Semua Bab Love Me, Please ... (INDONESIA): Bab 41 - Bab 50
118 Bab
41. Ladybug
Emily duduk seorang diri di L’Restaurante, menunggu Alex datang sesuai janji. Sialnya Shila tidak bisa ikut serta dikarenakan ada hal yang mendadak harus ia kerjakan. Terlebih, Shila berpikir kalau Emily pasti membutuhkan waktu untuk berbincang lebih lama hanya berdua dengan Alex.Emily telah menceritakan sedikit mengenai Alex pada Shila dan sahabatnya itu bahkan mendukung Emily untuk kembali membuka hati untuk pria mana pun yang mencintai dan bisa memberi kebahagiaan untuknya.Tentu saja Emily punya pemikiran yang sama, tetapi tidak secepat itu.Hubungannya dan Alex memang terjalin sejak lama, hanya sebatas dua orang yang bersahabat. Meski tak menutup kemungkinan akan berubah menjadi sepasang kekasih atau bahkan yang lebih dari itu, tetapi membayangkannya sehari setelah bercerai rasanya agak tidak pantas.“Kau sudah menunggu lama?” tanya Alex, yang langsung duduk dan memerhatikan wajah Emily yang memberengut. Ia merasa bersalah karena datang terlambat. Namun, ia punya alasan untuk it
Baca selengkapnya
42. Masih Menginginkan
Emily mulai menikmati hari-harinya dengan status baru dalam percintaannya. Anggap saja ia kurang beruntung dalam hal ini, tetapi setidaknya, tidak dengan nasibnya dalam karir. Jelas ia sangat beruntung.Kini ia adalah seorang pemilik perusahaan yang bergerak di bidang desain dan konstruksi, sesuai dengan minatnya dalam hal desain dan seni, meski untuk jenjang pendidikan ia menempuh bisnis dan pemasaran kala itu. Namun, tak menyurutkan semangatnya pada hal yang ia sukai.Kini ia tengah duduk di ruangannya, dengan beberapa lembar desain ada di atas meja, tepat di hadapannya. Ia mengamati dari sekian gambar, yang mana paling menarik.“Kau tetap saja bekerja, padahal baru pagi tadi kau meneleponku dan mengeluh kalau kau sedang tidak enak badan.” Shila menggerutu sembari menyiapkan susu hangat untuk Emily. Emily tak segera menjawab omelan sahabatnya melainkan tetap fokus pada pekerjaan yang ada di hadapannya. Ia sedang bersemangat saat ini, jadi ia tak ingin terpaku pada keluhan yang itu
Baca selengkapnya
43. Pertaruhan
Emily tidak begitu mudah memberi jawaban pada Jared. Tentu saja sebuah penolakan halus yang ia sampaikan atas pertanyaan yang dilontarkan oleh pria itu mengenai hatinya.Baru beberapa hari ia bercerai dari Jason, dan menerima pria lain untuk mengisi ruang kosong di hatinya tentu saja bukan hal mudah. Terlebih perpisahannya dengan Jason dikarenakan permasalahan yang cukup rumit.Emily ingin memberikan kesempatan hatinya untuk menyembuhkan diri terlebih dahulu. Terlebih tanggung jawab besar yang diberikan oleh Charles membuat Emily jadi jauh lebih sibuk dibanding sebelumnya—hal lain yang bisa membuat Emily lupa akan rasa sakit dan patah hatinya.Belum lagi proyek yang akan ia kerjakan sesuai permintaan Jared. Tentu saja, pada akhirnya Emily menerima permintaan pria itu untuk membantunya mengerjakan sebuah gedung sekolah musik untuknya. Ada hal lain yang membuat Emily tertarik untuk mengerjakan proyek ini, Jared menjanjikan pada Emily kalau dirinya bersedia bekerja sama, Emily boleh mem
Baca selengkapnya
44. Proyek Pertama
Emily terpaku seketika mendengar ancaman dan tantangan yang datang dari Jason. Tak biasanya pria itu mau berurusan dengan Emily hingga membuat sebuah challenge yang pastinya mempertaruhkan banyak hal. Meski sudah jelas alasannya, untuk merebut apa yang sudah Charles dan Emma berikan pada Emily, tetapi bukankah Charles sudah mempersiapkan untuk anak-anaknya? Atau jangan-jangan Jason tidak mengetahui tentang itu?Jason memutar tubuhnya dan meninggalkan Emily seorang diri di ruangannya dengan kegamangan yang berdesakan. Memang tidak seharusnya Emily mengambil dan menerima begitu saja apa yang keluarga McKennel berikan padanya. Ia masih bisa mengusahakan banyak hal, tetapi bagaimana caranya menolak jika ini merupakan bentuk kasih sayang dari Charles dan Emma McKennel?Emily membiarkan Jason pergi. Ia tak ingin menghalangi pria itu yang menyebabkan masalah baru. Mengenai tantangan yang datang darinya, Emily tak mau terlalu memikirkan itu, karena nanti hanya akan membuat fokusnya terpecah.
