All Chapters of Surat Wasiat Sang Duke: Chapter 11 - Chapter 20
103 Chapters
Keributan yang berlanjut
Lemari yang tengah terbuka tersebut memperlihatkan gaun-gaun indah koleksi desainer ternama."Astaga... lihatlah gaun berwarna hijau cerah tersebut. Itu adalah karya desainer Finn yang sedang naik daun" katanya tertawa senang. Kesha yang bingung melihat tingkah Lalisa hanya bisa diam mengamati. Rasanya ada perasaan aneh dan bersalah bahwa Dia sudah mengajak Bibinya Lalisa untuk memasuki kamar Ibunya.Tak berapa lama, Kinan yang tak sengaja lewat kamar Ibunya memergoki kamar yang terbuka. Begitu Dia tahu bahwa Bibinya Lalisa dengan senang menempelkan gaun-gaun indah dan mewah ke badannya , Kinan menjadi sangat marah. Begitu kurang ajarnya orang tersebut. Tanah makam Ibunya bahkan belum kering dan Dia sudah melihat orang asing yang katanya masih saudaranya tersebut datang mengacak-ngacak kamar Ibunya.Dan begitulah insiden kemarahan tersebut berlangsung hingga Vania datang. Count dan Countess Zergnet yang tengah pergi ke luar mansion pun tidak tahu apa yang dilakukan anaknya."Apa yang
Read more
Count dan Countess of Zergnet ngamuk
Count dan Countess terus mengamuk dan meminta penjelasannya.'Wah, rasanya aku ingin membelah diri, apakah mereka tidak menerima penjelasan dengan gamblang. Kenapa mereka kemari dan membuat keributan'"Jadi Nona Vania, mengusir dan mengirim Nona Lalisa ke County karena mencoba masuk kamar mendiang Duchess sungguh berlebihan"'Ya ampun, aku ingin istirahat!'Vania melirik Jeff yang nampaknya mencoba menenangkan mereka."Butler Jeff, apakah Tuan Count dan Nyonya Countess tidak menerima penjelsan dengan rinci?" tanya Vania, Dia menyilangkan tangannya. Mata lelahnya dipaksa untuk kembali mode on."Sudah Saya sampaikan Nyonya, tapi Tuan Count dan Nyonya Countess tidak percaya!""Nona Vania...""Bukan Nona..." potong Vania ketika Count Zergnet hendak membuka mulut."Tapi Duchess atau Nyonya, Tuan Count. Sebagai tamu, anda juga harus menghormati tuan rumah," Vania menegaskan posisinya."Belum ada surat Kerajaan yang turun untuk menyatakan Nona Vena sebagai penerus dari Duchy of Ansel. Mengap
Read more
Kacamata Kinan
Kinan, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sangat cerdas dan juga tampan. Dia tertarik dengan ilmu sihir setelah ayahnya, Duke Gama memunculkan pecahan sihir es ketika dirinya dalam bahaya. Waktu itu Kinan yang berumur 5 tahun ikut berburu di Hutan dengan Ayahnya. Karena mereka mencapai tempat terdalam hutan, pastilah hewan-hewan disana lebih ganas. Lalu saat keduanya sedang beristirahat, munculah serangan sekelompok Hyena. Gama yang sedang berada di dekat kudanya kaget. Kekagetannya lagi karena anaknya Kinan jauh dari jangkauannya, maka seketika itu Gama mengeluarkan sihirnya yang berelemen air. Sekelompok Hyena yang sudah kalah terkapar di tanah. Wajah Kinan membeku, awalnya panik karena ketakutan lalu berubah menjadi sangat takjub akan kekuatan ayahnya. Sejak saat itu, Kinan sudah sangat tertarik dengan ilmu sihir. Dia bahkan sudah membaca buku panduan sihir dasar sejak umur 5 tahun dan selesai menghefalnya setelah berumur 6 tahun. Ayahnya yang juga senang dengan minat anak
Read more
Datangnya surat dari Kerajaan
