All Chapters of DUKUN 99 : Chapter 51 - Chapter 60
74 Chapters
Uang Bibit
Bab 51Semenjak punya motor, aku jadi sering bepergian ke kota. Seperti halnya hari ini, aku dan Abigail mengunjungi beberapa toko di sana.Abigail membeli banyak pakaian untuk persiapannya berangkat ke Jakarta. Sementara aku bersandar di dinding, melipat kedua tangan sembari mengamati ia memilah-milah pakaian. Sesekali ia memanggilku. Sembari melebarkan baju di depan dada, ia bertanya apakah itu cocok untuknya. Aku tersenyum. Menjawab sesuai pendapatku. Minimal tidak ketat, tidak norak coraknya juga tidak mengekspos aurat. Abigail manut. Ia kembali sibuk membolak-balik pajangan pakaian.Sementara aku ... mulai tenggelam dalam pemikiranku sendiri. Terasa sesak di dalam sini. Sesak membayangkan kepergian Abigail.Tiga hari lagi, ia akan melanjutkan kuliah ke Jakarta. Memilin ilmu demi masa depan yang cemerlang. Sangat memalukan jika harus berkata jujur! Aku juga tak mungkin memasang wajah sendu, hanya agar ia tahu bahwa aku sedih ditinggalkan. Gemerlap Ibukota dan pesona cowok-co
Read more
Ciri Orang Kebal Santet
Bab 52Detik demi detik terlampau meresahkan menjelang keberangkatan Abigail ke Jakarta. Ini adalah malam terakhir dan aku sama sekali tak bisa tidur. Hanya duduk di balai-balai depan rumah sembari memandang terangnya langit malam. Mencari satu bintang yang paling terang dan berharap Abigail lagi memandang bintang yang sama. Tidak mungkin! Boro-boro menatap langit, ia pasti sudah terlelap dalam tidurnya.Kubaca kembali chat terakhir kami pada jam 10 malam. Dan ternyata sekarang sudah pukul satu dini hari. "Temui saja gadis itu, Bone. Daripada kau resah menahan rindu?" Genderuwo peliharaan, bersuara dari atap rumah. "Aku prihatin melihatmu murung beberapa hari ini!" ketusnya lalu terbang entah ke mana. Aku tergelitik. Baru kali ini si genderuwo benar-benar peduli padaku. Mungkin sarannya benar, apa sebaiknya Abigail kutemui saja? Toh aku bisa menyerupai ular dan masuk ke kamarnya. Sekadar menatap wajahnya untuk yang terakhir kali. Sejenak menimbang, akhirnya aku berubah jadi ula
Read more
Pelet Pasangan Setia
Bab 53Tiga minggu setelah kepergian Abigail ke Jakarta, hari-hariku terasa begitu hampa.Enggan beraktivitas. Mendadak seperti introvert. Hanya mendekam di dalam kamar. Makan saat sudah terlalu lapar, mandi saat sudah gerah. Bapak bahkan tak enak hati untuk sekadar menanyakan keadaanku. Tiap harinya ia seorang diri, melayani banyak pasien.Tembang patah hati milik Chrisye kuputar berkali-kali. Dari pagi ketemu pagi, hingga seluruh liriknya dihafal oleh tuyul-tuyul peliharaan yang sering bermain dalam kamarku.Tak pernah kusangka ini terjadiKisah cinta yang suci iniKau tinggalkan begitu sajaSekian lamanya kita berduaTak kusangka begitu cepat berlaluTuk mencari kesombongan diriLupa segala yang pernah kau ucapkanKau tinggalkan dakuPergilah kasih, kejarlah keinginanmuSelagi masih ada waktu (Pergilah kasih)Jangan hiraukan dirikuAku rela berpisah demi untuk dirimuSemoga tercapai segala keinginanmuTak kusangka begitu cepat berlaluTuk mencari kesombongan diriLupa segala yang
Read more
Transfer Janin
