All Chapters of Skandal Cinta Surrogate Mother : Chapter 11 - Chapter 20
115 Chapters
Bab 11 : Permintaan Maaf Zack
Betapa terkejutnya Nabila menerima perlakuan intim seperti saat ini. Namun, ia benar-benar tidak dapat menolak. Bukankah hal seperti ini yang selalu ia idam-idamkan di dalam kesendiriannya selama ini?Dua detik. Tiga detik. Empat detik.Zack begitu intens memainkan bibir yang belum pernah dijamah seorang pria mana pun itu. Nabila pun kian terlena.Setelahnya, seakan tersadar, sang pria pun langsung meng-cut aktivitasnya. "So–sorry ...," lirih pria itu dengan mata yang berlari ke sana kemari. Entah mengapa ia malah menjadi gugup seperti itu.Nabila terpaku. Diam membisu. Hanya detak jantungnya yang seakan memburu. Bahkan napasnya terasa tersekat, hatinya tak ingin semua berlalu begitu saja.Zack lantas bangkit dan gegas melangkah ke luar kamar Nabila dan menutup pintunya tanpa berkata-kata lagi. Meninggalkan Nabila dalam ketermanguan. Ya, wanita muda itu seakan tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Zack ... Zack yang sangat mencintai dan sangat memuja Veronica baru saja mencium bi
Read more
Bab 12 : Kekesalan Zack
Sebelumnya wanita muda itu terbiasa melihat kemesraan mereka. Namun, rasanya kini ia benar-benar tidak rela Zack berlaku manis kepada wanita yang ia tahu telah mengkhianati suaminya tersebut."I miss you too," sahut Veronica sembari menyambut kecupan sang suami.Keduanya tidak sadar, ada sepasang mata dan sepasang telinga yang mengawasi kegiatan intim mereka dengan hati yang panas terbakar.Akhirnya Nabila memutuskan untuk kembali masuk ke kamarnya. Ia benar-benar muak dengan pemandangan yang ada di depannya itu. Sebelum-sebelumnya ia memang sudah terbiasa melihat kemesraan kedua kekasih tersebut dengan sembunyi-sembunyi. Ia dulu berharap Zack bisa memberi hati juga kepada dirinya dan membagi menjadi dua. Untuk Veronica sebagian, untuknya sebagian. Ia tidak mengharap Zack memberi seluruh hati kepadanya seorang.Akan tetapi, tidak untuk saat ini. Semenjak ia mengetahui kalau Veronica bermain api di luar sana. Wanita tersebut telah mengkhianati cinta tulus seorang Zack. Ia sungguh-sung
Read more
Bab 13 : Kemarahan Zack
Tiba-tiba terdengar suara seorang anak kecil dari sebelah Nabila. Ternyata ada gadis kecil yang berusia sekitar empat tahun yang kini duduk di sampingnya di bangku panjang itu. Bocah tersebut terlihat sangat lucu. Matanya yang bulat besar menatap lekat ke arah perut wanita muda di sampingnya.Suara kecil nan lucu itu menarik Nabila dari lamunan. Ia refleks menoleh ke arah datangnya suara. Kedua ujung bibirnya serta-merta terangkat ke atas. "Yes, there is a baby in here," jawab Nabila sambil membelai kembali perutnya."How the baby out of it?"Nabila terdiam sesaat ketika pertanyaan polos itu terlontar begitu saja dari mulut kecil makhluk lucu itu. Sedetik kemudian, ia tertawa. "Kamu lucu sekali, Sayang ...," tuturnya sambil mencubit kecil dagu gadis mungil berpipi gembil tersebut.Gadis kecil itu menautkan alis pirangnya. Bertambah imutlah di mata Nabila."Merry ... you are here! I was looking for you over there ...."T
Read more
Bab 14 : Lapar Tengah Malam
