All Chapters of KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN: Chapter 31 - Chapter 40
148 Chapters
ISTRI KEDUAKU PERAWAN
Fasha yang sadar dengan tatapan Rangga padanya lalu menutup tubuhnya kembali dengan cardigan dan ia pun tidur di samping Rangga."Ko di pakai lagi sih?" tanya Rangga agak canggung sebenarnya."Emhh... aku takut kamu gak nyaman! Maaf yah, soalnya aku udah biasa pakai baju seperti ini kalau tidur," jawab Fasha.Rangga jadi merasa bersalah dan kikuk.Dia bingung apa yang harus ia lakukan. Fasha bangun kembali lalu menyodorkan segelas air pada Rangga. Air tersebut langsung di teguknya habis seketika.Rangga pergi ke kamar mandi. Ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya dan otaknya yang tidak bisa berpikir jernih.Saat keluar dari kamar mandi ia melihat Fasha sudah berbalut selimut tebal. Rangga malah merasa bersalah pada Fasha.Melihat Fasha yang sudah tertidur Rangga lalu pun ikut berbaring di sisinya."Selamat malam is-triku," satu kecupan mendarat di kening Fasha. Ia pun coba untuk memejamkan matanya, namun itu semua tak berhasil.Rangga menoleh pada Fasha yang tidu
Read more
SUASANA BARU
Saat terbangun rasanya seperti mimpi bagi Fasha akhirnya dia bisa memiliki laki-laki yang yang begitu ia cintai. Tak sia-sia jika selama ini ia menjaga dirinya untuk ia persembahkan semua untuk Rangga. Rangga pun yang terbawa suasana malam tadi masih memeluk erat Fasha karena di hati kecil Rangga masih ada ruang untuk Fasha."Morning," sapa lembut Fasha pada suaminya.Rangga agak terkejut ia mengintip selimut yang membalut mereka berdua. "Ahh... semalam aku melakukannya," batin Rangga.Ia agak canggung dengan Fasha, namun apa yang terjadi bukanlah sebuah dosa karena mereka sudah menikah. "Pagi juga," balas Rangga."Apa kamu menyesal?" tanya Fasha sedih karena melihat ekspresi dari Rangga."Engga lah, ini sudah kewajiban buat kita!" jawab Rangga sambil memberi senyum pada Fasha."Kalau begitu aku mandi dulu yah," kata Fasha yang beranjak pergi dari tempat tidurnya, namun memberikan sinyal nakal pada Rangga dengan menggigit telinga Rangga.Sontak Rangga hampir saja reflek menyingkirk
Read more
DIA TERLIHAT BEGITU BAHAGIA
Hari ini Fasha izin pada Rangga untuk mengunjungi salon miliknya sekalia dia juga mau melakukan perawatan di sana."Ngga bisa antar aku ke salon hari ini?" tanya Rangga yang sedang melihat penampilannya di cermin."Kamu mau nyalon?" Rangga balik bertanya."Aku kan punya bisnis salon Ngga, semenjak aku pulang aku baru beberapa kali mengunjungi salon. Hari ini sekalian aku mau perawatan!" jelas Fahsa pada Rangga yang baru mengetahui jika Fasha memiliki usaha salon kecantikan."Ehh kamu antar aku ke rumah Papah aja deh!!" Fasha yang tiba-tiba berubah pikiran."Lho ko malah ke rumah?" tanya Rangga bingung."Mau ambil mobil, jadi kalau kemana-mana gak usah minta antar jemput kamu!!" jawab Fasha yang berencana membawa mobil pribadinya."Di sini juga kan ada mobil Sha...kesannya aku gak tanggung jawab!!" ucap Rangga muram.Fasha mendekati suaminya sambil merapikan pakaian suaminya."Itu mobil hasil jerih payah aku dari salon bukan dari Papah, lagi pula mulai hari ini aku bakalan rutin naganto
Read more
ADA KELUARGA YANG MENGUATKAN