Bab 54Bapak memanggilku ke ruang pasien. Ia duduk di situ dengan wajah serius. Sungguh fenomena yang sama sekali tak biasa. "Nak, Bapak amati kau selalu murung akhir-akhir ini. Bagaimanapun, kita ini keluarga. Jika ada persoalan, jangan disimpan sendiri." Aku menunduk. Dalam duduk bersila, kupijat-pijat betis karena tak tahu harus menjawab apa. "Nak, bicaralah. Bapak ingin dengar apa keluhanmu." Aku mengangkat wajah. "Pak, bisakah satu hari saja tak ada pasien datang di rumah ini? Aku mulai bosan dengan rutinitas yang sama," ujarku datar.Senyum mengembang di wajah Bapak. Ia menatapku lekat, sesekali ia membuat kedipan-kedipan iseng di matanya. "Bapak rasa bukan itu yang membuatmu bosan. Kau malas menangani pasien karena susah fokus, 'kan? Kau lagi kepikiran sama Abigail." Nada suara Bapak sama sekali tak menghakimi. Malah seperti tengah menggodaku. "Kau sudah besar, Nak. Bapak tak berhak mengatur takdirmu. Jika kau ingin ke Jakarta, Bapak tak akan menahan.""Sudah sepantasnya
Read more
Ritual Transfer Janin
Bab 55"Rahim tante tidak bisa dibuahi secara normal. Dipijat alternatif sekalipun nihil juga hasilnya." Sepasang suami istri itu menatapku jengah. Sang suami merangkul istrinya, berusaha memberi impuls menenangkan. "Apa artinya saya mandul?" tanya si wanita. Aku mengangguk. "Masakan dokter kandungan tidak bicara jujur? Rahim tante lebih kecil loh dari rahim wanita normal." Ucapanku membuat si wanita mulai terisak. Bapak mengode agar aku tak menyinggung perasaan mereka. "Apa tak ada cara lain agar istri saya bisa hamil?" Sang suami menekan bicaranya. Ini yang kutunggu. Setelah mempermainkan mental mereka dengan ucapanku yang menyinggung. Aku rasa tawaran kali ini akan membuat keduanya setuju. "Ada satu cara. Asalkan kalian setuju," ketusku santai. "Gimana caranya?"Aku meneguk liur, "Transfer janin!""Hah?!" Si wanita terkejut. "Waduh, kalau anaknya hitam dan keriting, saya gak akan sudi." Aku tertawa pelan. Suaminya pun ikutan nyengir. "Transfer janin itu susah-susah gampan
Read more
Dicintai Genderuwo
Bab 56Matahari berada di atas kepala saat aku selesai mencuci pakaian. Satu per satu pakaian kujemur pada tali yang dikaitkan di antara dua pohon. Tak lupa kuberi jepitan plastik, agar tak jatuh kala tertiup angin pegunungan. "Bone, hape-mu berdering," panggil Bapak dari jendela kamarku. Pria gagap tekhnologi itu nampak gugup menggenggam ponselku. Apalagi dering dan getarnya kusetel bersamaan. Bapak seakan ingin melempar dari tangannya. “Iya, benar saya Bone. Maaf ini siapa?" Aku menjawab telepon masuk. Bapak turut menguping di sampingku."Dek Dukun, saya Tante Hana. Pasien transfer janin yang waktu itu." "Ah maaf, Tante. Nomor baru soalnya. Gimana, apa Tante uda USG?" tanyaku penasaran. "Udah, Dek. Saya beneran hamil. Kata dokter, janinnya sehat. Saya gak tahu harus berterima kasih dengan cara apa. Kirim nomor rekening ya Dek, akan saya transferkan sejumlah uang." "Gak usah membayar saya. Kebetulan saya lagi berbaik hati." Aku tertawa kecil. Di sampingku, Bapak ikutan senyam-s
Read more
Bone ke Jakarta
Bab 57Sepanjang hari ini, Bapak sibuk menyiapkan tetek bengek keperluan untukku. Mulai dari pakaian, sepatu, tas hingga peralatan mandi, Bapak sudah mirip Emak-Emak rempong. Semalam aku menelpon Ibu. Mengatakan bahwa aku ingin ke Jakarta. Wanita bernama Amira itu sangatlah gembira. Ia berjanji mengutus supir pribadinya, agar menjemputku besok. Kurasa Bapak sedang galau. Ia merasa sedih lantaran kami akan berpisah. Menyembunyikan semuanya itu, ia memilih berjibaku mengurus barang-barangku. Detik demi detik terasa berat. Mendadak aku bak orang asing di rumah ini. Tak ada lagi percakapan hangat, apalagi humor dan candaan. Semua makhluk gaib peliharaan pun terlihat murung. Bersembunyi di balik pohon dan enggan menampakkan diri padaku. Ini masalah waktu saja. Mereka hanya belum terbiasa menjalani hari-hari tanpaku.***Bapak pernah bilang, pria sejati adalah mereka yang cenderung menggunakan logika ketimbang perasaan. Namun pagi ini dia menangis. Tanpa isakan, tanpa sedu sedan, bulir