"Mmm ... sorry, Nabila ...." Zack tiba-tiba tersadar ketika sudut matanya melihat reaksi Nabila yang seperti ketakutan dengan sikapnya. Ya, memang baru kali ini ia merasa sangat kesal seperti ini kepada Veronica. "Eng ... nggak apa-apa, Zack," sahut Nabila dengan raut wajah tidak seperti biasanya. Degup jantungnya berdebar kencang karena terkejut dengan sikap Zack kali ini. Wanita muda itu langsung bangkit dan menuju ke arah dapur, lalu meraih sebuah sapu dan pengki.Ketika Nabila kembali dan hendak membersihkan beling-beling kaca gelas yang berserakan, tiba-tiba sapu di pegangannya disambar oleh Zack. "Sini! Biar aku yang bersihkan!" Pria itu pun langsung menyapu kekacauan yang telah ia perbuat.Nabila terpaku di sana. Pengki yang berada di tangan kirinya pun kini telah berpindah ke tangan pria di hadapannya.Seakan tersadar dari lamunan, Nabila lalu menyingkir tidak mau menghalangi Zack yang sedang membersihkan lantai. Ia kemudian kembali duduk
Read more
Bab 15 : Malam Panjang
Entah mengapa seketika saja Nabila merasa takut dan berusaha mendorong keras pria tersebut. Tidak seperti waktu itu, ia menikmati sentuhan bibir sang pria. Namun, kali ini ia justru menjadi ciut. Karena sang pria melakukannya dengan cukup kasar.Zack melepas sejenak tautan bibir mereka karena tubuhnya sedikit tersentak ke belakang karena dorongan keras dari Nabila. Namun, kemudian ia kembali merapat dan menautkan kembali bibir mereka. Awalnya masih dengan kasar. Sehingga Nabila kelabakan. Ia merasa sedikit trauma, teringat pernah dilecehkan oleh Alex, adik angkatnya. Namun, karena menyadari ketidaknyamanan Nabila, dengan perlahan Zack pun mulai melembutkan gerakannya, sehingga pada akhirnya wanita muda itu berubah turut menikmati tautan intens tersebut. Zack mengangkat tubuh Nabila ke atas meja makan dan terus mencumbu wanita muda di hadapannya. Mereka seakan hanyut dalam arus gairah membara di sana.Kemudian Zack menggendong wanita muda itu dan
Read more
Bab 16 : Nabila Tidak Terima
Veronica kembali mendelik. "Come on ... Andrew! Don't say like that anymore. Kamu tahu aku mencintai suamiku," protes Veronica, "hubungan kita hanya sebatas bisnis, okee? Lagi pula kamu juga sudah punya istri dan anak.""But, i love you, Veronica. Aku cemburu jika membayangkan kamu bersama suamimu itu," keluh Andrew."Jangan bicara omong kosong, Sayang ...." Veronica membelai wajah Andrew gemas, "aku tidak akan pernah melepaskan suamiku dan jadi simpananmu saja. Kamu bisa terus bersama istrimu dengan ... what ever about the reason." Veronica menghempas telapak tangannya ke udara. Andrew menatap lekat ke arah wanita cantik itu."Untuk apa aku mencari surrogate mother jauh-jauh ke tanah kelahiranku kalau ujungnya aku mesti berpisah dengan suamiku? Hhh, intinya aku tidak mau berpisah dengan Zack. Hanya dia yang orang tuaku terima. Hanya dia yang mencintaiku dengan tulus. Bahkan sekarang, aku yang malah mengkhianatinya. Huuuft ...." Veronica mengembu
Read more
Bab 17 : Rencana Nabila
Semenjak hari itu, jarak di antara Zack dan Nabila terasa semakin jauh. Yang awalnya jarak itu hanya disebabkan oleh Zack seorang, tetapi kini ditambah juga oleh Nabila. Wanita muda itu merasa sakit hati dengan sikap dan perkataan Zack di hari itu. Apalagi saat ini Veronica sudah kembali. Melihat wanita itu, Nabila menjadi semakin merasa terpinggirkan. Sekali lagi, untuk ke sekian kalinya ia merasa sebagai orang yang selalu dan selalu terbuang."Ya Allah ... tidak pantaskah aku dicintai dengan tulus? Tidak pantaskah aku mendapat kebahagiaan ...?" lirihnya di dalam kesendirian.***"Hari ini jadwal kamu periksa ke dokter, 'kan, Nabila?" tanya Veronica di sela-sela sarapan mereka semua."Iya, Kak," sahut Nabila singkat sembari berusaha tersenyum. Usia kandungannya kini sudah memasuki bulan ke enam."Aku ada pekerjaan mendadak. Maaf, tidak bisa ikut." Zack tersenyum kaku di sana.Nabila hanya melirik sebentar ke arah pria
