All Chapters of Crazy Rich Baby: Chapter 51 - Chapter 60
305 Chapters
Bab 51 : Saling Pukul
Satu jam kemudian, Daniel dan Ghea baru bisa masuk ke kamar rawat inap sang putra. Mereka benar-benar menunggu Aaera pergi. Entah sudah berapa banyak gadis itu meracuni pikiran Sean, yang jelas mereka yakin kalau Sean pasti bisa diajak bicara baik-baik.Daniel mendekat dan berkata ingin menyampaikan sesuatu ke sang putra. Namun, Sean terlihat dingin dan hanya mengangguk kecil tanpa mau menoleh.“Sean, meski kamu kehilangan ingatan tapi kamu sudah dewasa. Jadi Papa harap kamu bisa bijak dalam menentukan sikap.”“Katakan apa yang ingin Papa sampaikan! tidak perlu berbelit,”kata Sean tanpa basa-basi.“Sean, kamu sudah menikah dengan Zie. Dia juga sedang mengandung anak kalian, jadi bersikap baik lah. Kamu dan Aaera sudah berpisah, bahkan dia yang memutuskan tali pertunangan kalian.” Daniel mencoba bicara dengan nada lembut. Ia tidak ingin membuat Sean emosi dan marah seperti saat bicara ke Raiga tadi. “Kalau kamu tidak percaya tanya ke tante Mauren. Papa yakin dia tidak akan berbohong me
Read more
Bab 52 : Gigolo Hari Itu
“Apa Zie?”Marsha yang tak sadar mengurai pelukan, hingga pria yang tak lain adalah Bagus itu hampir kabur dan Zie berteriak dengan suara lantang.“Berhenti! jangan berani-beraninya kamu melangkah!”Marsha menoleh, dia heran melihat Bagus tak bergerak dengan sebelah kaki sedikit terangkat belum menapak lantai.“Apa kamu kenal dia? Dia itu pegawai ceroboh yang membuat bajumu tak jadi dalam satu waktu,” terang Marsha.“Lebih dari itu, Sya.”Zie berdiri, dia menarik kerah bagian belakang Bagus hingga pria itu mau tak mau mundur ke belakang. Bagus menunduk seakan enggan menatap wajah Zie yang berdiri di depannya.“Kamu, kamu pria gigolo itu ‘kan?” tanya Zie dengen sorot mata tajam.“Apa? gi-gi-gi-gigolo?” Marsha terbata-bata, dia memandang wajah Zie dan Bagus bergantian. Pikirannya sudah macam-macam. Di mana, kenapa, bagaimana bisa sahabatnya mengenal seorang gigolo?Akhirnya karena ketakutan Bagus menuruti perintah Zie untuk duduk, ruang tunggu butik itu seketika berubah menjadi ruang si
Read more
Bab 53 : Penjahat Satu Terungkap
Sean nampak memindai ruang tamu rumah Airlangga. Ia merasa tidak asing dengan ruangan itu tapi juga tidak bisa mengingat kenangannya di sana. Airlangga yang menyusul masuk hanya bisa memerhatikan sang menantu yang kebingungan. Ia pun mempersilahkan Sean menuju kamarnya dan Zie.“Kenapa di bawah? Apa benar ini kamarku? Bukankah ini bukan kamar utama? Apa Om memperlakukanku berbeda selama ini? begitukah?” cerocos Sean dengan sorot curiga.Airlangga hanya bisa membuang napas kasar, dia sendiri bingung bagaimana menjelaskan kalau Sean sendirilah yang menginginkan pindah kamar, karena takut kandungan Zie kanapa-kenapa. Meski menantunya itu tidak ingat, tapi akhirnya Airlangga memutuskan untuk memberitahu alasannya.“Beberapa saat yang lalu kandungan Zie mengalami sedikit masalah, sehingga dia harus bedrest. Kamu meminta pindah kamar karena tidak ingin melihat Zie naik turun tangga.”“Benarkah? kalau begitu ada kamar kosong ‘kan di atas. Aku akan memakai kamar itu,”ujar Sean tanpa sedikitp
Read more
Bab 54 : Diterbangkan Tinggi
Aaera hanya diam saja diperlakukan seperti itu oleh Gia. Ia merasa diterbangkan ke atas awan karena Sean sendirilah yang memintanya datang. Di saat dia belum sempat membalas ucapan Gia lagi. Pria itu muncul dari arah belakang dan langsung bicara ke sang mertua."Tante, aku mau pergi keluar sebentar.""Sean kondisimu masih lemah, kamu baru saja keluar dari rumah sakit, mau ke mana?"Gia jelas melarang sang mantu. Suaminya tadi sudah tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Sean, dia juga tidak mungkin berbuat hal yang sama. Apalagi jika sampai membiarkan dua orang ini pergi, bisa-bisa Zie kecewa. "Sean, kamu bisa pergi besok tapi tidak hari ini. Kamu baru saja keluar dari rumah sakit kondisimu kurang baik," kata Gia sambil memandangi wajah menantunya. Setelah itu dia menatap tajam Aaera dan kembali bicara. "Seharusnya kamu tahu kalau Sean masih butuh istirahat, kalau kamu benar peduli kamu pasti tidak akan mau pergi ke luar bersama Sean yang kondisi kesehatannya baru saja membaik.