Baca selengkapnya
45. Melarikan Diri
Emily menghambur ke arah Alex yang tersungkur dan menatap pria yang dengan sembarangan melakukan kekerasan di tempat umum, tanpa alasan.Ia tidak menyangka pria itu terus menghantui hari-hari Emily hingga terus membuat kekacauan.Baru kemarin ancaman itu dialamatkan padanya, dan hari ini Jason mulai berulah seolah dirinya punya hak atas kehidupan Emily. Padahal tidak sama sekali.Sejak Emily menanda tangani lembar perceraian itu, ia sudah memutuskan untuk tidak lagi berurusan dengan Jason, dalam hal apa pun. Bahkan mengenai pekerjaan, ia sudah meminta Charles untuk memindahkannya ke gedung yang berbeda. Ia tahu benar seperti apa perangai Jason, maka menjauh sejauh-jauhnya adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan.Meski tak yakin pria itu akan mengejarnya, karena pastilah kehidupannya bersama Tamara sudah sangat bahagia, tetapi tetap saja, ia tak akan sanggup jika masih terus melihat pria itu dari jarak dekat. Jika seperti itu, akan semakin sulit untuk menyembuhkan patah hatinya.Dan ki
Baca selengkapnya
46. Menikmati Kesendirian
Emily melipat kakinya, menikmati udara segar dengan pemandangan menghijau di hadapannya. Tak ada seorang pun yang tahu di mana keberadaannya, tetapi setidaknya ia sudah mengabari Shila bahwa ia akan baik-baik saja.Seorang wanita dengan seragam rapi berwarna abu-abu muda, datang membawa sebuah nampan berisi makanan untuk Emily. Emily membalas dengan ucapan terima kasih dan senyum di wajahnya. Ia sudah lupa kapan terakhir kali menikmati kesendirian seperti ini. Mungkin nanti kalau ia sudah bosan, ia akan mengajak Shila untuk datang dan menemaninya.Namun, untuk saat ini, lebih baik ia menikmati kesendirian. Tak lama, hanya sampai pikirannya lebih tenang dan bisa berpikir jernih.Dan setelah seharian menikmati kesendirian di pulau yang jauh dari negaranya, tepatnya di sebuah negara dengan penduduk yang ramah, serta salah satu pulau terindah di dunia—Bali—Emily mulai merasa bosan.Ia kemudian menekan nomor di ponselnya dan mendengar pekik penuh rasa kesal dari sahabatnya di seberang.“DI
Baca selengkapnya
47. Tempat Pelarian
Charles mengepalkan tangan setelah menggebrak meja yang ada di hadapannya. Berita yang ia dengar cukup mengejutkan, tetapi ia tahu bahwa semua ini tak akan terjadi tanpa alasan.Putri angkatnya tidak mungkin meninggalkan tanggung jawab begitu saja tanpa keterangan. Dan ia yakin pasti ada alasan di balik itu semua. Itu sebabnya ia mendatangi Shila tepat setelah ia mendengar dari salah satu pegawai bahwa Emily tidak masuk untuk bekerja dan beberapa pria berpakaian serba hitam terus mengawasi kantornya.“Aku tak percaya Emily tidak mengatakan apa pun padamu, Nona Andreas.” Charles terus mencecar Shila dengan berbagai pertanyaan dan keraguan.Mulanya Shila memang tidak tahu-menahu mengenai kepergian Emily yang begitu mendadak, tetapi kemudian ia menebak kalau wanita itu kini sedang berada di pulau Bali. Namun, tak mungkin Shila mengatakan pada pria paruh baya yang merupakan bos besar Kennel’z Industry tersebut.“Nona Andreas, katakan sesuatu! Ini bisa gawat karena pesta penyerahan akan di
Baca selengkapnya
48. Salah Kamar