Read more
Bab 18 : Percakapan di Waktu Sarapan
Nabila bertekad untuk meninggalkan keluarga Robinson. Ia pun sedikit demi sedikit berkemas diri dan menyusun rencana. Wanita muda itu tidak mau kalau rencananya itu nanti sampai diketahui oleh Zack ataupun Veronica. Ia harus menyusunnya dengan sangat rapi."Kamu mau ke mana, Nabila?" tanya Veronica ketika melihat istri siri suaminya itu hendak pergi keluar rumah."Eh, Kak." Nabila terkesiap, padahal tadinya ia kira Veronica sudah akan berangkat kerja, karena sudah menuju mobilnya. "Aku ... mau jalan-jalan ke taman. Kakak belum berangkat?" tanya wanita muda itu sembari berusaha untuk bersikap normal."Ada yang ketinggalan," jawab Veronica seraya menunjukkan sebuah map di tangannya, rupanya ia sudah mengambilnya dari kamar, "kamu jangan lupa kunci pintu itu, oke?" pesan wanita itu sembari berlalu menuju pintu luar dan segera menguncinya. Sementara Nabila melewati pintu samping rumah tersebut.Nabila hanya menaikkan alisnya saja. Ia lalu menutup pint
Read more
Bab 19 : Jalan-Jalan Berdua
"Oke ...," lirih Nabila seraya mengangguk-anggukkan kepala. Ia kemudian mengemaskan piring-piring kotor bekas mereka makan. Zack pun turut membantunya berkemas. Ya, memang pria itu masih mau ikut membereskan rumah mereka, hanya saja ia sudah jarang mengajak Nabila untuk sekadar mengobrol. Nabila pun enggan untuk berbicara dengan pria itu sejak mereka saling menghindar. Wanita muda itu sebenarnya ingin menghapus Zack dari dalam hatinya. Akan tetapi, entah mengapa sampai saat ini, pria itu masih saja sering hadir di dalam mimpi-mimpinya. Itu yang ia sesalkan.***"Iya, kandungannya sudah semakin besar. Jadinya tentu saja terasa semakin cepat lelah ...." Dokter Steve yang berusia 35 tahun itu menjelaskan. "Jangan banyak pikiran ya, jangan stress, kamu dan Veronica mesti jaga perasaannya, Zack," lanjutnya mengingatkan."Ah, iya, Steve. Oke ...," sahut Zack sembari melirik sebentar ke arah Nabila. Ia berpikir, apakah sikapnya yang menghindar
Read more
Bab 20 : Tidak Tahan Lagi
"Kamu pasti lelah." Bibir pria itu tersenyum tipis."I–iya ...." Entah mengapa Nabila merasa gugup kali ini. Ya, bagaimana tidak. Sentuhan seperti ini sudah lama ia tidak rasakan dari pria tampan tersebut. Degup jantungnya pun berdebar semakin kencang.Zack memijat kaki Nabila dengan perlahan-lahan. Namun, tanpa ia sadari sentuhan telapak dan jari-jarinya itu menimbulkan getaran di tubuh sang wanita. Bahkan sebenarnya di dirinya sendiri. Ya, pria itu juga menikmati sentuhannya pada kulit halus Nabila yang sudah pernah ia rasakan sebelumnya. Di sudut hati terdalam sang pria entah mengapa seakan terpercik suatu gairah. Ia teringat kejadian di malam panjang ketika dirinya menyentuh Nabila untuk pertama kalinya. Wanita muda itu memang masih benar-benar tidak berpengalaman. Akan tetapi, justru hal itu menimbulkan kesan tersendiri bagi pria dewasa seperti Zack. Berbeda dengan ketika ia menyentuh Veronica ketika mereka berada di malam pertama
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status