Read more
Bab 55 : Tentang Keperawanan
Zie masih tak percaya dengan kebenaran yang dia dapat dari Bagus. Marsha menjuluki pria itu gigolo insyaf tadi. Mereka bertiga sepakat untuk membantuk sebuah group chat untuk membahas masalah penjebakan Zie yang didalangi oleh mantan sekretarisnya sendiri. "Kenapa Emma melakukan itu apa salahku?" Zie bergumam sampai tak sadar kalau Doni dan Anna mendengar. Ia merasa tidak pernah melakukan kesalahan apa-apa. Selama ini dia selalu berusaha menjadi orang yang baik dan berjalan di jalan yang lurus. Namun, ternyata menjadi orang baik pun tak selamanya menjamin orang akan berbuat baik pada dirinya. Zie juga harus menahan rasa marah karena mengetahui kebenaran pasal Doni yang hendak mencelakai Sean, tapi harus berpura-pura tidak tahu dan tetap membiarkan pria itu mengawalnya. Ada dua nama yang sudah Zie curigai, jika bukan Pak Farhan mungkin Surya. "Apa ada masalah, Bu?" tanya Anna. Ia sadar sikap Zie berubah setelah keluar dari butik tadi. "Tidak, aku hanya sedang memikirkan kondi
Read more
Bab 56 : Perebut Laki Orang
Sean seperti baru sadar setelah mendapat bentakan dari sang istri. Apalagi Zie memasang muka masam dengan bibir yang sudah maju dua senti. Pria itu kicep, bingung tak bisa berkata-kata lagi. "Haruskah aku dulu mengabadikan TKP agar kamu percaya?" Sewot Zie. "Kamu itu amnesia di saat yang tidak tepat tahu, kita bahkan sudah melakukan itu lagi untuk yang ke dua kali?""Melakukan itu? Kapan?" Tanya Sean dengan bodohnya. "Kamu amnesia jadi tidak ingat, dasar!" Zie frustrasi, dia bahkan ingin menangis dan tertawa di saat yang bersamaan karena tingkah Sean dan perdebatan ini. Andai rasa cintanya tak sedalam samudra dan seluas dunia, Zie pasti sudah membeli panci seperti Marsha dan menggetok kepala suaminya ini, siapa tahu memori Sean yang hilang langsung kembali. "Sudahlah jangan membahas masa lalu, lagipula semua juga sudah lewat.""Tapi kenapa kamu membenciku hanya karena pikiran bodoh seperti itu?" Zie membentak sampai pria itu menjauhkan wajah karena kaget. "Karena, itu.... "Sean
Read more
Bab 57 : Pesan Seorang Istri
"Hah... Apa? Apa Mama bilang?" Aaera tak bisa membalas Mauren, dia meletakkan baju yang baru saja dia beli ke ranjang. Setelah diusir oleh Gia kemarin, dia pergi ke mall dan melampiaskan kekesalannya dengan berbelanja. "Jauhi Sean! Dia itu suami orang," tegas Mauren. "Tidak, Mama tidak bisa melarangku mendekati Sean."Aaera membuang muka, dia bahkan mendekat ke pintu kamar dan membukanya lebar-lebar untuk meminta Mauren pergi dari sana. "Mama lebih baik pergi dari pada kita harus bertengkar."Mauren tak percaya putrinya bisa memiliki sifat jahat seperti ini. Ia pun menghubungi Daniel, mencoba meminta pria itu itu membawa Sean ke luar negeri untuk menjauhkannya dari Aaera. ☘️☘️"Mauren bilang dia juga tidak bisa menasihati Aaera dan malah memintaku untuk membawa Sean ke luar negeri dengan alasan berobat."Siang itu, Daniel sengaja datang ke kantor besannya. Di sana Gia dan Ghea pun ikut datang karena ingin membicarakan masalah putra putri mereka. "Apa Sean mau? Apa kamu yakin di
Read more
Bab 58 : Wanita Jahat