"Mas aku mau ke toko buku saja, lagi pula Rara juga udah nunggu aku!!" ucap Dinda yang menolak ajakan Fasha.Rangga mengangkat kedua alisnya tak bisa memaksakan kehendaknya juga pada Dinda. Tadinya Rangga berpikir itu juga demi kebaikan Dinda karena selama ini ia sepertinya jarang sekali merawat diri."Dinda lebih nyaman menghabiska waktu di toko buku!!" ucap Rangga sambil memegang paha Fasha yang masih saja berusaha memaksa Dinda untuk ikut."Hmmm ya udah, tapi lain kali mau yahh!!!" ajak Fasha lagi.Dinda hanya tersenyum kecil. Rangga bahkan menyindirnya yang lebih memilih ke toko buku dibandingkan merawat diri."Jadi ke rumah Mamah gak??" tanya Rangga saat mereka turun dari mobil."Nanti aku naik taxi aja ga papa," jawab Fasha."Telepon saja aku nanti aku jemput!!" suruh Rangga pada Fasha."Kamu juga masih di sini kan?" tanyanya pada Dinda."Ngga nanti aku pergi sama Rara," jawab Dinda.Mendengar hal itu membuat Fasha bahagia dan akhirnya ia meminta Rangga untuk menjemputnya."Oke d
Read more
BENIH PERTENGKARAN
"Sejak kapan ia berani bohong padaku?" tanya Rangga pada dirinya sendiri melihat Dinda yang berkeliaran di lingkungan sekolah.Ternyata ada yang diam-diam memotret bahakan memvideo Dinda saat ia meninggalkan mall.****Terlihat raut wajah Dinda yang begitu bahagia karena ia terjun kembali je dunia kerja."Sepuluh tahun," batin Dinda sambil membuang nafas.Sejak dulu Rangga memang tidak mengizinkan Dinda bekerja karena ia ingin Dinda mengurus rumah saja. "Haii... kantin yukk!!!" ajak Rara yang datang tiba-tiiba mengetkan Dinda.Ia langsung menoleh."Pasti deh suara dia," batin Dinda.Dinda tersenyum saja."Mau makan apa kamu??" tanya Rara waktu sudah sampai kd kantin, tapi kelihatanya Dinda tidak banyak memperhatikan."Aku minum aja deh, es lemon tea yah!!" jawab Dinda.Setelah memesan makanan mereka lalu duduk menunggu."Eh iyah Din tadi mau cerita apa?" tanya Rara."Oh tadi. Emhhh... sebenarnya aku belum izin Ra sama Rangga,"
Read more
KEBOHONGAN DINDA
"Dinda...." panggil seseorang dari kejauhan.Ia lalu mendekati sosok Dinda yang sedang duduk menikmati minumannya bersama Rara."Dinda.. beneran Dinda??" ucap sosok tersebut.Dinda pun menoleh."Andi...." balas Dinda."Kamu ngapain di sini?" tanya Andi penasaran karena tidak terbias melihat Dinda berkeliaran di luar. Sejak dulu Dinda hanya fokus mengurus rumah tangga, ia paling keluar cukup ikut kajian-kajian keagamaan saja."Aku??? aku yah kerja lah Ndi di sini," jawab Dinda.Andi pun merasa menarik mendengar jawaban dari Dinda ia lalu duduk di sampingnya."Kerja??" tanya Andi yang seolah tak percaya."Gak usah pasang muka heran dan bertanya-tanya gitu dehh!!" tutur Rara yang melihat ekspresi tidak percaya dari Andi."Bohong nihhh!!!" ucap Andi tidak percaya."Ngapain bohong sih," tutur Dinda yang dengan santai menanggapi Andi."Kamu sendiri ngapain di sini??" tanya Dinda."Dia tuh wakil direktur Yayasan, salah satu donatur tetap
Read more
SEMAKIN DEKAT DENGAN YANG KEDUA
"Mamahhhhh," sapa Fasha pada Mamahnya yang sedang memasak di dapur.Ia berlari menghampiri Tante Maya dan langsung memeluknya."Fasha," balas Tante Maya yang terlihat sangat senang melihat kedatangan putrinya."Kamu ke sini sama siapa??" tanya Tante Maya.Tak lama Rangga pun datang dan langsung mencium tangan Tante Maya memberi salam."Rangga!!!" Tante Maya seperti tidak percaya karena sebelumnya justru ia begitu khawatir jika Rangga tidak bisa menerima kembali putrinya karena menikahpun hanya atas dasar paksaan saja."Makasih Rangga," ucap Tante Maya yang merasa lega melihat kedatangan Rangga.Rangga terlihat bingung kenapa tiba-tiba Tante Maya berterima kasih kepadanya."Kenapa Mamah malah berterima kasih?" tanya Rangga bingung."Mamah khawatir jika Fasha justru mendapatkan penolakan dari kamu karena pernikahan yang terpaksa ini, tapi Mamah lihat Fasha justru sekarang lebih bahagia dibanding dulu saat kita menetap di Singapur!!" jelas Tante Maya."Insya allah Rangga akan jaga Fasha M
