavesha Ludovic!" James spontan mencengkram belakang rambut Ava hingga wanita itu merasakan lehernya nyaris patah. "Apa kamu tak bisa lebih patuh sedik
Magbasa pa
12. Menikahlah Denganku
Tubuh Ava tergolek di atas brankar, didorong menuju ruang observasi, disusul para medis yang berdatangan kerja cepat saat melihat Rick datang membawa pasien.Ava menjalani pemeriksaan mengkhawatirkan dan mendetail, bertolak belakang dengan keinginan Ava untuk pulang, lantas dia dialihkan ke bangsal VIP."Aku ingin pulang," Ava melayangkan protes pada perawat. "Ini sungguh tidak perlu. Aku tahu kondisiku baik-baik saja."Rick berjalan masuk dengan langkah panjang, menyebarkan energi penuh semangat yang tak terbantahkan. Ruangan serba putih dengan dekorasi mantap itu seolah-olah dipenuhi oleh atmosfer asing yang seketika mengusir segala suasana menenangkan, sekaligus membuat perawat berangsur keluar dari kamar pasien."Kenapa aku ada di sini?" gumam Ava, suaranya agak sedikit menggigil ketakutan lantaran pria bertubuh jangkung itu berada di sana. "Maksudku ... kakiku hanya menginjak pecahan kaca, dan mereka sudah membersihkannya. Kenapa harus dirawat?""Telapak kakimu baru saja dijahit k
Magbasa pa
13. Memberikan Apa Yang Ava Mau
"Menikah denganmu?" Mulut Ava ternganga tak percaya mendengar ucapan Rick. "Ya," Rick menyahut singkat. "Kamu tidak mau?""Aku masih berstatus sebagai istri orang." Meski Ava memang ingin bercerai dari James, tetapi bukan berarti dia juga langsung ingin menikah dengan pria lain. Lagi pula, proses gugatan perceraian pun belum diajukan, dan Ava tak memiliki uang satu juta dolar agar James menceraikannya. "Oh, jadi kamu lebih senang mempertahankan pernikahanmu yang tak sehat itu, ya?" cibir Rick dingin. "Atau, apa kamu sangat membutuhkan suamimu yang bajingan itu sampai tak ingin bercerai darinya?""Aku tidak butuh pria seperti itu. Hanya ada beberapa tekanan yang membuatku tak bisa langsung mengurus perceraian. Apa kamu mengerti?" Ava menghela napas panjang-panjang, dan berusaha tenang saat menjelaskan hal tersebut kepada Rick. "Hmm, kebetulan sekali," komentar Rick sambil mengusap-usap bulu janggut usia dua hari dari rahangnya yang tegas. "Aku juga sedang mengalami sedikit tekanan
Magbasa pa
14. Kebakaran
"Aku hanya memberimu waktu satu hari untuk mempertimbangkan tawaranku. Kamu bisa menghubungiku nanti. Kamu masih menyimpan kartu namaku, bukan?""Ya ... ya!" Ava mengangguk-angguk. "Aku masih menyimpannya.""Oke, kamu bisa menghubungiku setelah membuat keputusan."Dan setelah mengatakan itu, Rick langsung pergi dari bangsal pasien untuk menjawab panggilan. Selanjutnya, Ava merasa lega karena Rick masih tidak kembali dalam waktu satu jam. Untuk itulah dia memanfaatkan situasi tersebut agar bisa keluar dari rumah sakit. Lagi pula, Ava bukan pasien pesakitan yang harus terbaring di ranjang pasien VIP. Dia hanya mendapatkan tiga jahitan kecil di telapak kaki kirinya akibat pecahan kaca yang menancap terlalu dalam. Butuh upaya keras bagi Ava untuk meyakinkan perawat bahwa dia ingin keluar sekarang. Untungnya seluruh biaya administrasi sudah diselesaikan oleh Rick. Dini hari menjelang fajar Ava baru tiba di rumah ibunya, dan beruntung sang ibu sudah tidur hingga dia tak perlu menjelaskan