“Aaera ini tempat umum meski kita di ruangan terpisah dari yang lain, tapi melakukan perbuatan seperti itu aku rasa sangat memalukan. Aku juga heran kenapa kamu terlihat seperti sudah terbiasa datang ke sini.”Aaera menyambar gelas kristal di meja dan menenggaknya. Ia pikir Sean akan berubah dan mudah dipengaruhi setelah kehilangan ingatan, tapi nyatanya sama. Pria ini masih saja seperti anak mami yang tidak boleh melanggar ini itu dan banyak pertimbangan .“Kamu sama saja," ketus Aaera. Di tempat lain, Zie bertemu dengan Emma. Ia sengaja meminta gadis itu datang ke sebuah restoran mewah dengan alasan ingin mentraktirnya makan sebelum pemilihan wali kota.Emma yang tidak curiga pun memenuhi undangan Zie, dia merasa ini hanya undangan makan biasa. Namun, tak disangka adalah sebuah jebakan yang disiapkan oleh Zie, Bagus dan Marsha.Emma menyisir sekeliling, dia nampaknya senang karena bisa datang ke sebuah resto mewah yang hanya orang tertentu yang bisa makan di sana. Bahkan dia menden
Read more
Bab 59 : Kini Aku Berambisi
Namun, Zie salah karena Emma malah mengancam dengan berkata akan melaporkan bahwa dirinya sudah melakukan tindakan pembulian, dan pengancaman. Marsha dan Bagus yang mendengar cukup terkejut, mereka memandangi Zie yang tak nampak menunjukkan gurat ketakutan.“Lakukan dan mari kita lihat siapa yang akan lebih hancur,” ucap Zie sambil menarik satu sudut bibir. “Kamu pikir sedang berhadapan dengan siapa? ucapanmu tidak akan ada yang mempercayai, apalagi pemilihan tinggal hitungan hari.”Marsha seketika merinding, dia tak pernah melihat Zie bicara sesombong ini. Ia pun melirik Emma yang tak berkutik. Gadis itu takut dan menelan ludahnya sesekali.“Jadi selama aku masih baik, katakan siapa orang yang memintamu berbuat jahat padaku!“I..i..itu.”Emma akhirnya mengatakan siapa dalang di balik perbuatannya. Ia pun memohon ke Zie untuk tidak membocorkan bahwa dia lah yang mengatakan kebenaran ini. Zie yang sudah menduga pun nampak dingin menyikapi, hingga dia menerima pesan suara dari Marsha da
Read more
Bab 60 : Roti Gosong
Zie membasuh tubuhnya di dalam kamar mandi, dia berdiri tepat di bawah shower mencoba mendinginkan pikirannya yang carut marut sejak pagi. Kini dia harus memikirkan rencana bagaimana membuat Joni mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya. Dan satu-satunya cara memang dia harus menjadi wali kota dan menekan pria itu dari sisi siapa yang paling berkuasa.Rambut Zie sudah basah sepenuhnya, dia memandangi perutnya yang terlihat membuncit dan bahkan bergerak-gerak beberapa kali. Meski hatinya begitu kacau tapi dia masih bisa tersenyum seolah bercanda dengan anaknya yang ada di kandungan.“Apa kamu kedinginan? Tenang saja! setelah ini Mama akan membuatkanmu cokelat hangat dan roti panggang, terdengar enak bukan?” Zie mengusap muka. Ia seperti tertampar realita, tak boleh terlalu berharap pada manusia. Terutama Sean yang dia pikir cintanya tak sedalam seperti dirinya.“Dia bahkan melupakan malam itu, malam saat kami bercinta sebagai pasangan suami istri yang sah, apa yang kamu hara
Read more
PREV
1
...
45678
...
31
DMCA.com Protection Status