Read more
TERSINGKIR
Saat Rangga pulang, Dinda sudah mandi dan wangi bersiap untuk menyambut kedatanga suaminya, tapi ternyata Dinda malah keduluan oleh Fasha. Ia sudah menunggu Rangga sejak lama di ruang depan."Assalamualaikum," salam Rangga yang baru saja pulang"Ngga... kamu baru pulang??" tanya Fasha."Jawab salam aku dulu!!" perintah Rangga."Waalaikumsalam," jawab Fasha.Ia langsung memeluk suaminya."Aduhhh... aku belum mandi nih, masih bau Sha!!" pinta Rangga pada Fasha untuk melepaskannya.Fasha pun melepaskan pelukannya."Kenapa sih?" tanyanya yang enggan melepaskan pelukannya."Emhh, ya udah sokk!!" Rangga pasrah dengan pelukan erat dari istrinya ini."Aku kangen banget sama kamu!!" ucap Fasha yang makin mengeratkan pelukannya."Mas... kamu sepertinya sangat bahagia?" batin Dinda yang menangis melihat kemesraan Rangga dan Fasha.Ia mengurungkan niathya untuk datang menyambut Rangga sepulang kerja."Aku mandi dulu yahh!" izin Rangga pada Fasha yang masih saja melingkarkan tangannya di pinggang
Read more
AKU PUN ISTRIMU
Dinda masih berstatus sebagai istri Rangga dan Rangga pun masih memberi nafkah pada Dinda seperti biasanya. Hanya saja bagi Dinda setelah beberapa bulan ini berlalu ia seperti di anggap ada tapi tidak ada.Ia bahkan hingga saat ini masih belum meminta izin pada Rangga suaminya untuk mengajar di sebuah sekolah. Begitupun Rangga yang tidak bertanya pada Dinda, namun meskipun sudah tau semuanya karena pada dasarnya Rangga hanya ingin Dinda jujur padanya."Kenapa kamu sering pergi tanpa izin sama aku? tanya Rangga yang sudah rapi keluar dari kamarnya."Penting buat kamu???" tanya sinis Dinda."Masih peduli kamu sama keadaan aku?" tambah Dinda."Kamu yanh selalu diam dan seolah selalu menghindar dari aku," jawab Rangga.Dinda berjalan mendekat pada Rangga. Wajah mereka kini saling berhadapan."Aku juga istrimu Mas, berbuatlah ADIL!!!" tegas Dinda pada suaminya dan langsung pergi meninggalkannya ke bawah."Kamu yang selalu menghindar dari perhatianku Dinda.
Read more
SEMAKIN TESINGKIR
"Rangga jangan-jangan istrimu hamil," ucap Mamah Tari yang begitu antusias."Haa....mill..." ucap pelan Dinda.Tatapan Dinda seketika terlihat kosong. Jika benar itu terjadi, ia sudah tak memiliki fungsi apa pun di keluarg ini. Hanya bumbu pelengkap beban bagi Rangga.Rangga langsung mengejarnya. "Shaa... Shaa.... kamu baik-baik aja kan??"teriak Rangga dari luar pintu kamar mandi."Iyah... tunggu sebentar!!" jawab Fasha meyakinkan jika dirinya baik-baik saja. Ia membersihkan mulutnya lalu keluar dari kamar mandi."Are you oke??" tanya Rangga khawatir.Fasha hanya mengangguk sambol memegang perutnya."Gak enak banget lihat nasi Ngga, mana bau banget lagi!!" ucap Fasha dan langsung masuk kamar mandi kembali.Mamah Tari datang menghampiri Rangga yang sedang mencium-cium tubuhnya sendiri."Kamu lagi ngapain?" tanya Mamah Tari heran."Kata Fasha bai banget Mah, masa iyah sih, aku kan bari aja mandi," ucap Rangga yang kebingungan."Bawa dia ke dokter kandungan!!" saran Mamah Tari."Mamah y
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status