Magbasa pa
15. Menerima Tawaran Pernikahan Rick
Saat Ava turun dari taksi, dia hampir tak bisa mempercayai bagaimana toko bunga ibunya hangus terbakar. Namun, perhatian Ava saat ini hanya tertuju pada sekumpulan orang yang mengerumuni Maria. Ibunya yang tercinta itu meraung-raung di trotoar, ditenangkan oleh si pemilik toko koran dan aksesoris yang jaraknya hanya beberapa meter dari toko bunga Maria.Oh, Tuhan! Hati Ava seperti ditusuk-tusuk belati melihat bagaimana sang ibu duduk di atas tembok kasar, menepuk-nepuk dadanya seolah dia tak terima sumber mata pencariannya dilenyapkan seperti disengaja. "Ibu ..." Ava membelah kerumunan orang dengan napas bergemuruh, lalu duduk tersungkur memeluk ibunya. "Kamu tenanglah, kita akan melapor polisi agar mereka mencaritahu siapa yang membakar toko kita—""Omong kosong!" Getaran penuh rasa sakit mewarnai suara Maria saat meremas bahu Ava. "Semua tabunganku yang disimpan di laci konter bahkan lenyap terbakar. Bagaimana mungkin kita akan bisa melapor saat kita tak punya uang?" Lagi-lagi ma
Magbasa pa
16. Dokter Rick Yang Maha Populer
Ava keluar dari rumah ibunya membawa tekad yang sudah bulat, dan sekarang pikirannya dipenuhi oleh Rick. Begitu taksi yang ditumpanginya berhenti di alamat yang ditunjukkan Ava sebelumnya, Ava kembali menyeret lamunan pada realita, lalu mendapati saat ini dia berada di Hospital Liaison. Rumah sakit yang memiliki luas bangunan 640,538 kaki di atas tanah seluas 77 hektar itu merupakan salah satu yang terbaik dan terkenal di distrik Gu. Ava membayar ongkos taksi dan melangkahkan kakinya memasuki gedung rumah sakit. Saat dia melihat papan informasi di departemen ahli saraf, dengan cepat dia bisa menemukan nama Rick yang terpampang di sana. Pria itu adalah Kepala dan Direktur Departemen Bedah Saraf, dan banyak lagi singkatan istilah yang tak bisa Ava artikan. Saking terlalu banyak gelarnya, Ava hanya bisa menyimpulkan bahwa Rick adalah orang yang hebat."Ya ampun, aku sudah tidak bisa mendapatkan nomor antrian untuk periksa pada dokter Rick!" "Apa kamu bilang? Apa dokter Rick sudah ti
Magbasa pa
17. Malaikat Kecil
"Aku akan mengantarmu pulang." Rick berdiri sambil melepas jas dokter, dan hanya meninggalkan kemeja putih konservatif yang dipadu celana kain hitam di tubuhnya. "Tidak perlu." Ava juga beranjak bangkit dari sofa sambil melambaikan tangan. "Aku bisa pulang sendiri. Lagi pula, kamu akan bekerja. Kudengar pasienmu tadi sangat—""Jam praktik akan dimulai sore hari," Rick menukas tanpa ekspresi. "Hanya meninggalkan waktu visit dan menunda rapat sebelum operasi. Dan, ya ... mengantar kamu pulang sepertinya tak akan menghabiskan waktu sampai seharian, bukan?"Ava merasa canggung dan ingin menolak, tetapi pria itu lebih dulu meraih tangan Ava dan membawanya keluar ruangan, lalu menutup pintu. Akhirnya Ava hanya bisa mengekori Rick menuju lift, kemudian berhenti di parkiran basement. Langkah Rick yang bertubuh tinggi besar tentu saja sangat panjang, sehingga Ava perlu berlari kecil untuk mengimbangi langkahnya.Pria itu membuka pintu Maybach hitamnya untuk Ava, kemudian dia mengitari mobil d
Magbasa pa