Emily berada dalam kegamangan. Ia sesungguhnya tak ingin bertemu siapa pun, tetapi pertanyaan dan pernyataan Jared mengenai dirinya membuat Emily kelimpungan.Bukan karena ia tak mampu menghadapi pria sekelas Jared—ia sama seperti Jason yang sering dikelilingi para wanita—melainkan karena ia tidak sedang dalam suasana hati yang baik. Ia kini tengah mempersiapkan mood untuk pesta perusahaan yang akan diadakan minggu depan.Bahkan sahabatnya pun tidak ia biarkan datang untuk menemuinya.“Maafkan aku, Jared. Aku masih butuh waktu untuk sendiri. Setidaknya satu minggu ini. Aku pasti akan kembali, tetapi untuk sementara waktu, biarkan aku sendiri dulu.”Permintaan Emily cukup jelas, bahwa ia sedang tak ingin siapa pun mengganggu liburannya. Meski itu untuk hal yang katanya penting, Emily masih bisa mengabaikannya demi menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri. Ia sungguh tak akan biarkan siapa pun mengganggu kehidupannya saat ini.“Baiklah kalau kau memang tak ingin aku mengganggumu. Mungk
Baca selengkapnya
49. Deep Talk on The Beach
Emily sudah bersiap dan siap untuk berangkat ke kelab pantai yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap. Namun, belum saja membuka pintu kamarnya, terdengar suara ketukan.Emily bergegas membuka pintu dan menemukan Jeffry Allen telah berdiri di hadapannya.Ia dengan kemeja dan celana tanggung, berdiri mengulas senyum ramah dan sejenak memerhatikan tampilan Emily yang saat itu mengenakan dress sifon bermotif bunga setinggi lutut. Membuat penampilan Emily terlihat manis seperti seorang remaja.Namun, semua tahu usianya, kecuali kehamilannya, tentu saja.“Kau sudah siap?” tanya Jeffry sembari mengulurkan tangan.Emily yang belum pernah mendapat perlakuan semanis itu terlebih dari orang asing, ragu untuk menyambut uluran tangan pria itu.Ia tidak menaruh curiga, hanya tidak ingin terlalu membuka kesempatan untuk hal lain selain bisnis. Namun, tak urung ia terima juga uluran tangan itu akhirnya. Ia kemudian berjalan beriringan dengan Jeffry sembari mengobrol ringan mengenai tantangan
Baca selengkapnya
50. Perasaan yang Berbeda
“Oh, kau punya nyali untuk kembali menginjakkan kaki di rumah ini, rupanya?” sindiran Charles pada Jason yang dengan santainya melangkah masuk ke kediaman McKennel yang telah lama ia tinggalkan.Charles tak masalah akan kepergian Jason kala masih bersama Emily. Memang niat keduanya adalah untuk memulai kehidupan yang mandiri sebagai sepasang suami istri. Namun, setelah berpisah dari Emily, Jason masih beranai datang ke rumah dan menemui kedua orang tuanya, itu sungguh hal yang mengejutkan.“Tak perlu menyindirku seperti itu, Ayah. Kau yang menyuruh kami untuk berpisah, jadi ini bukan kesalahanku.” Jason menyanggah dengan wajah yang sama sekali tidak menoleh pada sang ayah.Charles tidak akan marah atas sikap Jason, karena ia telah menghadapi hal yang sama selama ini. Jason memang selalu dengan mudah menyanggah, jika ia merasa dirinya benar—terlepas apakah ia memang telah bersikap benar, atau hanya sekadar memenangkan ego.Dan lagi, apa yang dikatakan putra bungsunya itu seratus persen
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status