"Kenapa Papa seolah putus asa gini? Bukannya Papa bilang akan selalu mendukung setiap keputusan Bian? Kenapa sekarang malah berubah? Tadi juga Evelyn bilang, ini permintaan Mama saat mereka bertemu sebelum terjadinya kecelakaan, yang mana yang bisa Bian percaya, Pa? Disatu sisi Papa mengatakan jika Mama sudah berubah, dan pertemuannya dengan Evelyn untuk memperbaiki hubungan kami. Tapi Evelyn malah mengatakan yang sebaliknya, jadi yang mana yang harus Bian percaya, Pa?" Bian mengulang pertanyaan yang sama. Dia benar-benar merasa frustasi, sampai tak sadar malah membentak sang Papa.Pak Hendra tampak menghela napas, wajahnya murung, ada sedikit penyesalan Bian rasakan, kenapa dia harus membentak sang Papa, bahkan dihadapan tubuh kaku sang Mama."Jika Evelyn mengatakan ini untuk kebaikan Mama, maka tak ada pilihan lain, selain kita menurutinya. Kamu mau kehilangan Mama?" tanya Pak Hendra pelan. Bian mendesah pelan mendengar penuturan sang Papa."Memangnya ada apa, Pa? Kenapa kita harus
Baca selengkapnya