Read more
Santet Epilepsi
Bab 58Sepekan tinggal di Jakarta, Ibu mendaftarkan aku ke kursus penyetaraan. Semacam kelas percepatan agar aku bisa mendapatkan ijasah SMP dan SMA. Maklum! Dahulunya aku cuma lulus Sekolah Dasar. Sempat melanjut ke SMP tapi terhenti karena sibuk membantu Bapak melayani pasien. Di kelas penyetaraan ini, semua muridnya sudah berumur. Bahkan banyak yang rambutnya beruban. Mereka ingin memperoleh ijasah agar bisa mendaftarkan diri jadi calon anggota dewan. Sedangkan aku, semata agar bisa melanjut ke perguruan tinggi. ***Suatu hari, saat kursus sedang berlangsung. Tiba-tiba seorang wanita dewasa terjatuh dari kursinya dan menggelepar di lantai.Ia meronta-ronta, hingga mulutnya berbusa dan kornea matanya hampir memutih total. Belum lagi karena dia mengenakan rok kembang, maka auratnya dilihat oleh semua murid.Guru yang tengah mengajar dibuat bingung. Mau dibawa ke rumah sakit, malah nanti takutnya materi pelajaran tertinggal gara-gara urusan satu orang. Jakarta memang berat. Hampi
Read more
Membuka Mata Batin
Bab 59Tak terasa, sudah sebulan aku mengikuti kursus. Semua berjalan normal. Saat pergi, Ayah dan Ibu yang mengantar. Kebetulan tempat kerja mereka searah dengan tempat aku kursus. Namun saat pulang, supirlah yang menjemput. Hari ini, guru menjelaskan pelajaran trigonometri. Pelajaran tersulit dalam hidupku selama 20 tahun di dunia ini. Aku mampu menghafal ribuan mantra, tapi satu soal trigonometri rasanya seperti mau mati saja. Guru memberi tugas sebanyak lima nomor. Murid yang sudah selesai mengerjakan, diizinkan pulang. Satu per satu murid mengumpulkan tugas dan meninggalkan kelas. Termasuk si Tante epilepsi yang waktu itu kusembuhkan. Tersisa tiga murid di kelas, termasuk aku. Pikiranku amat buntu. Simbol-simbol akar kuadrad melayang dalam pikiranku. Mencakar pun sama saja. Terpaksa, kuisi jawaban asal-asalan di nomor terakhir. Setelah mengumpulkan lembar jawaban, aku beringsut keluar dari kelas. Rasanya seperti bebas dari kurungan penjara selama satu abad lamanya.Aku menuj
Read more
Ciri Orang yang Ditumbalkan
Bab 60Bangun pagi tanpa merapikan kembali ranjang adalah tabiat burukku yang terbawa sejak masih di dusun. Bapaklah yang biasa merapikannya untukku.Pagi ini, Ibu menyuruh Mbok Laksmi intuk membereskan kamarku. Kami sekeluarga berkumpul di depan televisi. Menonton serial Spongebob yang merupakan tontonan favorit keluarga. Beberapa saat kemudian, Mbok Laksmi turun dari lantai dua dan menenteng bed cover yang ia copot dari ranjangku. Ia akan menuju ke ruang cucian saat Ibu mencegahnya."Lho kok mau dicuci bed cover-nya, Mbok? Kan baru dipasang kemarin. Aturannya tiga hari sekali ganti." "Ngerti, Bu. Ini terpaksa harus dicuci karena anu ...." Mbok Laksmi merona malu. Asisten rumah tangga itu beralih menatapku. "Opo?" Ibuku penasaran."Den Bone semalam mimpi basah,” jawabnya sembari terkikik geli.Ibuku senyam-senyum, ia salah tingkah dan tak tahu harus merespon apa. Sementara Ayah yang sempat mendengar, mulai berkelakar di sela tontonan yang masih menyala. "Hahaha, semalam Bone ber
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status