Hari-hari Vania menjadi sangat sibuk. Dia harus belajar sembari menyelesaikan urusan Duchy. Ini seperti training sekaligus praktik. Tidak mudah tapi tidak juga membuatnya ingin menyerah. Dia sudah menguatkan hatinya untuk menerima amanat mendiang Kakaknya. Rencananya, Vania akan mengurus Duchy sampai Kinan dewasa dan layak menjadi penerus Duke of Ansel. Setelah itu Dia berencana tinggal di daerah terpencil dengan bercocok tanam. Membayangkannya saja sudah membuatnya damai. Cita-cita yang dan mulia ini mungkin akan menguras waktunya dalam beberapa tahun. Dia menargetkan sampai umur Kinan 18 tahun. Itu artinya sekitar 10 tahun. Yah meninggalkan Duchy di umurnya nanti yang ke 32 bukanlah hal yang sulit dibayangkan. Meskipun orang-orang menganggap usianya segitu bagi wanita dan belum menikah, Dia akan dicap perawan tua, mungkin kebanyakan wanita pada umur 32 sudah memiliki 2 sampai 3 anak.Semenjak pelecehan yang pernah dilakukan oleh Bastian dulu ketika dirinya berusia 9 tahun. Dia jadi
Read more
Maksut tersembunyi Countess Reta Zergnet
Pengikut yang dulu meragukan Vania mulai melihat hasil belajarnya. Dia menyelesaikan urusan administrasi dengan tertib dan teliti bahkan jauh lebih cepat daripada Duke Gama dulu. Mungkin karena Dia perempuan sehingga Dia lebih taktis dan bersikap praktis. Urusan administrasi yang ditangani Vania tanpa cela membuat bangsawan lainnya yang punya urusan dengan Duchy kewalahan. Si perfeksionis Vania membuat para karyawan lainnya menjadi bekerja keras. Celah yang bisa dimasuki Count dan Countess Zarnet adalah fakta bahwa Vania tidak terlalu mengurus dua keponakannya. Vania menyerahkan segala urusan dua keponakannya kepada pengasuh. Sebetulnya Vania tak benar-benar mengabaikan keponakannya setiap malam, Vania mendapatkan laporan perkembangan keponakannya. Mulai dari aktivitas bangun tidur hingga menjelang mau tidur lagi. Vania bingung harus menjadi sosok apa, karena Dia dulu tak terlalu merasakan kasih sayang orang tuanya juga, Ibunya meninggal saat Vania berumur 3 tahun. Ayahnya sibuk dan
Read more
Rencana jahat Hara
Akhir-akhir ini Vania jadi suka meminum kopi daripada teh. Minuman yang awalnya pahit itu membuatnya selalu terjaga dan meningkatkan konsentrasinya. Jam tidurnya jadi lebih larut dan jam bangunnya harus jadi lebih pagi. Vania jadi punya jadwal yang sangat ketat. Sudah 5 hari ini Dia selalu dilayani Hara di pagi hari, Vania merindukan Ani yang banyak bicara dan bergosip. Ani memperlakukannya dengan sopan tapi secara bersamaan juga santai, seperti mengobrol dengan teman sebaya tapi dengan tidak mengurangi rasa ketidaksopanan.Saat Hara masuk kamar Vania hendak melayani mandi paginya, Vania mencari tahu kabar Ani lewat Hara."Hara, apakah kamu tahu pelayan yang bernama Ani?"Hara yang sibuk menyiapkan gaun dan aksesori yang akan dipakai Vania pagi itu menjawab dengan santai. "Apakah Ani yang Nyonya maksud Ani Selamor, wanita yang berambut coklat dan punya bintik-bintik di area sekitar hidung""Ya benar, apakah kamu mengenalnya?," Vania menjawab dengan kegirangan."Ya Nyonya, Dia adalah
Read more
Saatnya menjalankan eksekusi
Saat membuka mata, Vania langsung tersenyum."Hari yang indah...," ucap Vania sambil mengerang dari kasurnya. Karena badannya bergerak menggeliat, selimutnya turun.'Rasanya aku ingin mengucapkan selamat pagi untuk Count Robert dan Countess Reta, silakan nikmati hari-hari terakhir anda di kediaman Ansel dengan damai.' Layaknya orang gila, Vania tersenyum sendiri.***Saat suasana masih terlalu pagi, di depan kamar tempat Count Robert dan Countess Reta tidur, tepatnya di lantai 2 suara berisik dan mengganggu mulai terdengar. Mulai dari suara logam bergesekan dan suara orang yang sedang bertengkar sangat keras. Itu cukup mengganggu sehingga bisa membangunkan orang yang sedang tertidur. Adegan orang yang bertengkar diluar hanyalah pura-pura yang sudah mereka rancang. Semalam, para pelayan sudah mendapatkan arahan dari Hara dan Ani untuk bisa mengusir Count Robert dan Countess Reta pergi, yaitu dengan membuatnya tidak betah tinggal di mansion. Jadi apapun yang dilakukan para pelayan hari