18. Menorehkan Luka
"Apa kau bilang? Akan menikah?" Maria memegangi dadanya dengan dramatis setelah mendengar jawaban Ava tentang siapa pria yang mengantarnya pulang."Apa kau sudah gila?!" Maria nyaris tak bisa mempercayai apa yang dia dengar. "Kamu dan James bahkan belum bercerai, apa kamu ingin membuat James memutar balikan kesalahan padamu?" "Ibu, dengar dulu makanya kalau aku sedang bicara," Ava menggeram tertahan. "kan Ibu tahu kalau James meminta satu juta dolar agar—"Ting!Suara bel pintu dari depan berhasil memecah pemaparan Ava pada ibunya. Alis Ava dirajut samar dan bertanya-tanya dalam hati, apakah Rick datang ke rumahnya? Untuk apa?Celakalah jika memang Ricky yang datang saat situasi sedang pelik. Namun, Ava tetap melangkahkan kaki untuk membuka pintu. "Kamu? Ada—""Ponselmu tertinggal." Tangan Rick lebih dulu terulur sebelum Ava menyelesaikan ucapannya. "Kamu menjatuhkannya di kursi.""Oh, aku pasti tidak menyadarinya." Ponsel merah muda itu kini berpindah ke tangan Ava. "Terima kasih.
Magbasa pa
19. Proses Perceraian Singkat
Ava masih mempertimbangkan apakah dia harus menemui James hari ini atau tidak. Walau bagaimanapun juga, upaya percobaan penculikan dan pemerkosaan yang dilakukan James semalam tentu saja meninggalkan trauma dan rasa takut yang mengendap dalam hati Ava.Tak henti Ava bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana kalau James memanfaatkan permintaanku untuk bertemu dengan mencelakaiku? Bagaimana kalau James malah menyekapku setelah aku memberikan uang padanya?"Pertanyaan-pertanyaan itulah yang membuat Ava semakin takut untuk menemui James. Akan tetapi, di sisi lain dia juga takut Scarlett akan mencelakai ibunya jika Ava mengulur perceraian.Sampai ketika sore harinya, Ava masih belum berani untuk menelpon James. Namun, tiba-tiba saja seseorang datang mencari Ava ke rumah ibunya.Ava keluar dari kamar dan mengamati lelaki paruh baya berpenampilan parlente yang berdiri di luar rumah."Maaf, apa Anda mencariku?" tanya Ava akhirnya ketika dia menemui orang tersebut. "Siapa?"Pria itu mengulurkan ta
Magbasa pa
20. Mendaftarkan Pernikahan
Ava menyusul Rick dan tiba di kantor pencatatan sipil sekitar pukul lima sore. Saat dia hendak masuk, Ava melihat di papan pengumuman bahwa pendaftaran hari itu sudah tutup. Akhirnya Ava mengembuskan napas lega. Karena dengan pengumuman itu, artinya mereka baru bisa mendaftarkan pernikahannya di esok hari lagi.Saat Ava akan berbalik badan, sebuah tangan kokoh tiba-tiba meraih pundaknya. Lalu terdengar bariton berat Rick yang terasa sangat menggema di telinga Ava."Mau kabur kemana?" Rick menyeringai samar."Emh … itu, aku… a-aku mau mencari sesuatu." Ava mencari alasan sambil tersenyum jahat.Alis Rick terangkat curiga. "Ayo masuk!""Uhh ... bukankah sudah tidak ada nomor antrean? Besok saja kita kembali lagi ke sini." Ava menunjuk papan informasi yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.Rick justru tersenyum pada Ava sambil berkata dengan santai, "Nomor terakhir sudah ada di tanganku."Dengan pernyataan itu, akhirnya Ava pasrah ketika Rick menggandeng masuk ke ruang pendaftaran. Me
Magbasa pa
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status