Read more
Saatnya menjalankan eksekusi (2)
Saat sarapan, Vania sudah mendapatkan kabar dari Hara bahwa operasi pertama mereka berlangsung sukses. Vania sarapan dengan hati gembira. Entah mengapa rasa makanannya jauh lebih enak, sehingga Dia makan dengan lahap. Hari ini, Dia sangat menanti-nanti kabar selanjutnya dari Ani.Pelayan Sira dan Reva sengaja dipilih Hara karena perawakan mereka yang menggoda. Keduanya masih muda tapi juga sangat berani. Itu karena perawakan mereka yang bagus tapi tidak dengan kedudukannya, sehingga mereka sering mendapatkan pelecehan dari laki-laki. Setelah bekerja di kediaman Ansel, mereka merasa mendapatkan perlindungan. Majikan mereka sangat baik dan jauh dari kata bajingan hidung belang. Duke juga selalu menindak tegas pelayannya apabila terbukti melakukan kesalahan. Setelah merasa diayomi, pelayan tersebut menaruh kesetiannya dengan bangga pada kediaman Ansel."Operasi selanjutnya ada di ruang makan," kata Vania kepada dirinya sendiri.Karena sangat senang, Vania merasa hampir bisa menyelesaikan
Read more
Saatnya menjalankan eksekusi (3)
Vania sudah menyelesaikan hampir setengah dokumen yang tertumpuk untuk Dia cek dan teliti lalu mencapnya. Perasaan berbunga-bunga ini rasanya sangat menyenangkan. Meski Dia sulit bersosialisasi tapi berkat Hara dan Ani, Dia bisa tahu kalau para karyawan di kediaman Duke sangat menghormati dan menghargainya.Di sisi lain, Count dan Countess tengah dalam suasana buruk. Dunia mereka tampak suram ditambah hubungan keduanya yang memanas karena kejadian tadi pagi. Reta sebenarnya sadar kalau suaminya sama seperti lelaki pada umumnya yang akan tergoda juga dengan wanita muda, tapi karena kondisi keuangan County Zergnet sangat memprihatinkan, suaminya tidak bisa bermain mata. Jangankan untuk menghidupi gundik, untuk menghidupi istri dan anaknya saja Dia kelabakan. Tapi berkat kebaikan Elis yang mau membiayai sekolah anaknya Lalisa, pengeluarannya jadi berkurang. Dulu sebelum Elis meninggal, Dia adalah sumber keuangannya, Dia bisa dengan mudah meminjam uang dengan jumlah yang besar tanpa harus
Read more
Saatnya menjalankan eksekusi (4)
Perasaan terbakar karena kesal, geram dan entah berantah memenuhi pikiran Reta dan Robert. Sial, sungguh hari yang sial bagi mereka. Hari kamis, mereka mulai mengutuk hari kamis yang sial. Bahkan dari pagi sebelum mereka bangun hingga siang menjelang sore. Hari kamis akan menjadi hari yang akan selalu mereka benci seumur hidup.Reta merasa rasanya ada yang sedang mengisenginya dan mencoba bermain dengannya. Kesabarannya diuji sampai batasnya. Hidungnya kempas-kempis karena sedang emosi. Darahnya naik, mungkin jika berkepanjangan akan mempengaruhi kesehatannya. Dia memikirkan siapa dalang yang ada dibalik semua kejadian ini? Kenapa semua pelayan disini semua menghindarinya?. Bahkan ketika Dia bertemu dengan pelayan dan hendak memanggilnya, para pelayan itu langsung putar arah dengan langkah buru-buru. Reta diabaikan dan itu membuatnya jengkel."Brengsek..." katanya sambil menggenggam gaunnya di tempat duduk. Nafasnya tersengal-sengal, sepertinya denyut jantungnya melaju sangat kencang.
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status